Bittersweet✔️

🍁Tujuh🍁

🍁🍁🍁

"Jika bukan bersamamu, apa aku akan tetap sebahagia ini? Benar, ini cinta.”

***

Rhae Hoon menemukan dirinya mendekat, ia juga tak tahu mengapa kedua kakinya begitu kompak ingin segera berdiri di samping Kyu Hyun. Dengan hati berdebar wanita itu berpindah tempat dengan cepat, ia bisa membaca keterkejutan di raut wajah Kyu Hyun yang saat ini memucat seolah aliran darah tidak mengalir dengan benar di bawah pori-pori kulitnya.

“Shin Rhae Hoon?”

Hae Ra menoleh pada Rhae Hoon saat Kyu Hyun menggumamkan nama istrinya, gadis itu hendak tertawa puas karena sudah berhasil memporakporandakan suasana hati dua manusia di hadapannya.

“Ah, jadi ini istrimu itu Kyu Hyun-ah?” Hae Ra berjalan memutari tubuh Rhae Hoon dengan senyum sinis tercetak di wajahnya seolah tengah menilai seberapa pantas wanita itu menjadi pendamping hidup Kyu Hyun. Tak lama ia bersedekap di depan dada lalu berkata, “Jadi apa jawabanmu Cho Kyu Hyun? Kau sudah membuat keputusan bukan? Kurasa wanita ini takkan keberatan mengingat status kalian hanyalah nikah kontrak!”

“Jung Hae Ra! Jaga bicaramu!” Kyu Hyun menaikkan nada bicaranya, ada yang bergolak tak senang dalam dirinya tatkala mendengar orang lain menyebutkan status pernikahan mereka. Ya, mungkin karena pria itu merasa  telah benar-benar jatuh hati.
Rhae Hoon memegangi lengan suaminya dan mengatur napasnya, membuat Kyu Hyun menoleh ke arahnya dengan wajah cemas, “Kau mendengar semuanya Hoon-ie?”
Sang istri mengangguk dengan wajah pucat, alih-alih memikirkan nasibnya yang saat ini bermain di benaknya adalah ketakutan apabila sampai semua ini terkuak ke permukaan. Ia lebih mencemaskan nasib Kyu Hyun yang akan ditendang dari keluarganya.

Hae Ra masih membisu di tempatnya dengan wajah penuh kemenangan, beberapa detik sampai suara langkah lain berderap mendekat pada ketiga orang tersebut. Adalah Lee Hyuk Jae, pria tampan itu membuat ketiganya terkejut, terlebih Hae Ra karena Hyuk Jae segera merangkul bahu terbuka gadis itu.

“Kau sudah selesai bermain-main sayang?” Hyuk Jae melirik sekilas pada kekasihnya – Jung Hae Ra – yang segera melotot tak senang.
“Aish, Hyuk Jae bodoh! Aku baru saja bersenang-senang tahu!” Hae Ra bersungut-sungut dan mencubit pipi kekasihnya yang malam ini memakai jas putih yang elegan.

Sementara Rhae Hoon dan Kyu Hyun hanya mampu mengernyitkan dahi. Bukankah sejak tadi Hae Ra sedang mengancam mereka? Lalu apa maksudnya dengan bersenang-senang? Kyu Hyun menggerak-gerakkan matanya saat ia teringat sesuatu, sepertinya ia pernah melihat Hyuk Jae di suatu tempat. Tapi di mana?

“Bisa jelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi?”

Rhae Hoon tak mampu membendung rasa penasarannya, ia baru saja mengeluarkan pertanyaan yang berada di ujung lidahnya, membuat ia segera menjadi pusat perhatian tiga orang di sekitarnya.

“Hei, Sayang. Cepat minta maaf!” Hyuk Jae menyenggol bahu Hae Ra lalu mengedipkan sebelah matanya. Sebenarnya sejak tadi ia melihat apa yang tengah kekasihnya lakukan dari kejauhan.

“Ah, baiklah. Sebenarnya aku masih mau mempermainkan Kyu Hyun sampai dia pucat pasi. Ugh, kau menyela kesenanganku Sayang,” Hae Ra memalingkan wajah, menatap Rhae Hoon dan Kyu Hyun yang hampir mati karena penasaran.

“Kyu Hyun-ah, kenalkan ini Lee Hyuk Jae. Kekasih sekaligus managerku! Dia adalah pria yang mampu menggetarkan hatiku,  jangan harap aku masih begitu memujamu ya!”

“Oh?” Kyu Hyun membulatkan mata, sebentar kemudian ia mengerjapkan fokus cokelat kelam itu  dan menatap Rhae Hoon.

“Aish, kau mengerjaiku rupanya!” Kyu Hyun memalingkan wajahnya pada Hae Ra lagi dengan cepat saat menemukan wajah Rhae Hoon yang juga penuh keterkejutan.
Keinginannya untuk mengenggelamkan gadis itu ke Sungai Amazon sudah naik menjadi dua kali lipat. Aish, bisa-bisanya Hae Ra berbuat seperti itu. Menyebalkan!