Chapter 20

87 11 11
                                    

Langkah kaki yang saling bersautan menggantikan lisan yang tak bisa mengungkapkan keluhan terpendam yang sedari tadi berputar di pikirannya.

Hal itu yang dirasakan Sunghyo semenjak kakinya melangkah meninggalkan ruang musik tadi. Dia terus melirik ke belakang punggungnya. Tepat disana ia dapat merasakan hawa menyebalkan dari orang yang sedari tadi pula mengikuti langkahnya.

"Ck. Berhentilah mengikuti aku murid pindahan!" Sungguh dalam hati ia ingin berkata kasar pada orang di belakannya ini. Tapi sedikit tak enak hati karena orang itu juga yang beberapa kali membantunya. Heol..

"Nona kulkas yang terhormat, aku ini punya nama tau. Namaku Lee Seungmin, jadi berhenti memanggilku murid pindahan!" Jelas Seungmin disertai langkahnya mendekati Sunghyo, sehingga kini dia berada disamping gadis tersebut.

Sunghyo menoleh ke samping dengan sedikit memiringkan kepalanya. Senyum meremehkan nampak sekilas lalu digantikan raut datar kembali.
"Kau juga memanggilku kulkas. Aku nggak keberatan tuh. Dasar cowok labil!"

"Hey..apa-apaan kau ini!" Tak terima dirinya dikatakan labil.

Aku jadi benar-benar kelihatan bodoh dihadapan gadis ini..
Sungutnya dalam hati.

Apakah wajahnya kurang tampan untuk menarik perhatian para gadis. Bahkan setiap langkahnya Seungmin selalu merasa dihujani tatapan kagum oleh murid perempuan disini. Tapi dihadapan Sunghyo, dia bagaikan parasit yang entah bagaimana selalu disekitarnya.
Jangan lupakan mereka satu sekolah..

"Ehh.. Sunghyo?!" Teriak seseorang tak jauh dari mereka.

Sunghyo dan Seungmin menoleh ke arah seorang murid perempuan yang datang dari ujung koridor yang mereka lewati tadi.
Seungmin memperhatikan gadis itu sekilas. Garis wajah dan gayanya yang menunjukkan jelas bahwa dia bukan orang korea.
"China...atau Jepang. Aishh sempat-sempatnya aku berpikir tentang ini." Kata Seungmin dalam hati.

"Aaa." Singkat Sunghyo

Murid perempuan di hadapan mereka hanya terkekeh pelan, sedangkan Seungmin memandang takjub untuk sekali lagi. Batu...benar-benar batu!!!

"Ohh murid pindahan kan? Wah Sunghyo sedang dekat ya dengan orang Kanada ini...bagus-bagus." Ujar gadis tersebut.

"Tid..."
Belum sempat Sunghyo bicara, gadis itu menyela lagi.

"Iya saja biar cepat. Gini lho, aku ada keperluan lain tapi untuk sekarang harus aku katakan bahwa..... huh sebentar! Aku capek habis lari." Terlihat jelas bahwa gadis dihadapan mereka ini sedang mengatur napas.

Sunghyo memutar kedua bola matanya dan menatap malas gadis tersebut. Sedangkan Seungmin meringis kecil melihatnya.

"Aku tidak punya banyak waktu Sakura!" Sunghyo mulai tak sabaran.

Seungmin merasa kasihan melihatnya.
"Lihat dia masih lelah karena berlari mengejarmu tau."

"Aku tidak merasa menyuruh dia lari kesini tau."
Sunghyo menoleh malas ke sampingnya, lalu menghadap ke depan saat gadis Jepang tadi mulai berdiri tegak. Seungmin membuang muka.

"Oii sudah-sudah. Jadi Sunghyo, aku tadi bertemu dengan Haeji..."

Mendengar nama sahabatnya disebut, mau tak mau Seungmin menoleh cepat ke arah dua gadis itu.

MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang