Kenzo pov.
"Istriku lumayan berat juga ya." Ujarku dalam hati
"Hahhhh aku taruh mana ya jajannya? Di meja dapur aja ah~" lanjutku dalam hati
Aku pun berniat untuk berkeliling dan melihat - lihat isi apartemen.
"Daisy belum membuang bungkus snacknya ya.." ujarku lagi dalam hati
Krek...
"Hmmmm siapa itu?" Tanya seseorang di pintu kamar
"Loh Daisy kamu udah bangun." Tanyaku
"Kenzo?" Ujar Daisy sambil mengucek - ucek kedua matanya
"Kau sebaiknya tidur saja." Ujarku
"Kenapa kau tiba - tiba datang ke sini, mana titipan jajanku?" Tanya Daisy santai tidak seperi biasanya yang selalu memberontak
"Itu aku taruh di meja dapur." Ujarku sambil menunjuk di mana tempatnya
"Makasih~" ujar Daisy sambil melihat banyak jajan yang aku belikan
"Sama - sama--sayang.." ujarku
"Heiii kamu jangan berani memanggilku sayang." Ujar Daisy dengan pipi dan telinganya yang memerah
"Bilang saja kau suka panggilan itu^^." Ujarku pede
"Ihhh apaan sih!" Ujar Daisy sedikit kesal
Aku pun berjalan ke arahnya yang masih memegang kresek jajan yang aku belikan. Aku pun memegang keningnya yng panas sepertinya gara - gara ngeblush.
"Kok keningmu panas?" Tanyaku panik
"Duhhh gapapa kok." Ujar Daisy sambil menyingkirkan tanganku
"Daisy, kalau butuh apa - apa telpon aku aja ok?" Ujarku sambil tersenyum
"Aku juga bisa meminta pertolongan papa dan Daniel kok, kok kamu repotin diri sendiri." Ujar Daisy sambil memalingkan mukanya
"Ingat Daisy, aku ini suamimu." Ujar ku sambil mengecup bibirnya
Setelah aku mengecup bibir tipisnya, ia masih berdiam diri tidak mengatakan sepatah katapun kepadaku. Tidak lagi memberontak dan marah - marah lagi.
"Daisy, kamu kenapa kok ga marah - marah kayak dulu?" Tanyaku bingung sambil memegang kedua pundaknya
"Hiksss..gapapa kok..hiks" ujar Daisy yang tiba - tiba menangis
"Loh..kamu kenapa sih, coba cerita semua ke aku!" Ujarku tegas sambil menggoyangkan pundaknya
"Belakangan ini aku terus mikirin kamu, kamu ga usah lah pura - pura baik kayak gini." Ujar Daisy sambil melihatku
"Aku ga pura - pura baik Daisy, aku emang cinta sama kamu. Kamu ingat kan kalau aku itu suamimu, pendamping hidupmu sampai maut memisahkan kita." Ujarku sambil mengusap air matanya yang terus keluar
"Sebagai suami, aku juga berhak perhatian dan bahagiain kamu dan anak kita nanti. Daisy, sudah jangan nangis, aku tau kamu cewe yang tangguh." Lanjutku sambil tersenyum melihat mukanya yang masih menangis
"Sudah lah, pulang saja. Kamu besok kan kerja." Ujar Daisy sambil menjauh dariku
"Daisy." Panggilku sambil menariknya ke pelukanku
"Kalau ada masalah, mau curhat, minta bantuan, atau pun minta jajan. Telpon aku ya, nanti aku turutin ok?" Ujarku sambil memeluknya erat
Daisy sama sekali tidak memberontak seperti dulu, dia terlihat tenang.
"Suamimu ini mau pulang ya, besok aku bakal mampir ke sini lagi." Ujarku sambil menyudahi acara pelukan
"Bye aku pulang dulu ya." Lanjutku sambil membuka pintu apartemen
Aku masih bingung kenapa Daisy berbeda dan suka mengigau tanpa sebab, kata - kata belakangan ini aku terus mikirin kamu.
Huaaa~kata - kata itu terus teringiang - iang di pikiranku. Rasanya tidak percaya kalau Daisy bisa bersikap seperti itu.
"Duhhh jantungku kenapa berdetak cepet sekali T^T." Ujarku dalam hati sambil memegangi dadaku
....
Daisy pov.
"Astaga aku tadi barusan bilang apa, bodoh sekali kamu Daisy." Ujarku dalam hati
"Huhuhu aku juga belum ganti piyama lagi." Ujarku kesal
Deg deg deg~
Flashback
"Aku ini suamimu."
"Telepon aku ya."
"Kok keningmu panas?"
"Bilang aja kamu suka panggilan itu."
"Sama - sama--sayang"Flashback ends
"DAISYYYY, sadarlah bodoh!" Ujarku sambil menampar - nampar pipiku
Aku teringat juga saat dia memelukku, rasanya sangat hangat dan nyaman aku mau melakukannya lagi..AHHHH Daisy kau sudah gila ya T^T.
Aku juga teringat saat dia mengecup bibir merah mudaku, kenapa itu sangat..Huaaa Daisy sadarlah, bangun bangun T^T
Jantungku juga biasanya selalu berdebar debar dirambah pipi dan telingaku yang menjadi merah.
Apa tadi Kenzo sadar ya keanehanku ini T^T, DUHHHH kenapa malah bahasa si Kenzo sih.
"Sudah Dai, jangan pikirin Kenzo mulu." Ujarku sambil menenakan piyama
....
"Hmmmm, aku ga bisa tidur karena tadi kebangun:(, hmmm Kenzo tau ya password apartemen. Ohhh iya kan dia yang beli ya TwT." Ujarku dalam hati sambil berusaha untuk tidur
"Hahhh, makan aja ah, daripada ga bisa tidur gini." Ujar lanjutku dalam hati sambil bangkit berdiri lalu keluar dari kamar
"Kenzo beliin apa ya tadi, bawa 3 kresek gitu ke sini_-." Ujarku dalam hati
"Hahhhhhh! Banyak banget, 1 bulan mah ga usah beli jajan lagi:)." Ujarku senang
"Hmmm apa aku harus meneleponnya untuk bilang terima kasih? Ya udah ayo~." Ujarku sambil mengambil handphoneku
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*See you in the next chapter:)
jangan lupa beri vote dan komen ya~
![](https://img.wattpad.com/cover/218437127-288-k775079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband ✔
Storie d'amoreKisah seorang wanita cantik berusia 28 tahun bernama Daisy yang dipaksa untuk menerima perjodohan dengan pria yang 3 tahun lebih tua darinya yaitu Kenzo, penerus tunggal perusahaan Dirgantara. Di balik perjodohan mereka, ada tujuan yang di rahasiaka...