"Hey kau ?!" Jennie tiba-tiba menyentak siswa tersebut.
"Eh eh eh, y-yaa ? Kau memanggilku ?" Tanya Lisa setelah ia dikejutkan oleh suara gadis yang lantang hm mungkin ?
"Ya kau siapa lagi huh ?!" Jennie kembali menyentak Lisa.
"Ada apa kau memanggilku nona ?" Lisa bertanya dengan kepada Jennie.
"Kau yang tadi di berjalan ditengah gerbang itu kan ? Cepat meminta maaf kepadaku !"
"Ta-tapi tadi saat digerbang aku sudah meminta maaf nona" Lisa berkata sesopan mungkin.
"Huh ? Kapan ? Aku tak mendengarnya. Cepat meminta maaf atau kau akan mendapat hukuman dariku !" Lagi lagi Jennie menyentak Lisa. Dan sekarang suasana menjadi tegang. Banyak siswa yang menyaksikan perdebatan mereka di pagi itu.
" Arraseo, mianheo nona pagi tadi aku menghalangi jalanmu" Lisa meminta maaf dengan sedikit membungkukan badannya.
"Tidak cukup. Kau harus berlutut didepanku!" Huh ? Yang benar saja Jennie
"Jennie, sudahlah itu terlalu berlebihan, lagipula dia sudah meminta maaf kepadamu dan itu adalah kesalahan yang sangat sepele" Jisoo menenangkan Jennie yang sedang emosi itu
"Tapi Jisoo-ya.. Ah sudahlah kau boleh pergi. Kali ini kau aku maafkan" ucap Jennie menunjuk Lisa yang menunduk.
"Gamsahamida Nona. Chogiyo " Lisa membungkukan kembali badannya dan berjalan menuju kelasnya.
Tett
Tett
TettBel masuk kelas berbunyi nyaring
"Jennie, ayo kita ke kelas sudah bel" Jisoo menyeret Jennie dengan tergesa-gesa.
"Yak, pelan-pelan !" Jennie memarahinya, tetapi Jisoo hanya terkekeh karena menurutnya Jennie sangat lucu disaat seperti ini.~
Lisa pov
Aishh, apa-apaan dia memintaku untuk berlutut meminta maaf hanya karena aku menghalangi jalannya tadi pagi. Menyebalkan sekali gadis itu. Tapi, dia sebenarnya terlihat lucu tadi, walaupun raut mukanya menyeramkan. Mempunyai pipi yang tembem seperti mandu dan tubuh lebih pendek dariku, ekekeke. Aku terkekeh sendiri di perjalanan menuju kelasku. Yah, meskipun aku masih sedikit kesal kepada gadis yang bernama ah siapa sih tadi Jena, Juni, atau siapa ah aku lupa namanya, tapi aku tak ingin memperpanjang masalah dengan gadis menyebalkan itu.
Saat masuk kelas aku menghampiri teman sebangku ku yang sudah dekat dari sewaktu MOS seminggu yang lalu.
"Anyeong, Chaeng. Selamat pagi" sapaku kepada gadis di sampingku ini.
"Anyeong, Lisa. Selamat pagi juga. Mengapa kau datang telat ? Biasanya kau selalu datang lebih awal dariku ?" Tanya Park Chaeyoung atau kerap dipanggil Chaeng itu.
Lisa pov end
"Ah, tadi ada sedikit masalah saat aku sedang ke kelas, Chaeng" Lisa berkata dengan wajah yang sedikit menyorot kekesalan.
"Yak, ada masalah apa kau pagi-pagi ?" Chaeng bertanya dengan penasarannya.
"Sebenarnya masalah ini sangat sepele, tetapi gadis itu terlalu berlebihan"
Lisa mulai bercerita tentang kejadian tadi sewaktu ia berjalan dari gerbang dan dicegat oleh Jennie, sampai ia telat masuk ke kelas."Itu terlalu berlebihan, aku jadi ikut kesal kepadanya" Chaeng ikut merasakan kekesalan Lisa. Hah, mungkin mereka sudah dekat satu sama lain.
"Sudahlah Chaeng, tak apa. Aku juga yang salah berjalan ditengah-tengah menghalangi jalan orang" Lisa berucap dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Jenlisa)
Teen FictionTentang seorang Lalisa yang hidup pas-pasan mendapat beasiswa disekolah yang elite, menjadikannya sering dibully karena dia bersekolah menggunakan beasiswa. Dan Kim Jennie yang berkehidupan dengan kemewahan, tetapi ada yang menyebabkannya menjadi di...