Part 16

6.5K 523 65
                                    

Di UKS, ada Lisa yang sedang kebingungan, karena Jennie tertidur di atasnya. Ia tidak tau harus melakukan apa. Setelah menangis di pelukan Lisa, Jennie dilanda kenyamanan yang seakan menyihirnya agar tidur di pelukan tersebut. Bahkan Jennie seakan lupa jika Lisa yang ditindihnya itu sedang merasa nyeri di seluruh tubuhnya. Lisa memang merasa seluruh tubuhnya sakit dan pegal, tapi secara tidak langsung dia menikmati momen yang sangat langka ini bersama Jennie.

Dia mengelus pelan kepala Jennie yang bersemayam nyenyak di dadanya, sambil melihat betapa gembilnya pipi mandoo itu.

"kekeke, kiyopta "

Ingin rasanya Lisa menggigit pipi mandoo itu. Lisa terkekeh sendiri, dan mengusap lembut pipi Jennie.

"Ah, pipimu pun begitu halus Jennie-yaa "

Lisa tak ingin mengakhiri ini semua. Rasa sukanya kepada Jennie, semakin hari semakin bertambah. Entahlah, Lisa tidak tau apa yang akan terjadi suatu hari nanti. Lisa tak berharap banyak mendapat balasan dari Jennie. Ia sadar, ia tak sederajat dengan Jennie. Tidak mungkin Jennie menyukai dirinya. Tak apa jika hanya Lisa yang menyukainya, itu tak masalah bagi Lisa, asal Jennie selalu bahagia dengan hidupnya.

Lisa mengeratkan pelukannya dan menghiraukan pegal-pegal yang begitu terasa di sekujur tubuhnya. Ia tak ingin menyia-nyiakan momen bersama Jennie. Ia berpikir, mungkin momen seperti ini tidak akan terjadi lagi. Tak terasa air matanya mengalir di pipinya, namun ia segera menghapusnya. Takut Jennie tiba-tiba bangun dan melihatnya.

Terlalu menikmati pelukan bersama Jennie, Lisa tak sadar jika ada dua pasang mata yang melihat itu semua di jendela.

"Kita antar nanti saja minumnya, saat pulang sekolah" ucap Jisoo kepada Chaeyoung.

"Waeyo ? " Chaeyoung menaikan kedua alisnya setelah dia datang dengan menenteng dua botol air mineral.

"Aku tak ingin menganggu Jennie dan Lisa" Jisoo berkata dengan senyum kecil di wajahnya sambil melihat ke arah Jennie dan Lisa.

"Tapi.. tapi kasihan Lisa jika Jennie terus berada di atasnya " Chaeyoung khawatir saat melihat Jennie tertidur diatas Lisa.

"Kau lihat kan ? Lisa bahkan mengeratkan pelukannya dan seakan dia lupa jika dia sedang sakit saat ini " acuh Jisoo.

"Tentu saja dia lupa, dia pasti sangat bahagia saat ini karena bersama Jennie"

"Memangnya kenapa ?" Jisoo bingung.

"Yaa, karena Lisa menyukai Jennie" Chaeyoung berucap tanpa sadar.

"Mwo ? Lisa menyukai Jennie ? " Jisoo menaikan sebelah alisnya.

Chaeyoung tersadar akan apa yang dia ucapkan tadi dan membulatkan matanya.

" haissh, bodoh bodoh bodoh apa yang kau ucapkan Chaeyoung " batin Chaeyoung.

"Eoh ? A- a- annieyoo. Aku hanya asal berbicara tadi " ucap Chaeyoung.

" Asal berbicara ? Kau jelas-jelas tadi mengatakan jika Lisa menyukai Jennie, Park Chaeyoung " Jisoo bertanya dengan berkacak pinggang.

Gawat, gawat, Jisoo sudah memanggil nama lengkapnya, berarti Jisoo benar-benar serius saat ini. Chaeyoung gugup dan bingung. Bisa-bisanya mulutnya spontan mengatakan hal tersebut. Ah, tidak, tidak, Chaeyoung harus mencari bualan yang tepat saat ini.

" yaah Jisoo-yaa, itu .. itu kan .. " waw, Chaeyoung benar-benar bingung harus mengatakan apa.

" Itu itu apa huh ? " Jisoo memojokan Chaeyoung dan terus
memincingkan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang