Part 7

6K 537 11
                                    

Sinar mentari pagi menyambut gadis yang masih di alam mimpinya. Perlahan mata kucing itu terbuka dan tersenyum melihat mentari dengan lembut menyapa matanya. Kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas mandi.

"Good morning, Mommy" sapa Jennie kepada Mommy nya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Good morning, baby. Kau bersiap lebih awal, tumben sekali" ucap Mommy nya sambil mencium kening Jennie.

"Hari ini upacara, Mom. Aku tidak ingin terlambat. Ohh iya, hari ini aku berangkat bersama Mommy ya, kemarin mobilku sedikit ada masalah. Nanti setelah mobilku sudah di service, aku akan berangkat dengan mobilku lagi"

"Kau mau berangkat bersama Mommy setiap hari pun boleh, sayang"

"Jinjja ?"

"Nee, mengapa tidak" ucap Mommy sambil mengusap pipi Jennie. Pasalnya Jennie sangat jarang bisa berangkat dengan Mommy nya. Jika tidak membawa mobil, ia akan diantar oleh supir pribadinya.

"Okey, ayo sarapan, Mom. Palli nanti aku bisa terlambat" kemudian Jennie memakan sarapannya dengan semangat.

"Pelan-pelan makannya hm" Mommy nya menggelengkan kepalanya.

~

"Cha, sudah sampai. Belajar yang rajin, nee"  ucap Mommy Jennie sambil mengusap kepala anaknya.

"Nee, mom" Jennie tersenyum. Ketika hendak keluar mobil tiba-tiba Mommy nya menahan lengan Jennie dengan mengamati gadis berponi yang sedang berjalan di depan gerbang.

"Wae ?"  Jennie mengikuti arah pandangan Mommy nya.
"Bukankah itu Lisa ? " batin Jennie bertanya-tanya.

"Gadis itu, sepertinya Mommy tidak asing dengan gadis itu. Dia seperti gadis yang menyelamatkan Mommy tadi malam"

"Benarkah ?" Jennie mengangkat sebelah alisnya.

"Tapi Mommy tidak yakin karena pandangan Mommy tidak terlalu jelas" Mommy Jennie memincingkan matanya.

"Ah, Jennie berangkat dulu ya Mom. Mommy hati-hati dijalan, nee"  Jennie mencium pipi Mommy nya lalu keluar mobil.

~

Upacara berlangsung dengan tenang, tidak ada kebisingan dari siswa maupun siswi. Diam-diam si mata kucing itu memperhatikan Lisa yang sedang fokus mendengarkan pidato kepala sekolah. Karena kelas Jennie dan kelas Lisa berdampingan, Jennie seakan lebih leluasa memandang Lisa. Jennie tersenyum saat melihat keringat mengalir di dahi dan di pipi Lisa.

"Dia cantik dan sexy secara bersamaan" Jennie membatin.

Lisa yang merasa diperhatikan akhirnya menoleh dan mendapati Jennie yang sedang memperhatikannya. Lisa tersenyum kepada Jennie. Jennie yang telah kepergok sedang memperhatikan Lisa akhirnya mengalihkan pandangannya dengan pipi yang sudah seperti tomat. Lisa tersenyum melihat tingkah Jennie yang seakan seperti pencuri yang tercyduk. Xixixi

"Oh, Jennie, kau telah ketahuan memandangi gadis berponi itu" Jisoo berbisik kepada Jennie. Pasalnya sedari tadi Jisoo memperhatikan tingkah Jennie yang diam-diam memandangi Lisa.

"Eoh ? Aniyaa siapa juga yang memandanginya. Aku sedang fokus mendengarkan kepala sekolah" Jennie tidak mau mengaku karena malu kepada Jisoo.

"Fokus mendengarkan sambil memandangi Lisa, hm ?" Jisoo mulai meledek Jennie.

"Apa sih, Ji. Diamlah nanti kita dihukum jika berisik" Jennie mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin berlarut-larut membahasnya karena terlalu malu setelah kepergok oleh Lisa dan Jisoo.

Destiny (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang