Allah menciptakan manusia dari saripati tanah, dari awal penciptaannya nabi adam ke surga, tapi nabi adam merasa sendirian lalu allah menggabulkan do'anya. Hingga allah menciptakan siti hawa dari tulang rusuk nya lengkaplah nabi adam atas kehadirannya siti hawa di surga bersamannya,mereka menjalani kehidupan yang manis dan menyenangkan.
***
02:30 WIB
Hari ini jam dua pagi aku harus berangkat pagi karna jadwal pemberangkatan pesawat yang harus tepat waktu.
Setelah memberikan tiket masuk
Aku duduk di tempat kursiku, ternyata aku bersebelahan dengan seorang wanita dengan pakaian yang serba tertutup, ia memakai gamis polos yang berwarna merah maroon dengan kerudung panjang segi empat berwarna hitam, hingga ketika melihat kearah bawah ternyata hingga kakinya pun ia tutupi dengan kaos kaki yang berwarna coklat.Masyallah! Batinku ketika aku melihat dia yang sangat menutupi auratnya. Dalam benakku zaman sekarang jarang ada wanita seperti itu yang aku temui sekarang ini.
Hingga ditangannya ia memegang sebuah al-qur'an kecil sambil melantunkan ayat suci al-qur'an dengan nada suara yang rendah dan lembut. Entah apa yang merasuki ku hingga aku memuji wanita yang baru aku lihat ini.
Tiba-tiba ia berhenti melantunkan saat aku tidak sengaja telah memandanginya hingga ia menoleh ke arah ku, ku alihkan pandanganku ke depan selang 5 detik pandanganku kembali melihat wanita itu.
SKAK!..
dia masih melihat ku sepertinya aku terciduk telah memandanginya tadi.
Ku berikan anggukan pelan dan memberikan senyumku sebagai sapa ku padanya
" maaf, antum sepertinya memandangiku sedari tadi" ucap wanitu itu dengan nada risih
"maaf aku telah membuat Mu terganggu" ucapku
Setelah 2 menit berlalu aku mengobrol dengan wanita itu, akhirnya aku tahu namanya " ATIKAH", nama itu mengingatkan aku saat dimana ketika aku sedang berada di perpustakaan di tempat kuliahan ku,aku melihat sebuah buku yang berjudul "Atikah binti zaid al-quraisyiyah"Judulnya sangat asing bagiku, hingga ku buka buku itu yang bertuliskan bahwa atikah binti zaid adalah sahabat wanita yang agung, yang ikut berbai'at dan hijrah.Wanita yang cantik dan akhlak yang mulia. Ia adalah putri dari paman amirul mukminin umar ibn khathab r.a.
Persis! Ia persis seperti atikah binti zaid.
Sepertinya obrolan ini akan menjadi pertama kali ku berbicara padamu, semoga suatu saat nanti aku bisa bertemu denganmu kembali dengan cara yang baik.
Sesampainya di bandara banyak orang-orang yang menjemput orang terdekatnya yang baru sampai di bandara. Aku mengistirahatkan diri duduk disebuah kursi, berharap akan ada yang menjemputku di sini.
" gue harus telepon siapa? Sedangkan Naufal adek gue kemungkinan tidak bisa jemput gue, lagian dia santri disini" ketus ku ketika bingung harus bagaimana
Naufal adalah adikku yang kini kelas 3 SMP di pesantren darul amanah di yogyakarta, yang sekarang ini sedang menjadi santri, aku ke yogyakarta ini untuk ikut mondok di pesantren tempat nyantrinya naufal, aku kesini bukan sebagai santri hanya saja untuk menamba ilmu saja karna aku ditugaskan oleh dosenku untuk mencari pengalaman yang spritual hingga aku terpikirkan ingin mondok selama 1 minggu di pesantren itu."Ássalamualaikum..." tiba tiba ada yang mengucapkan salam dari arah belakang ku
"Astagfirullah.." ucapku kaget dengan mengusap dadaku
"Bukannya kakak jawab, walaikumsalam.." ucap Naufal menghadap ke arah ku
"Walaikumsalam, ngagetin sih "
"Haha, sorry ..udah lama nunggu nih?" ucapnya.Hingga aku tanyakan kenapa ia bisa kesini untuk menjemputku sedangkan menurutku santri ngak bisa izin karna ketatnya di pesantren tetapi kata naufal berkata bahwa pesantren memang ketat akan peraturannya tapi naufal sudah izin untuk menjemputku disini pada ustadz.
