🍁Dua🍁

1.7K 102 2
                                    

🍁🍁🍁

Ahra menatap ujung tirai yang tersibak angin, gadis mungil itu mengerjap sebentar saat menyadari sebuah mobil hitam terparkir di halaman luas kediaman orang tuanya. Ia hampir memekik senang saat seorang pria turun dari kendaraan beroda empat itu, Kyu Hyun benar-benar menepatinya janjinya untuk mengunjungi kedua orang tuanya.

Gadis itu berjalan menuju pintu utama dan menyambut adik kesayangannya dengan sebuah pelukan. Ia hampir lupa jika kini di samping pria itu tengah berdiri seorang wanita muda berambut sebahu, Ahra mengernyit. Jadi ini gadis yang sudah Kyu Hyun nikahi sejak setahun silam? Gadis sialan yang sudah membuat adiknya tergila-gila dan memilih kabur dari rumah? Benar-benar menyedot logika.

“Nuna, kenapa menatap istriku dengan wajah seperti itu?” Kyu Hyun terkekeh dan melepas pelukan kakaknya. Pria itu menarik bahu Rhae Hoon, mengelusnya seolah tengah menenangkan gadis itu dari ketegangan yang mengungkung hati.

“Jadi ini istrimu? Ah, siapa namanya?” Ahra mendelik dengan wajah bosan, bagaimana pun ia masih merasa kesal karena menurutnya adiknya yang manis sudah berubah menjadi bengal hanya demi bersama gadis ini.

“Shin Rhae Hoon, itu namanya.”
***

Acara makan siang itu berjalan dengan keheningan, hanya sesekali terdengar bunyi denting sendok dan garpu yang bertaut. Cho Yeong Hwan dan Kim Hanna – Ayah dan Ibu Kyu Hyun – memilih tak bersuara, namun keduanya seolah tengah menelanjangi Rhae Hoon lewat tatapan matanya.

Benarkah gadis itu yang sudah merebut hati anak kebanggan mereka selama setahun silam?

“Kyu Hyun-ie?”

Kyu Hyun menghentikan aktivitas makannya, beralih menatap ibunya dengan tatapan hangat. Ia tersenyum, tangan kanan pria itu bergerak perlahan di bawah, memegangi paha Rhae Hoon. Pria itu tahu jika kini istrinya sedang dilanda kegugupan yang luar biasa.

“Setelah makan, Ibu ingin makan buah persik. Nanti pergilah ke departemen store dan belilah buah itu, Ibu ingin kau yang melakukannya.”
Kyu Hyun mengangguk, Ibunya memang selalu seperti itu. Pasti dia akan menginterogasi Rhae Hoon nanti, dan Kyu Hyun sudah mengantisipasinya dengan membeli beberapa macam buah kesukaan Ibunya itu.

“Ibu, aku membeli beberapa buah-buahan selama perjalanan ke mari. Ada buah persik, apel, dan juga kiwi di dalam mobilku. Ibu bisa memilih sendiri nanti.” Kyu Hyun kembali tersenyum – merasa menang. Dari balik ekor matanya, Rhae Hoon mencoba menenangkan diri sebaik mungkin. Gadis itu menanamkan kepercayaan diri bahwa yang ia lakukan adalah bagian dari pekerjaannya, yah .. pernikahan ini tak ubahnya investasi bisnis untuknya. Ia hanya perlu berpura-pura menjadi istri Kyu Hyun yang kabur dua bulan belakangan, melahirkan seorang anak yang akan menjadi keturunan Kyu Hyun dan selanjutnya ia bisa bebas pergi ke mana saja.

Gadis itu memang sudah gila saat seminggu lalu kakak sepupunya, Jung Soo mengalami kecelakaan. Kondisi pria itu sangat parah, dan harus segera dioperasi. Dan saat itu lah segalanya dimulai, Kyu Hyun menawarkannya perjanjian konyol ini ; menikah dan melahirkan anak untuknya. Sebagai timbal baliknya, Kyu Hyun membayar segala biaya rumah sakit Jung Soo hingga pria itu akan dinyatakan sembuh. Rhae Hoon meminum air putih dengan keringat berlebih di keningnya, mengingat semua itu membuat kepalanya berdenyut, dan yang paling parah adalah ia membenci dirinya sendiri yang begitu murahan.

“Baiklah, setelah ini kita makan buah bersama. Rhae Hoon-ssi, apa kau bahagia hidup dengan putra kami?” cecar Kim Hanna pelan namun menusuk.

“Ah, ya. Ibu, aku sangat bahagia bisa bersamanya. Maaf karena selama ini aku seperti merebutnya dari kalian, aku sangat menyesal.”

Gadis itu menunduk, Kyu Hyun tersenyum dalam hati. Rupanya Rhae Hoon bisa berakting dengan sangat baik, ia lega.
***

Kyu Hyun menghentikan mobilnya di jalanan sepi. Pria itu menghela napas pelan lalu menatap Rhae Hoon yang duduk di sebelahnya. Gadis itu gelisah, sesekali menarik-narik ujung kemejanya seperti orang depresi.

Bittersweet✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang