Chapter 17

101 12 11
                                    

Dering telepon haegi berbunyi, karena Chansoo mematikan HPnya Kirapun beralih kehaegi.

dengerin woy, suaranya haegi adem

yoboseyo~

~Woojin ada diklinik. Sampaikan Chansoo aku pulang telat.

Dimana?~

Wajah Haegi berubah pucat, lantas beranjak meninggalkan Chansoo, Tanpa menyampaikan pesan kira tadi.

"Ada apa?Kemana?" Chansoo yang melihat kepergian Haegi yang penuh kekhawatiran, mengikuti dari belakang.
.
.
.
"Yaa! Han Woojin. Kenapa kau selemah ini?" Omelan Kira pada seorang pria yang lemas tidak berdaya.

"Kenapa kau bersama dia?" Tanya jihyuk sesama ketua kelas.

"Aku tadi bersama Rira, tapi dia menghilang. Lalu sesorang memelukku dari belakang."

"Apa yang terjadi?" Haegi datang dari belakang.
"Entahlah." ketus Kira yang sudah muak.

"Dia mengalami demam, dan harus dirawat sementara." jawab jihyuk.

"Haegi~ya maafkan aku, kumohon jangan lakukan sosial distance padaku." Woojin mengigau lagi.

"Dasar bodoh, apa yang kau lakukan."

Haegi mendekati Woojin sambil mengusap-usap menyingkirkan poni yang menutupi dahinya yang mendidih.

"Kira~ya apa yang terjadi?" Chansoo muncul beberapa saat setelah Haegi.

"Dia demam dan harus menginap disini." Seulyoung membantu menjawab.

"Kalau begitu kita keluar saja." ajak Jihyuk.

"Baiklah, ruangannya sudah panas." Kira mulai memanas.

"Omo, aku lupa Rira." temannya itu mampir dipikiran seulyoung.

"Kalian pulang saja." Pinta Haegi.

"Oke, lagian staminaku habis." Kira mengiyakan tawaran Haegi tanpa sungkan.

"Tunggu Kira, Tapi gwaenchanha?"

"Ehm, nanti aku kabari orang rumah."
Sebenarnya, ada rasa cemas terhadap ayahnya.

"Kau disini apa pulang?" Kira sudah tidak tahan diruangan itu.

"Terimakasih semuanya."
Haegi mencoba bow tapi Woojin mendekap tangannya.

"Ehm, jaga kesehatanmu juga." Perhatian ketua kelas pada rakyatnya.

Diluar kamar

"Jihyuk kau disini juga? Bagaimana bisa?"

"Ck, ayolah. Selamat malam semuanya." sepertinya Kira benar-benar letih hingga pergi menjauhi percakapan.

"Besok saja, sepertinya temanmu lelah."

MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang