Part 1

15.5K 725 17
                                    

Di pagi hari yang cerah dan sinar matahari yang silau menyebabkan seorang gadis terbangun dari mimpinya yang indah. Perlahan mata hazelnya terbuka

"Huh, pagi yang cerah" ucap gadis tersebut sambil mengucek halus matanya.

Gadis itu lekas membersihkan badannya karena hari ini adalah hari pertama pembelajaran setelah satu minggu MOS disekolah.

~

"Lalisa, ayo sarapan ! Eomma sudah buatkan sarapan. Jangan sampai kau lupa lagi karena terburu-buru" suara perempuan paruh baya di dalam rumah tersebut.

Dan ya, gadis bermata hazel tersebut bernama Lalisa, Lalisa Manoban.

"Selamat pagi, Eomma" sapa Lisa sambil mengecup pipi Eommanya.
"Pagi juga, sayang. Ayo sekalian ajak adik-adikmu untuk sarapan"

"Arraseo, eomma"

~

Saat membuka pintu, betapa terkejutnya Lisa karena adiknya sedang sibuk bertengkar, padahal sebentar lagi mereka akan berangkat sekolah.

"Aigoo, mengapa kalian bertengkar pagi-pagi ?" Ucap Lisa sambil menaruh tangannya di pinggang.

"Lihatlah Noona. Leo selalu jahil kepadaku. Dia membuatku tersandung saat masuk kamar" aduh Louis kepada noonanya itu.

"Yak yak, mengapa jadi aku ? Tadi aku sedang berkaca sambil menyisir rambutku dan aku tidak sadar kakiku di depan pintu tau" elak Leo

"Hufft, sudah-sudah. Sekarang kalian berbaikan atau noona akan adukan kepada eomma kalian bertengkar lagi, mau ?" Ancam Lisa karena gemoy eh gemes terhadap adik-adiknya yang selalu bertengkar tanpa alasan yang jelas.

"Ah, jangan noona, jangan adukan ke eomma. Arraseo arraseo, mianhe uri dongsaeng, utututu" ucap Leo kepada adik kembarnya sambil merangkulnya. Ah, menggemaskan

" Nee, aku maafkan, hyung. Tapi nanti belikan ice cream disekolah ya, haha"
"Aish, baiklah. Tenang saja"

Lisa tersenyum melihat adiknya yang cepat berbaikan, tapi juga cepat bertengkar kembali.  You know lah what i mean.

"Sudah baikannya ? Ayo sarapan, eomma sudah menunggu"

"Legoo"  jawab Leo dan Louis dengan semangatnya.

~

"Eomma, kami berangkat dulu ya" Lisa dan adiknya berpamitan dengan eommanya.

"Belajar yang giat di sekolah dan langsung pulang jika sekolah sudah usai, nee"

"Nee, eomma" jawab Lisa bersamaan dengan adiknya.

Lisa berangkat naik busway, sedangkan adiknya berangkat naik sepeda sambil berboncengan. Untung saja sekolah adiknya dengan rumah tidak terlalu jauh jadi tidak terlalu menguras tenaga saat bersepeda. Adiknya masih di bangku SMP dan Lisa baru saja masuk SMA.

~

Saat memasuki gerbang sekolah, senyum mengembang terpampang jelas di raut mukanya yang sangat bahagia. Lisa tentu saja senang bisa masuk Hanlim Multi Arts High School, sekolah elite di Korea. Walaupun ia masuk dengan beasiswa, tapi ia tetap bersyukur bisa bersekolah di sekolah elite tersebut dan bisa melanjutkan study belajarnya.

Tak jauh dari Lisa, ada mobil dibelakang Lisa dan mengklakson mobilnya menyebabkan Lisa yang sedang berjalan dengan tenangpun terkejut.

Tin
Tin
Tin

"Hey ! Bisa minggir tidak, huh ?!" marah seorang gadis bermata kucing didalam mobil Audynya sambil mengeluarkan kepalanya lewat jendela untuk memarahi Lisa.

"Ahh ya mian mian. Aku tidak tau" maaf Lisa sambil meminggirkan jalannya dan memegang dadanya yg masih merasa terkejut itu.

"Ini bukan jalanmu, jadi jangan seenaknya saja" ucap gadis tersebut sambil menjalankan mobilnya melewati Lisa.

"Hufft, sabar Lalisa ini masih pagi" batin Lisa berucap.

Gadis bermata kucing itu memarkirkan mobilnya dan keluar dengan anggun, huhh gadis itu menjadi sorotan karena kecantikannya dan pipinya yang seperti mandu.

"Hey Jennie-yaa !!" teriak salah satu siswa dan menghampirinya.

"Wae ?" Jawab Jennie dengan muka yg datar.

"Kau ini kenapa pagi-pagi sudah memasang muka yang masam, hm ?" Tanya siswa itu dengan merangkul Jennie. Gadis beramata kucing itu bernama Kim Jennie. Anak kaya raya disekolah itu.

"Jisoo-yaa, moodku hilang tadi saat masuk sekolah ada salah satu siswa yang berjalan di tengah-tengah gerbang dan menghalangi jalanku, hahh" Jennie berucap sambil menghembuskan nafasnya.

"Sudahlah, kau ini sensi sekali. Sedang datang bulan kah ? Atau sedang dalam mode angry cat ? Hahaha" Jisoo menetertawakan sahabatnya itu. Kim Jisoo adalah sahabat Jennie sedari kecil dan sudah sangat dekat dengannya.

"Diamlah Jisoo, kalau tidak aku cakar kau sekarang juga" ancam Jennie dengan berpura-pura menjadi kucing yang sedang marah.

"Oh oh oh ampuni aku kucing, haha" Jisoo masih saja meledeki sahabat itu.

"Kajja, kita masuk kelas ini hampir bel"
"Kajja !"

Selama berjalan ke kelasnya, Jennie dan Jisoo ditatap kagum oleh siswa siswi di sekolah itu. Dan tidak sengaja Jennie melewati siswa yang di marahinya tadi digerbang.

"Hey kau ?!"

.
.
.
.
.
.




Anyeong ! Mian jika di part pertama ini kurang baik ya. Ini pertama kalinya author bikin cerita, jadi mohon dimaklumi ya, hehe.

Terimakasih sudah sempat baca, nanti malam mungkin author akan up lagi jika tidak sedang sibuk.
Ok, sampai jumpa ! :D

Destiny (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang