🍁Enam🍁

1.1K 86 6
                                    


🍁🍁🍁

Kyu Hyun menggamit lengan Rhae Hoon sambil sesekali menyunggingkan senyum, ia menyesal karena lupa memberitahu istrinya bahwa senja ini mereka harus menghadiri acara ulang tahun perusahaan keluarga yang ke-28. Rhae Hoon sedikit bersungut-sungut saat pria itu membawanya masuk ke dalam ruang serba guna Cho Group.

Perusahaan milik keluarga Kyu Hyun itu bergerak di bidang konstruksi, pendidikan, taman hiburan, dan masih banyak lagi. Namun, Yeong Hwan tak pernah membatasi anak-anaknya untuk mengerjakan apa yang menjadi kesukaan mereka. Buktinya keduanya membiarkan Ahra menjadi perancang mode, yah meskipun kini kebebasan itu tak lagi bisa dimiliki Kyu Hyun karena nyatanya ia akan menjadi penerus utama. Seharusnya Hyun Soo-lah yang menjadi pemimpin semua ini, selama ini Kyu Hyun selalu merasa menjadi bayangan kakak kembarnya itu.
Entahlah, semua orang selalu beranggapan bahwa Kyu Hyun tak secermelang kakaknya. Rhae Hoon menyadari perubahan dalam diri Kyu Hyun, pria itu menatap kosong sampai-sampai keduanya hanya berjalan tak tentu arah.

"Kau kenapa Kyu Hyun-ah? Tidak sehat?"

"Ah, tidak," Kyu Hyun berhenti berjalan. Ia sadar dari lamunannya dan menatap Rhae Hoon sebentar, ia baru sadar bahwa wanita itu bertambah cantik dengan sebuah dress berwarna putih yang membalut tubuhnya. Lengan wanita itu terbuka dan di daerah atas kanan dadanya ada sebuah hiasan bunga yang menambah kesan anggun.

"Kau cantik sekali, Hoon-ie."

Wajah oval itu merona sebentar, "Kau juga sangat tampan dengan jas hitam. Selalu good looking seperti biasanya."
Mereka saling melempar senyum dan membiarkan riak-riak rasa menyeruak di dalam dada. Rasanya Kyu Hyun ingin sekali segera pergi dari acara membosankan ini dan menghabiskan waktu dengan wanita itu tanpa hal-hal sialan yang bisa menginterupsi, namun ia masih lumayan waras untuk tak melakukannya. Setidaknya ia harus menahan diri sampai beberapa jam ke depan dan setelahnya ia bebas melakukan apa saja. Ugh, dia sudah begitu ketagihan dengan kegiatan membakar hati yang selalu sukses membuatnya bermimpi indah setelahnya.

"Wah, kalian sudah datang."

Suara berat itu membuat keduanya memalingkan wajah, dan kini di hadapan mereka sudah ada Yeong Hwan, Hanna, Ahra dan Kim Ryeowook. Rhae Hoon langsung mengangguk hormat, ia sedikit tak nyaman saat Yeong Hwan tersenyum aneh padanya. Ia bahkan mengeratkan genggamannya di lengan Kyu Hyun, ia berkeringat dan sang suami bisa melihat perubahan dalam diri Rhae Hoon.

"Rhae Hoon-ie, ayo ikut aku," ajak Ahra semangat. Gadis mungil itu merebut Rhae Hoon dari Kyu Hyun. Dan lima menit setelahnya Ahra, Rhae Hoon dan Hanna sudah terlihat akrab. Mereka bertiga sibuk memilih makanan, entah apa yang mereka bicarakan yang jelas ekor mata Kyu Hyun tak bisa lepas dari setiap pergerakan yang Rhae Hoon lakukan. Ia tersenyum, setiap kali melihat tawa tercipta di antara ketiga wanita itu. Rasanya hangat sekali melihat sang ibu tak henti-hentinya menggaris sebuah senyuman tanda bahagia.

"Istrimu sudah sukses merebut hati Ibumu, Kyu Hyun-ah," Yeong Hwan bersuara, dan Kyu Hyun langsung menatap dalam pada ayahnya. Sedangkan pria imut bernama Ryeowook itu hanya tersenyum sekilas sambil menatap hirup pikuk di ruangan besar itu.

"Benarkah?"

"Heum, seharusnya dari dulu kita seperti ini. Benar kan?" Yeong Hwan menyeringai, pria tua itu seolah sedang mengejek putranya.

"Ya, Ayah benar."
***

Dari balik ekor matanya, Rhae Hoon tak henti-hentinya mengagumi sosok Kyu Hyun yang tengah memberi sambutan didampingi sang ayah. Wanita itu duduk bersebelahan dengan ibu mertua dan kakak iparnya. Ia diapit ditengah dan sesekali ia menunduk malu ketika pandangan para gadis tertuju padanya. Sepertinya para wanita muda yang duduk bergerombol di sudut sana tidak menyukainya, apakah ia tidak pantas mendampingi Kyu Hyun?

Bittersweet✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang