🍁Duabelas🍁

919 76 5
                                    


  🍁🍁🍁

Pria tinggi nan gagah itu akan menikah hari ini. Dia tampak berkeringat setelah selesai berganti pakaian. Sesekali ia mengusap dahinya yang ternoda lelehan peluh. Ia gugup, terlalu takut jika takkan lancar mengucap janji suci pernikahan.

“Tenang saja, Hyung,” ucap Kyu Hyun santai. Pria yang sejak tadi duduk sambil menyilangkan kaki itu berjalan mendekati Jung Soo dan menepuk bahunya, membuat Jung Soo tersenyum pada pantulan wajahnya dan wajah Kyu Hyun di cermin besar di hadapan mereka.

“Apa kau juga gugup saat akan menikahi adikku dulu?”

“Oh?” Kyu Hyun membolakan mata, ia sama sekali tak menyangka pertanyaan macam itu akan terlontar dari bibir Jung Soo. Ia hanya meringis sambil memegangi tengkuk. Yang ia ingat, saat itu ia mampu melakukan upacara pemberkatan dengan baik, meski tanpa perasaan apapun pada Rhae Hoon. Lagipula saat itu mereka menikah tanpa dihadiri siapapun selain pendeta yang menikahkan keduanya. Dan segera saja, sebuah penyesalan terselip di hati pria tampan itu. Seharusnya ia menikahi Rhae Hoon dengan cara yang lebih baik, seharusnya ia mendapatkan hati gadis itu dengan cara yang benar.

“Ck, kau malah melamun. Dasar payah!” gerutu Jung Soo yang disambut tawa renyah Kyu Hyun yang sudah mendapatkan kembali kesadarannya.

“Santai saja, Hyung!” Kyu Hyun kembali menepuk bahu Jung Soo seraya tersenyum.

Mereka tengah terlibat dalam obrolan asyik sampai sedetik kemudian, suara derit pintu membuat keduanya menoleh bersamaan. Wanita itu datang, dengan seulas senyum dan hati yang jauh lebih tertata rapi.

“Hoon-ie, bukannya kau ada di ruangan pengantin wanita?”

Rhae Hoon tersenyum, “Justru aku kemari untuk memberitahu bahwa semuanya sudah siap, Kyu Hyun-ah,” jawabnya sambil bergantian menatap sang suami dan juga kakak sepupunya.

“Oh, ya ampun. Aku harus tenang, aku harus tenang!”

Kyu Hyun menepuk dahinya sendiri melihat kelakuan Jung Soo, ia lalu menatap Rhae Hoon dan seketika ia teringat bahwa istrinya itu memiliki sebuah rasa terpendam untuk Jung Soo. Ia merasa dunianya begitu sempit dan sesak, Kyu Hyun seratus persen tengah mengalami kecemburuan saat ini. Sialan!

“Ayo, Hoon-ie. Biarkan Jung Soo Hyung bersiap-siap!” Kyu Hyun hendak menarik tangan Rhae Hoon dan membawanya kabur secepat mungkin saat wanita muda itu menggeleng lemah.

“Ada yang ingin kukatakan pada Jung Soo Oppa, Kyu Hyun-ah. Kau keluarlah dulu, aku janji hanya sebentar.”

Jung Soo segera melirik pada Rhae Hoon, ia penasaran. Begitu juga dengan Kyu Hyun yang segera membulatkan matanya,” Mau bicara apa? Kenapa aku tak boleh dengar?”

Rhae Hoon meringis, “Ini adalah pembicaraan antar saudara. Cepatlah keluar sana, sungguh..takkan lebih dari sepuluh menit.”

“Tapi –“

“Ya! Aku takkan memakan istrimu, Cho Kyu Hyun!” sentak Jung Soo yang mulai tak tahan dengan sikap kekanakan pria bermarga Cho itu.

“Baiklah, tidak boleh lebih dari sepuluh menit. Ah, tidak! Lima menit saja harusnya sudah cukup!” Kyu Hyun kemudian melenggang pergi meski merasa tak rela hati. Sesekali ia melirik ke belakang, meski ia tahu Rhae Hoon sudah tak mengharapkan pria itu tetap saja hatinya tidak rela. Ia hanya bisa berharap setelah ini, wanita itu takkan lagi menyisakan perasaan untuk Park Jung Soo.
***

Dari banyak kursi yang berjajar rapi memenuhi gereja kecil itu, beberapa di antaranya diisi beberapa kerabat, teman, dan rekan kerja Jung Soo dan Na Rin. Keluarga Kyu Hyun juga menyempatkan hadir untuk menghormati pria yang merupakan saudara Rhae Hoon tersebut. Suasana sudah mulai riuh oleh khalayak yang tak sabar menanti kedua mempelai.

Bittersweet✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang