Eunbi kini memandangi wanita yang tengah terduduk sambil memberenggut didepannya, "Gimana?" tanyanya.
"Ditolak lagi," balas wanita tersebut tanpa mau mengalihkan pandangannya dari sticky note yang kini tengah ia sobek menjadi kecil.
"Kan udah gue bilang kak Sowon, dia punya pacar tau."
Wanita yang memiliki nama Sowon tersebut hanya mendengus. "Tau dari mana lo Hwang Eunbi?" tanyanya masih tak percaya dengan setiap omongan yang Eunbi lontarkan mengenai pria incarannya.
Eunbi hanya mengangkat bahunya acuh, kemudian mulai beranjak dari kursi kantin. "Yaudah kalau lo ga percaya kak, setidaknya udah gue kasih tau. Kalo lo patah hati jangan salahin gue karena ga ngasih tau lo, karena saat ini dan dari sebelumnya gue udah kasih tau lo," katanya kemudian melangkahkan kakinya keluar kantin meninggalkan Sowon yang berteriak kesal dan menyumpah serapahinya.
Eunbi berjalan menuju kelas selanjutnya, sekitar 10 menit lagi sepertinya kelasnya akan dimulai. Dalam perjalanannya senyuman cerah terus terpancar dari wajahnya, entahlah rasanya ia senang sekali karena Sowon kembali ditolak secara terang-terangan oleh Yoon Dowoonーwakil presiden mahasiswa atau yang biasa disebut wapresma universitasnya.
Kepalanya kembali mengenang saat ia baru saja menjadi maba di Universitas Guna Bhakti ini, membuat dirinya bertemu dengan sosok bernamakan Yoon Dowoon sebagai pelaku yang menyita hampir seluruh perhatian Eunbi.
•••flashback
"Selamat Pagi!" Sapaan ketua BEM atau presma kini terdengar disekitaran lapangan univ Guna Bhakti.
"Pagi!" jawab seluruh mahasiswa baru namun suara yang lebih mendominasi adalah suara perempuan karena pasalnya sang ketua BEM gantengnya kelewatan.
"Oke kita mulai acara ospeknya, saya.."
Hwang Eunbi, gadis dengan kulit putih susunya kini tak terlalu menghiraukan apa yang diucapkan sang ketua BEM, matanya terus menatap pria jangkung yang kini menatap maba dengan senyuman manisnya.
"Yun," panggil Eunbi menyenggol lengan Dahyun kecil membuat atensi Dahyun yang sebelumnya tengah menatap maba cogan kini menatap Eunbi sengit.
Kenalin Kim Dahyun, temen SMA Eunbi yang gabisa pisah jauh dari Eunbi.
"Itu siapa si? Kating yang berdiri disebelah kakak lo," ujar Eunbi membuat mata Dahyun segera melirik pada pria yang kini tengah berdiri disebelah kakaknya dan sesekali berbincang kecil.
"Oh itu bang Dowoon, wapresma Bi anak semester 3. Yang gue tau sih dia most wanted gitu disini sampe udah puluhan kali nolak cewe," kata Dahyun menerangkan sedangkan Eunbi hanya manggut-manggut ngerti sambil berohria.
"Kok lo kenal Yun?"
"Pernah kenalan sekilas doang, waktu itu anak BEM tapi bagian unitnya doang ngerjain project dirumah gue dan berakhir gue dikenalin satu-satu sama bang Wonpil."
Eunbi mengangguk namun tatapannya tak bisa ia pindahkan dari pria bersenyum manis tersebut, bodo amat sama pak presma yang lagi ngebacot hehe.
"Eh iya, sepupu lo bukannya kuliah disini juga? Anak BEM juga kan? Yang mana? Sapa tau gue pernah kenal."
Mendengar penuturan Dahyun, Eunbi mulai malarak lirik barisan anak BEM yang akan mengospek maba hari ini dan kedepannya, namun matanya tak menangkap sosok sepupunya tersebut.
Eunbi mengangkat bahunya acuh, "gatau, telat kayaknya ngurusin bocah ingusan dulu dirumah."
Dahyun mengangguk mengerti kemudian kembali memperhatikan maba cogan yang tak jauh berdiri didepannya.
___
Hwang Eunbi, gadis itu kini mengendap-endap memasuki ruang latihan club band. Setelah sampai pada tempat tujuannya ia mulai menempelkan sticky note yang sebelumnya ia tulis dirumah untuk ditempelkan pada bagian drum dihadapannya tak lupa menaruh sekaleng susu bergambarkan beruang dikursi kecil dibelakang drum.
Setelah berhasil dengan aksinya, Eunbi segera berlari kecil meninggalkan area tempat club band berlatih tersebut.
"Pinky!" Eunbi berlari kecil ketika melihat Pinky kini tengah berjalan ria dengan Kim Mingyu, anak jurusan Hukum.
Pinky yang melihat Eunbi menghampirinya hanya mendengus kecil. "Ganggu mulu lo upil badak," ucapnya ketika mendapati Eunbi kini sudah berdiri didepannya dengan cengiran lebar diwajahnya.
"Yeuu bangsta, menel mulu lo berdua gatakut ketauan Eunha sama kak Jinyoung apa."
Ketiganya mulai berjalan beriringan dengan Mingyu yang terlupakan. Oh iya kenalin, Zhou Jieqiong atau yang kerap dipanggil Pinky ini salah satu teman satu jurusan, mereka deket malah pake banget. Sedangkan Mingyu disebelahnya anak hukum, item buluq tapi ga sebuluk kamu, eh.g djanda
"Kita ga pacaran njir cuma---eh bentar, kok lo dari arah club band sih?" Pinky menatap Eunbi sambil memicingkan matanya.
"Anjir serasa maling ae diintrogasi gue, btw kepo lu kayak dora. Dah ah bye gue gamau masuk terjerumus kedalam suasana menel lu berdua. Eh awas Ky, Mingyu pakboi wkwk." Setelahnya Eunbi berlari menjauhi mereka yang kini meneriakinya dengan bahasa um.. banyak kasarnya mungkin haha.
___Dowoon memasuki ruang latihannya seperti biasa bersama ke empat temannya didepan. Ketika hendak duduk dikursi belakang drumnya, matanya kini malah menangkap sekaleng susu bergambar beruang yang selalu ia terima sekitar 3 bulan belakangan ini dan tentunya dengan sticky note yang selalu ditinggal dengan sengaja.
Semangat latihannya kak! jangan lupa diminum susunya:)
ー🐱
"Dapet susu beruang dari Mrs. Sticky note lagi?"Dowoon yang telah selesai membaca pada secarik kertas kecil tersebutpun menoleh pada orang yang tadi bertanya lalu mengangguk kecil mengiyakan.
"Seperti biasa?" Brian berjalan mendekati Dowoon yang memang posisinya sedikit dekat dengan Dowoon saat ini, kemudian ia menarik sticky note tersebut dari tangan Dowoon dan membacanya.
"Selalu menyemangati dan diakhiri dengan emot kucing kecil," gumam Brian seolah tengah berfikir.
"Eh mungkin aja anak desain seni, gambaran emot kucingnya juga kan lumayan bagus tu." Wonpil yang sedari tadi hanya diam memperhatikan sambil memencet asal keyboardnya mulai berseru membuat Jae yang menoleh padanya.
"Emang cuma anak desain seni doang yang bisa gambar!" ujar Jae sembari melemparkan sedotan aqua gelas kearah Wonpil.
"Yakan cuma mungkin bang."
"Atau mungkin manajemen? Secara manajemen deket sama tempat ini," seru Sungjin membuat anggukan setuju dari Jae.
"Bisa jadi si," imbuh Brian.
"Mending gini deh, besok kan jadwal kita latihan nih ya pasti Mrs. Sticky note bakal balik lagi secara dia kek cenanyang, tau jadwal kita latihan. Gimana kalo kita kuak siapa dia?" Wonpil menaik turunkan alisnya setelah melontarkan ide miliknya.
"Boleh juga tuh, gimana? Kebetulan besok gue gada jadwal jadi bisa dateng lebih cepet," ucap Sungjin.
"Boleh deh, gue ada kelas tapi sore, malesin banget njir." Brian mendengus sebal.
"Gue si bisa nitip absen, kelasnya bu aini males ah." Seketika semua bersorak pada Wonpil yang kerjaannya nitip absen mulu.
"Lo gimana Jae?"
"Em.. gue bisa sih, secara gue sekarang udah bebas wkwk."
"Suhongong banget bapak yang tinggal nunggu skripsiannya di acc," olok Brian.
"Lo gimana Woon?" tanya Sungjin pada Dowoon yang sedari tadi hanya diam.
"Okedeh, gue gada kelas besok bang."
Dan semuanya sepakat, besok pagi mereka sudah akan ada diruangan club band tersebut.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb Wereld || HIATUS
Fanfiction(n) Wereld is Dutch leangue, in English is the world; Sinbi [신비] in Korean leangue is mystery; Sinbi + Wereld = The world mystery; Sinb + Wereld = Sinb World.