Pagi ini anak enam hari---nama grup band Dowoon---sudah sembunyi ditempatnya masing-masing. Pokoknya mereka sembunyi ditempat-tempat gelap, hayo mau ngapain🌚.
Tuk..
Tuk..
Tuk..
Suara derap kaki seseorang membuat mereka berlima terduduk tegang, kek lagi audisi ae bangsta. Mereka mulai menoleh mencari celah untuk melihat siapa yang masuk dalam tempat ini, dan tepat ketika Wonpil memicingkan matanya guna melihat dengan jelas siapa gadis tinggi bersurai hitam yang kini tengah menaruh susu naga dikursi milik Dowoon. Bukannya itu temen si dubu?
Wonpil reflek berdiri tegak membuat perempuan tersebut langsung memutar tubuhnya akibat suara gitar yang Wonpil senggol terjatuh.
"Eunbi?"
Jae yang sedari tadi masih berada dipersembunyiaannya hanya berolling eyes, Wonpil selalu menghancurkan rencana rahasia.
"K-kak W-wonpil?" ujar Eunbi gugup, keringat dingin tiba-tiba menjalar ketika mendapati semua member enam hari melangkah kecil menujunya, terutama pria yang selalu ia berikan sticky notes.
"Bi lo temen si dubu kan?" tanya Wonpil yang kini sudah tepat berada didepan Eunbi.
Wajah Eunbi kini sudah memerah, ia ingin menangis namun ia malu dan ingin marah juga. "E-eoh permisi kak," katanya mencoba melarikan diri menerobos diantara bahu Wonpil dan Dowoon.
Setelah berhasil menerobos barisan band tersebut Eunbi segera berlari sekencang-kencangnya. Ia malu, ia ingin menangis, ia ingin marah.
"Won," panggil Wonpil lirih sembari membandangi punggung Eunbi yang kian menjauh meninggalkan club band.
Dowoon yang sedari tadi terus menatap Eunbi hanya membalas panggilan Wonpil dengan deheman kecil.
"Dia temen Dubu dari SMA bjir, kok gue bisa ga kepikiran ya?"
"Sumpah lu? Temen si Dahyun?" Kini Brian yang menatap Wonpil meminta penjelasa.
"Iya, cewe yang sering Dubu ikutin. Yang gue pernah cerita ke kalian kalo temen Dubu punya kembaran dan keluarganya seakan ga anggap dia, dia Eunbi."
Setelah mendengar penuturan Wonpil, mata coklat Dowoon membesar. Lalu ia melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut bersama tatapan heran yang ditampilkan ke empat temannya.
___
Ini sudah 2 minggu berlalu semenjak kejadian Eunbi Tercyduck oleh anak enam hari. Namun Eunbi masih belum menampilkan batang hidungnya sedikitpun. Dahyun yang awalnya mengetahui cerita mengenai Eunbi dari Wonpil tentang kejadian tersebut langsung memukul keras Wonpil dengan berbagai jurus, dan Wonpil yang berakhir mengumpatinya dengan kasar.
"Abang gue khawatir sama Eunbi, Eunbi tuh suka nutupin masalah dia sendiri." Dahyun menatap kosong tampil televisi yang kini tengah menampilkan film favoritnya, namun Dahyun seakan tak merespon apapun saat ini.
Wonpil menoleh. "Beneran? Trus lo tau dari mana kalo Eunbi punya kembaran yang manja?" tanyanya membuat Dahyun nampak berfikir.
"Eunbi waktu itu ada dititik rapuhnya bang, waktu Eunbi dikata-katain sama orang tuanya supaya dia meninggal." Dan Dahyun kini mulai terisak.
"Hwang Eunji, walau gue ga pernah liat dia, rasanya denger namanya aja pengen banget gue cakar-cakar mukanya."
Wonpil tak tahu harus berbuat apa saat, dan akhirnya ia hanya memeluk lembut Dahyun sembari memberikan usapan tenang.
drrttt
Ponsel Dahyun yang sedari tadi ditaruh dikantung piyamanya kini bergetar, menampilkan kontak dengan nama 'Only Hwang Eunbi' kemudian dengan segera Dahyun mengangkatnya dan melepaskan pelukan Wonpil secara bringas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb Wereld || HIATUS
Fanfiction(n) Wereld is Dutch leangue, in English is the world; Sinbi [신비] in Korean leangue is mystery; Sinbi + Wereld = The world mystery; Sinb + Wereld = Sinb World.