Part 31

3.7K 466 101
                                    




* * *


"Ijinkan aku pergi ke Amerika_Ayah."

Tuan Jeon bungkam, menegakkan tubuh yang awalnya memang tengah membungkuk merapikan berkasnya di meja. Dia melihat putranya yang kini tengah menatap dirinya dengan kosong. Yah, seperti tak ada jiwa disana."Apakah terjadi sesuatu?" tanyanya.

"Tidak ayah. Tidak ada yang terjadi," jawabnya singkat.

"Jungkook-a, lusa pernikahan ayahmu. Kenapa kau malah meninggalkan rumah ini disaat kau bisa pergi ke sana setiap saat? Bukankah ini terlalu mendadak?"

Jungkook diam sejenak, menatap ayahnya sekilas lantas menjawabnya,"Dari awal bukankah sudah ku katakan, kalau aku tak pernah menyetujui wanita itu menjadi pengganti ibuku. Aku tak mau melihatnya bersanding denganmu. Walau aku sudah menolongnya, menerima dia di rumah ini, tetap saja aku membencinya. Jadi tolong, dari pada aku membuat onar di hari pernikahan ayah, bukankah sebaiknya aku pergi? Mungkin ayah lebih lega kalau aku tidak ada disini."

"Maafkan aku, Noona." batin Jungkook dalam hati.

Tuan Jeon perlahan mendekati Jungkook, menatapnya dari atas sampai bawah dengan pandangan menyelidik. "Jeon Jungkook, jadi inilah alasan kepergianmu? Menghindari situasi ataukah ingin belajar serius di Amerika?"

"Keduanya. Kedua alasan itu benar."

Tuan Jeon membuang nafasnya lelah. Dia sadar kalau terlalu lama berdebat dengan Jungkook tidak akan mendapatkan jawaban apapun. Dia egois dan mempunyai prinsip yang kuat. Dia tak akan menyerah begitu saja saat mempunyai keinginan."Baiklah. Seperti permintaanmu, ayah akan mengijinkanmu pergi. Tapi ingat, pamitlah dulu pada nona Kim. Katakan alasan kepergianmu agar dia tak salah sangka padamu."

Jungkook mengeratkan kepalan tangannya. Ingin sekali dia mengucapkan kalau wanita itu adalah wanita yang sangat ia cintai. Tapi demi Yeon Ji, Jungkook harus menekan perasaan pribadinya dan merelakannya untuk ayahnya. Yah, semua demi wanita itu. Hanya karena dirinya.

"Aku akan pergi siang ini. Semoga ayah bahagia," gumam Jungkook memutar tubuhnya hendak pergi.

"Ayah pasti bahagia. Kau tidak perlu khawatir."

Ucapan ayahnya barusan, menghentikan langkah Jungkook yang ingin segera keluar dari sana. Entah kenapa dia tidak suka dengan perkataan ayahnya. Dia sombong dan terlalu angkuh hanya karena akan menikahi wanita yang sudah ia jamah berulang kali.

Dengan masih memunggungi ayahnya, Jungkook menyahut kalimatnya."Ayah, sebenarnya aku kasihan padamu. Ayah boleh menyombong untuk saat ini, tapi ayah buta akan segala hal. Belajarlah  melihat situasi. Ayah, kalau bahagia di satu pihak saja akan membuat hatimu puas, pastikan yang lain merasakan hal yang sama sepertimu. Kalau aku melihatnya dengan mataku, nona Kim_sama sekali tidak bahagia. Pekalah, Tuan Jeon. Aku pergi."

Setelah mendengar ucapan putranya, tuan Jeon bungkam untuk sesaat. Dia mengerutkan dahinya, merasa tidak mengerti dengan segala ucapan yang Jungkook katakan. Dia seakan memberi sebuah teka-teki sebelum akhirnya pergi tanpa sebuah jawaban. Membuat sang ayah bingung dengan maksud di baliknya.

.

.

.

Impossible Love || BTS-Jeon Jungkook || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang