Part 9

5.9K 548 21
                                    

Setelah hari dimana Jennie dan Jisoo mengunjungi cafe milik Jin, Jennie menjadi lebih sering berkunjung ke cafe hanya sekedar untuk menatapi barista wanita, siapa lagi kalau bukan Lisa. Jennie duduk di pojok cafe, dia tentu saja memakai topi dan masker agar Lisa tidak mengenalinya. Bisa gawat kalau dia ketahuan sering berkunjung untung memandang gadis poni itu. Sebenarnya Jennie masih malu untuk mendekati Lisa. Dia ingin mengetahui sifat dari Lisa terlebih dahulu.

Hari ini adalah hari minggu. Jennie berniat pergi ke taman kota untuk jogging. Dia memang suka menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap stabil.

Jennie pov

Aku turun dari mobilku ketika aku sampai di taman. Aku menghirup sejuknya udara di pagi ini, aku sangat suka. Lalu aku melakukan pemanasan dan mulai berjalan. Memasang earbud di sebelah telingaku, memutar lagu kesukaanku, dan musik itu menjadi teman di sela lari pagiku.

Saat aku sedang berlari kecil, aku tidak sengaja melihat seseorang yang sedang berlari berlawanan arah denganku. Dan ketika aku amati, aku terkejut, ternyata itu adalah LISA. oh my god

Aku berhenti sejenak untuk memastikan jika itu adalah Lisa, tapi Lisa malah melihatku. Sontak aku reflek membalikan tubuhku dan akan lari sekencang mungkin agar aku tidak bertemu dengannya. Tapi suaranya membuatku mengurungkan niat untuk berlari

"Hei ! Jennie-yaa !"
Matilah kau Jennie. Niat hati ingin menghindar, malah bertemu. Aku berbalik dengan ekspresi wajah yang datar. Aku tidak ingin Lisa melihat jika aku gugup bertemu dengannya.

"Nee ?"
Aku menjawab dan dia mulai mendekat. Astaga, jantungku mulai tak bisa dikontrol. Sekarang dia berada tepat dihadapanku. Semoga jantungku masih baik-baik saja saat sampai dirumah nanti.

"Kau jogging sendirian saja ?"
Lisa bertanya diselingi senyum khasnya. Sungguh aku sangat menyukai senyumnya.

"Hm, seperti yang kau lihat"
Aku benar-benar bersikap dingin kepasa Lisa. Entah mengapa aku hanya bisa bersikap dingin untuk menyembunyikan kegugupanku saat ini.

"Mau jogging bersama, Jen ?"
What ? Lisa mengajakku jogging bersama ? Seriously ? Aku sangat sangat mau Lisa. Beruntungnya aku datang ke taman pagi ini dan bertemu dengan gadis poniku. Huh ? Gadis poniku ? Memangnya dia siapaku ?
Aku mengangguk dan mulai berlari kecil bersama.

Tidak ada pembicaraan diantara kami. Kami berlari dengan keheningan. Sungguh aku tidak tahan dengan situasi seperti ini

"Kau tidak bekerja ?" Akhirnya aku yang memecahkan keheningan itu.

"Nee ? Ah, aku shift siang hari ini. Jika aku shift pagi pun aku masih tetap bisa jogging pagi ini, karena cafe buka jam 9"

"Ohh. Mengapa kau jogging sendiri ?"

"Sebenarnya tadi pagi aku sudah membangunkan kedua adikku, tapi disaat akan berangkat adik-adikku malah tertidur lagi. Aku tidak tega membangunkanya, jadi ya aku memutuskan untuk jogging sendirian. Tapi aku sudah tidak sendiri, sudah ada dirimu yang menemaniku"

Lisa berkata sambil melihatku. Ya Tuhan, rasanya aku ingin terbang saat ini. Aku merasakan pipiku memanas sekarang. Lisa mengatakan ia sudah tidak sendiri lagi, sudah ada aku yang menemaninya. Semoga sampai seterusnya seperti itu, eh eh ? Apa yang kau pikirkan Jennie ?

"Jadi kau punya adik ?"

"Yap, aku punya dua adik laki-laki kembar"

"Jinjja ?" Tanyaku exited

"Hehe, iyaa aku punya adik kembar. Namanya Leo dan Louis" Lisa terkekeh karena ekspresiku. Aish, malunya.

"Pasti menyenangkan mempunyai adik kembar ya ?"
Okey Jennie, sekarang kau akan menjadi gadis yang cerewet dengan terus bertanya kepada Lisa. Tak apa lah, toh aku suka Lisa menanggapi pertanyaanku dengan sangat baik.

Destiny (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang