"Apa-apaan dia tadi. Tidak peka sekali" Jennie mendengus kesal selama perjalanan pulang.
"Seharusnya dia peka karena aku tidak suka melihatnya tersenyum lebar kepada namja tadi"
Dan berlangsung sampai dirumahnya Jennie tidak sedikitpun mengurangi rasa kesalnya pada Lisa.
~
Sedangkan di sisi lain ada seorang gadis yang terus melamun karena perubahan gadis yang disukainya, ya siapa lagi kalau bukan Lisa. Gadis itu sibuk dengan pemikirannya sendiri sampai tidak mendengar sudah di panggil beberapa kali oleh teman kerjanya, June.
"Li ?"
"Lisa"
"LALISA !"
June akhirnya berteriak karena Lisa tidak menanggapi panggilanya.
"Kamjagiya" Lisa terkejut sambil mengelus dadanya.
"Kenapa kau berteriak June ? Kau membuatku terkejut"
"Habisnya kau sejak tadi aku panggil tidak menanggapi. Jangan banyak melamun nanti kesirupan"
"Kesurupan!" Lisa memutar bola matanya malas.
"Ah ya itu lah aku hanya salah ucap, hehe" June menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aku tidak melamun, tapi aku sedang memikirkan sesuatu"
"Sama saja kau melamun, Lisa-yaa"
"Terserah kau saja lah, June" Lisa menaruh kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja.
"Kau sedang kenapa memangnya ? Tidak semangat sekali sepertinya" June bertanya sambil mengelap gelas ditangannya.
"Aku sedang bingung dengan seseorang. Tadi saat bersamaku kemari dia terlihat baik-baik saja lalu memesan makanan, saat aku mengantar makanan ke mejanya, dia jadi dingin kepadaku dan tidak nafsu makan disini. Sebenarnya dia memang dingin sifatnya, tapi tidak sedingin tadi. Aku memikirkan apa aku membuat kesalahan atau moodnya yang sedang tidak baik ?" Lisa bercerita dengan wajah yang di tekuk.
"Seseorang ? Yeoja atau namja ?"
"Yeoja"
"Apa kau menyukainya, Li ?" June menatap Lisa seolah tatapanya sedang mengintrogasi Lisa.
Lisa jadi gugup ditanya seperti itu oleh June. Bagaimana June bisa menyimpulkan secepat itu ?
"Ah ? Eoh aniyaa. Dia hanya temanku" Lisa berusaha menghindari tatapan dari June.
"Jujur saja Lisa-yaa"
"Tidak, June. Aku tidak menyukainya" Lisa menjawab dengan matanya yang melirik kesana kemari
"Kalau kau tidak suka, kenapa kau jadi lemas seperti ini tidak semangat bekerja setelah menerima sikap dinginnya yang tiba-tiba ? Dan juga kenapa menghindari tatapanku ?" June diam-diam menyeringai. Dia tau teman kerjanya ini sedang berbohong.
"Aku.. aku.." Lisa bingung harus menjawab apa. Lisa malu jika dia bercerita dan mengaku kepada June.
"Lisa-yaa ! Kemari, ada pesanan !" Mark berteriak kepada Lisa. Dalam hati, Lisa lega karena dia tidak perlu menjawab pertanyaan dari June.
"Gumawo, Mark. Kau telah menyelamatkanku" gumam Lisa dalam hati.
"Aku harus menyiapkan pesanan dulu, June" Lisa terburu-buru pergi dari sana. Menyisakan June yang masih menyeringai.
"Urusan kita belum selesai, Lisa. Aku akan membuatmu jujur. Haha lucu sekali dia tadi" June terkekeh melihat wajah gugup Lisa tadi.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Jenlisa)
Teen FictionTentang seorang Lalisa yang hidup pas-pasan mendapat beasiswa disekolah yang elite, menjadikannya sering dibully karena dia bersekolah menggunakan beasiswa. Dan Kim Jennie yang berkehidupan dengan kemewahan, tetapi ada yang menyebabkannya menjadi di...