Sesampainya di apartemen, Daisy pun segera membayar biaya taksi. Dan bergegas untuk mencari dimana kamarnya.
Kenzo dan Daisy beralibi kepada kedua papanya jika mereka akan membeli apartemen untuk cadangan.
"Wahhh apartemen ini luas banget, hahhh bakal betah sudah." Ujar Daisy dalam hati
Daisy pun mengecek satu per satu yang ada dibalik pintu dan semua terlihat elite dan tertata rapi.
.....
"Hahhhh kenapa aku jadi khawatir sih kalau dia kenapa - kenapa disana.." ujar Kenzo panik sambil mengambil handphonenya
(Daisy) "Halo, ngapain telepon aku?"
(Kenzo) "Memastikan kamu baik - baik aja di sana."
(Daisy) "Ihhh ga penting banget sih. Ganggu aja waktu santaiku dasar."Tut tut...
"Yang penting dia gapapa." Ujar Kenzo sambil tersenyum
Malam harinya, ia pun meninggalkan rumah barunya kosong untuk pergi ke apartemen mengunjungi Daisy yang ada disana.
Kenzo membawa beberapa makanan yang ia beli sebelum ke apartemen. Sampainya di depan pintu, ia pun memencet bel apartemen.
"Siapa?" Tanya Daisy sambil membuka pintu
"Aku membawa makanan untukmu." Ujar Kenzo
"Duhhh ngapain sih ke sini, kamu tidak transfer aku uang susah banget." Ujar Daisy kesal
"Aku juga khawatir kalau kamu tinggal tanpa aku, kalau ada apa - apa gimana??" Ujar Kenzo
"Hahhh terserah kamu, untung belum beli makan." Ujar Daisy sambil berjalan ke dalam apartemennya
Mereka makan dalam hening, lalu Daisy pun menawarkan sesuatu kepada Kenzo
"Kau mau jus stroberi?" Tanya Daisy
"Emmmm boleh. Kamu kok sudah beli jajan - jajan??" Tanya Kenzo
"Hahhh, aku ini mudah lapar, kalau tidak ada jajan sehari rasanya ada yang kurang." Ujar Daisy
"Owww besok aku bawain jajan buat kamu ya." Ujar Kenzo
"Ummmm terserah." Ujar Daisy sambil menghampiri Kenzo lalu memberikan jus stroberi kepadanya
"Ahhhh udah jam 9, aku harus pulang sekarang. Jaga dirimu baik - baik ya disini." Ujar Kenzo sambil mengambil jaketnya
"Halahhh nanti besok aja juga kesini_-." Ujar Daisy dengan muka datarnya
"Iya juga sih, ya sudah bye~" pamit Kenzo kepada Daisy
"Ya sudah, sana - sana pergi." Ujar Daisy
"Kenapa mukaku panas, masa aku ngeblush sih??!" Ujar Daisy panik
Daisy pun melihat dirinya di cermin dan melihat pipinya yang memerah.
"Huuuuaaaa~, Daisy sadarlah." Ujar Daisy sambil menampar - nampar pipinya sendiri
Daisy pun pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci mukanya. Ia pun terus memikirkan wajah suaminya yang tampan dan murah senyum tersebut.
Telinga dan pipinya mulai memerah saat memikirkan wajah suaminya yang sebenarnya ia benci.
"Huaaaa~Daisy sadarlah..." ujar Daisy pasrah
Ia pun mengenakan pakaiannya dan tidur di kasur kingsize yang luas itu sendiri.
"Jadinya kasur ini sangat luas kalau ga ada orang yang tidur di sebelahku." Ujar Daisy sambil mengelus bagian kasurnya yang kosong
"Wait Dai, kau bercanda ya..apa yang kau pikirkan. Lupakan manusia itu dan nikmati hidupmu sebelum semuanya ketahuan." Ujar Daisy yang terus memikirkan suaminya
Ia pun tertidur dengan sendirinya tidak lama setelah itu. Keesokan paginya, Daisy bangun di kamarnya yang belum ada sinar matahari masuk.
Daisy lebih suka suasana gelap dan dingin dari kamarnya, ia pun berjalan ke dapur untuk membuat sarapan, tentu saja untuk diri sendiri.
"Hmmm kemarin aku beli apa ya, ahhhh untung aja aku beli sereal kemarin. Hmmm tapi aku lupa beli susu, huhuhuhu gimana ini T^T." Ujar Daisy dalam hati
Ia pun mengisi sarapannya dengan memakan sereal tanpa susu dan meminum susu blueberry favoritnya.
"Hahhhh, streaming drama korea ahhh~" ujar Daisy dalam hati sambil menuju sofa depan TV
Daisy pun menghabiskan waktu sendiri dengan perasaan yang senang.
"Enak juga ga ada gangguan kayak gini, ohhh iya tu anak jadi ga sih ngelmar pacarnya kok gw sampai lupa." Ujar Daisy teringat Daniel
Memanggil: Daniel
(Daniel) "Halo?"
(Daisy) "Kamu udah ngelamar pacar lo?"
(Daniel) "Ohhh iya lo belum gw beritahu, datenya berjalan lancar kok dan aku juga sudah ngelamar dia dan dia mau. Hahhh senangnya."
(Daisy) "Ihhhh lo cepet banget sih besarnya. Kembali jadi bocah dong kangen gw:("
(Daniel) "Stop kangenin masa kecil gw, gw sekarang udah besar dan mau tunangan."
(Daisy) "hehehehe ya maaf, papa udah tau emang?"
(Daniel) "udah sih, besok lusa pelamaran ke orang tua pacar aku."
(Daisy) "ohhhh ya?, ihhh cepat banget. Aku ga usah ikut kan?"
(Daniel) "kalau lo mau ikut juga boleh."
(Daisy) "ga deh males gw tunggu pas nikahan aja:p"
(Daniel) "terserah lo dah.."
(Daniel) "ohhh iya, kak Kenzo mana? Kok ga ada suaranya?"Tut tut
"Lahhh itu orang kok tiba - tiba matiin telpon sih?" Ujar Daniel bingung
...
"Huaaa kalau Niel sampai tau, kelar sudah:")" ujar Daisy dalam hati
Chat: Daniel
(Daisy) "sorry tiba - tiba koneksinya ga bagus:("
(Daniel) "kok ga ada tanda menghubungi ulang?"
(Daisy) "Udah dibilangin sinyal jelek ya udah.."
(Daniel) "serah lo dah."Malam harinya, sesuai yang dikatakan Kenzo. Ia pun datang ke apartemen lalu menekan bel apartemen. Sudah 11× Kenzo membunyikan belnya, untung saja Kenzo tau password apartemennya. Dengan rasa panik yang meluap ia melihat Daisy yang tertidur di sofa panjang.
"Duhhh istriku bikin panik aja." Ujar Kenzo lega
Ia pun segera mengangkat tubuh istrinya dan meletakkannya di tempat tidur. Nafsu Kenzo untuk mencium istrinya tiba - tiba muncul, tapi sudah terlambat, Kenzo pun akhirnya mencium bibir lembut dan tipis milik istrinya.
"Selamat malam sayang." Ujar Kenzo sambil mengelus rambut istrinya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you in the next chapter:)
*jangan lupa beri vote dan komen ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband ✔
RomanceKisah seorang wanita cantik berusia 28 tahun bernama Daisy yang dipaksa untuk menerima perjodohan dengan pria yang 3 tahun lebih tua darinya yaitu Kenzo, penerus tunggal perusahaan Dirgantara. Di balik perjodohan mereka, ada tujuan yang di rahasiaka...