🍁Empat🍁

1.4K 105 5
                                    

🍁🍁🍁

"Hati-hati, Oppa."

Rhae Hoon memapah Jung Soo, sementara Kyu Hyun menjinjing tas besar berisi pakaian pria itu. Di sampingnya berdiri Na Yoon yang langsung menerobos masuk dan meletakkan beberapa makanan yang sudah ia beli untuk dimakan bersama. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam saat mereka tiba di apartemen kecil - tempat tinggal Jung Soo. Tempat itu hanya berisi sebuah ruang tamu mini, sebuah dapur dan dua buah ruang tidur, Kyu Hyun mengernyit. Jadi di tempat seperti ini lah istrinya menghabiskan waktu? Ia jadi penasaran, seperti apa kamar wanita itu.

"Makan dulu sebelum pulang, Kyu Hyun-ssi," tawar Na Yoon ramah. Gadis itu dengan terampil memindahkan sup ayam, bulgogi dan daging asap dalam beberapa piring. Sementara Kyu Hyun hanya tersenyum sambil mengangguk, ia lebih suka memerhatikan bagaimana Rhae Hoon sibuk membantu Jung Soo melepas sweater hitam yang melekat di tubuhnya. Wanita berambut sebahu itu terlihat bahagia saat tersenyum kearah kakak sepupunya, sebentar-sebentar keduanya tertawa, entah apa yang mereka bicarakan. Kyu Hyun jadi merasa terasing berada di antara ke tiga orang itu.

"Rhae Hoon-ie, Jung Soo Oppa, Kyu Hyun-ssi. Makanannya sudah siap."

Ketiganya mengangguk bersamaan, tak lama mereka sudah berkumpul di meja makan. Na Yoon mengerjap pelan saat Rhae Hoon lebih dulu memindahkan nasi ke dalam mangkuk Jung Soo dan menaruh beberapa jenis makanan di atasnya. Begitu pun Kyu Hyun, meski dia tak memiliki perasaan apa pun pada Rhae Hoon, ia jadi merasa terabaikan saat wanita itu lebih perhatian pada Jung Soo. Entah mengapa atmosfer di ruangan bercat hijau itu menjadi aneh saat ke empatnya mulai sibuk dengan makanan masing-masing, menyadari hal itu Jung Soo berinisiatif membuka suara.

Ia tersenyum kepada Kyu Hyun, " Kyu Hyun-ah, apa Rhae Hoon merepotkanmu selama beberapa hari ini?"

"Ah," Kyu Hyun meletakkan sendoknya dia atas mangkuk, ia tersenyum pada Rhae Hoon yang berada di hadapannya, "Sama sekali tidak, Hyung. Aku sangat menyukainya, mana mungkin aku merasa repot."

Rhae Hoon membiarkan sup ayam itu menghangat di mulutnya, meski ia tahu dengan benar bahwa yang diucap Kyu Hyun hanyalah pemanis untuk menyempurnakan sandiwara ini ia tetap merasa bahagia. Entahlah, sepertinya Ia sudah terbius oleh senyum menawan suaminya.

"Oh, dia juga sangat pandai memasak Hyung. Pasti selama ini kau sangat bahagia serumah dengannya," puji Kyu Hyun lagi. Ia tak tahu jika hal ini membuat Na Yoon meremas tangannya sendiri, seolah merasa tersindir karena gadis itu sama sekali tak bisa menghidangkan makanan apa pun selama hidupnya. Jangankan memasak, membedakan garam dan gula saja ia tak mampu.
***

Figura di atas nakasa cokelat itu menarik perhatian Kyu Hyun. Ia meraihnya dan tersenyum sekilas, senyum bocah Rhae Hoon dan Jung Soo terlihat begitu manis di sana. Pria itu terkekeh saat Rhae Hoon masuk ke dalam kamar bercat merah muda itu dan langsung merebut objek yang sejak tadi menarik perhatian suaminya.

"Kau manis sekali, berapa usiamu saat di foto?"

"Ehm, sekitar dua belas tahun," jawab Rhae Hoon sambil mengernyit. Ia lalu duduk di atas ranjang kecil yang berhimpitan dengan nakas cokelat yang menjadi tempatnya menyimpan beberapa barang. Wanita muda itu membelai lembut sprei bermotif bunga sakura itu, ia merindu -sungguh. Berapa lama ia menghabiskan waktu di dalam ruangan ini? Tidur, membaca, belajar, menangis dan masih banyak lagi.

"Mau tidur di sini?" Kyu Hyun bersedekap di depan dada, ia tahu jika istrinya tengah bernostalgia dengan kenangan. Tak membutuhkan jawaban Rhae Hoon, pria itu menjatuhkan dirinya di ranjang kecil itu dan memeluk sebuah boneka besar.

"Ya! Apa yang kau lakukan? Memangnya kau bisa tidur di rumah sempit seperti ini? Ayo pulang, Na Yoon Eonni yang akan menjaga Jung Soo Oppa."

"Tidak mau, aku juga mau tidur di rumah istriku," kekeh Kyu Hyun. Rhae Hoon merona, ia tak tahu jika Kyu Hyun adalah pria yang sehangat ini. Sejauh yang ia tahu beberapa hari ini, pria itu selalu memperlakukannya dengan baik, padahal kesan dingin di wajah tampan itu sempat membuatnya berpikir akan menjalani kehidupan seperti di neraka. Menghembuskan napas, ia memilih memandang langit-langit kamar - tentu setelah membaringkan diri di sebelah Kyu Hyun yang kini tersenyum hangat padanya. Pria itu memiringkan tubuh, membiarkan tatapannya memanja saat menangkap wajah istrinya dari samping. Detik-detik bersama Rhae Hoon, entah mengapa membuatnya merasa nyaman dan terlindungi dari deraaan rasa sakit yang menyelimuti dinding hatinya.
Mungkinkah, Tuhan mengirimkan wanita muda itu untuk menjadi penawar atas keporak porandaan relung jiwanya?

Bittersweet✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang