Daisy pov.
"Daisy." Panggil papa dari lantai bawah
"Ada apa pa??" Tanyaku sambil berjalan menuju papa
"Kamu besok siap - siap ya-" ujar papa
"Masalah jodohku itu pa, sudah kubilang aku bisa cari sendiri. Aku ga mau dijodoh - jodohin kayak gini, aku sudah besar pa." Ucapku sambil menyela pembicaraan papa
"Hahhh, ini sudah terlanjur janjian sayangku, kamu siap - siap saja besok ok??" Ujar papa lemah lembut
"Terserah papa deh." Bentakku lalu ke kamarku sambil membanting keras pintu kamar
....
Rasanya mau menangis mendengar perkataan papa yang tiba - tiba tadi, aku sudah menemukan pujaan hatiku masa aku harus putus dengannya karena alasan perjodohan.
Papa sudah dari lama membahas tentang lelaki itu. Saat aku baru berumur 25 tahun, papa sudah membicarakan pria itu, papa terus merayuku untuk mau berjodoh dengan laki - laki misterius itu.
Selama 3 tahun, aku tidak pernah melihat muka bahkan batang hidung pria misterius tersebut. Setiap malam aku selalu berdoa supaya papa tidak jadi menjodohkanku.
Tapi mau bagaimana lagi, takdir berkata lain dan besok aku harus bersiap - siap dengan kehadiran pria yang papa bicarakan selama 3 tahun terakhir.
...
Keesokan harinya tepatnya jam 8 pagi, ada orang yang mengetuk pintuku. Aku pun langsung menyuruhnya masuk, dan itu ternyata papa.
"Pagi nak, sudah siap?? Nanti calon suamimu bakal datang sekitar jam 10." Ucap papa sambil duduk di tepi ranjangku
"Baiklah.." jawabku pasrah
Aku pun segera mandi dan mempersiapkan baju yang ingin aku pakai nantinya.
2 jam pun berlalu, seseorang dari luar rumah mengetuk pintu dengan sopan sambil bilang permisi.
Natalia pun langsung membuka pintu itu dan memberi sambutan kepada sekumpulan orang yang hendak bertamu tersebut.
"Silahkan duduk, saya panggilkan tuan Devin (papa Daisy) dulu." Ujar Natalia sopan sambil pergi mencari papaku
"Ohhh, bukannya kau Daisy, anak dari pak Devin?" Tanya seorang pria yang berumur sekitar 60 lebih
"Ahhh iya, se-selamat datang." Jawabku sambil menundukkan badanku
"Ahhh, ini anak saya namanya Kenzo. Dia adalah calon suamimu." Ujar pria tua itu sambil menepuk pundak seorang lelaki tampan, tinggi, dan bermuka dingin
"Ohhh selamat pagi pak Adrian. Silahkan duduk." Ucap papa yang tiba - tiba datang
Saat papa bilang itu kepada mereka, aku pun langsung duduk sebelum papa mengkodeiku.
"Emmmm, selamat lagi pak, selamat datang di rumah kami. Maaf kalau ada merasa tidak nyaman di tempat ini." Ucap papa dengan nada sopan
"Hahaha tidak kok, saya nyaman - nyaman saja di sini. Jadi sekarang kita akan membahas tentang tanggal pernikahannya." Ucap pria tua yang sepertinya bernama Adrian
"Bisakah kita berpacaran untuk beberapa saat, saya mau mengenal calon saya lebih mendalam sebelum menikah." Ujarku sambil melihat pak Adrian
"Hahaha maaf nak, tapi ini perjodohan. Kalian harus secepatnya menikah, nak Daisy umurnya kan beda 4 tahun dengan Kenzo. Saya juga mau Kenzo cepat - cepat menikah." Ujar pak Adrian
"Ijinkan saya membuatmu bahagia dengan cara selalu berada di sisimu." Ujar Kenzo sambil menatapku
Huhuhuhuhu T^T, situasi macam apa ini. Kukira Kenzo tidak mau ternyata dia terima - terima saja.
"Kumohon berikan aku waktu untuk mengenalmu." Ujarku sambil memohon - mohon
"Baiklah, saya akan beri waktu 1 bulan cukup kan?" Ujar pak Adrian dengan senyum terpaksa yang kelihatan
"Baiklah, terima kasih banyak pak." Jawabku sambil membungkukkan badanku
"Jangan panggil saya pak, saya ini calon mertuamu, panggil saya papa saja." Ujarnya sambil tertawa
"Baik pa." Jawabku sambil menundukkan kepalaku malu
"Ya sudah, apa saya titip Kenzo disini saja." Ujar pak Adrian tiba - tiba
"Boleh." Jawab papa singkat
"Pa tapi.." ujarku ragu
"Ini untuk pendekatanmu selama 1 bulan nak, katanya mau mengenal Kenzo lebih dalam. Ya sudah saya pulang dulu." Ujar pak Adrian meninggalkan Kenzo di rumahku
"Kenzo, nanti Gilbert bakal anterin baju kamu ke sini ok." Ujar pak Adrian lalu pergi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you in the next chapter:)
*anggep aja ini prolog
*semoga kalian suka yang ini ya
*beri vote dan komentar ya makasih~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband ✔
RomanceKisah seorang wanita cantik berusia 28 tahun bernama Daisy yang dipaksa untuk menerima perjodohan dengan pria yang 3 tahun lebih tua darinya yaitu Kenzo, penerus tunggal perusahaan Dirgantara. Di balik perjodohan mereka, ada tujuan yang di rahasiaka...