Kini aku menaiki motor, pesantren nya juga tidak terlalu jauh dari bandara."Pesantren Amanah Yogyakarta" batinku saat aku melihat plang diatas yang bertuliskan nama pondok itu.
04:15
Pagi-pagi buta ini naufal membangunkanku untuk melaksanakan sholat tahajud, ah!..kenapa naufal membangunkanku pagi buta gini lagian aku masih ngantuk banget " hmm." Ucapku malas bangun ketika naufal berusaha membangunkanku tapi aku menolak untuk bangun
"Kak, Sholat tahajud yuk! Santri sudah pada ke mesjid, Kak?"
Aku menghiraukan ajakannya itu, hingga aku menyambungkan tidurku
"Allahuakbar..Allahuakbar.."
Adzan shubuh berkumandang, aku terbangun dari tempat tidurku aku lari menuju mesjid dan langsung mengambil air wudhu dan mengikuti sholat berjamaah dengan jamaah lainnya.Setelah melaksanakan sholat shubuh aku melihat akan di sekelilingku yang di penuhi dengan perempuan di sampingku.
"astagfirullah.." batinku saat aku baru menyadari bahwa sedari tadi aku melaksanakan sholat di shaf perempuan tanpa sadarnya aku salah memasuki ruangan
"Kamu siapa!." Seorang perempuan bertanya kepadaku kenapa aku ada disini
Aku tidak bisa menjawabnya dan badan ini terasa berat untuk bergerak,malu ini membuatku terdiam seribu bahasa
"maaf.."suara seorang wanita lain dari arah belakangku
Ketika aku melihat ke arahnya tiba-tiba aku di kagetkan akan keberadaanya disini "atika" batinku ketika aku melihat dirinya disini
"muzib..,kamu sedang apa disini? ini batas shaf nya perempuan, dan antum sepertinya salah memasuki batas shaf, batas shaf laki-laki berada di depan yang dihalangi oleh hordeng panjang itu"
"maaf" ucapku langsung meninggalkan ruangan itu tanpa berkata lain.
Malu!
Sungguh ini memalukan!
Kok aku ngak sadar sih.
Aku langsung keluar dari shaf perempuan dan masuk ke pintu arah laki-laki. Saat di kobong aku ceritakan kejadian tadi hingga naufal mentertawakan ku
" haha.. memangnya wanita itu siapa kak?" ucapnya sambil mentertawakanku
"Atika.." jawabku dengan tepat
"atika! kak tahu darimana kalau itu namanya" ucapnya agar tidak salah
Hingga aku ceritakan kembali saat pertama kali aku bertemu dengannya
.
.
.Pagi ini aku akan ikut naufal untuk belajar alqur'an di kelas, santri yang sedang belajar disini melihat ku dengan tatapan yang asing wajar saja mereka tak mengenaliku namun seiring dengan waktu mungkin kami akan Saling mengenal. harapan ku disini sangat kuat ingin mendapatkan sebuah ilmu yang belum pernah aku dapat dari luar
" Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, perkenalkan nama ku Muhammad Muzib Al-Ghifari tujuan saya disini yaitu ingin belajar ilmu agama, saya tahu saya masih kurang pemahaman saya dengan kalian tapi aku harapkan untuk bisa membantuku" kata ku memperkenalkan diri di depan
Aku memperkenalkan diri di depan tanpa ada guru karena mereka menyuruhku untuk memperkenalkan diri agar mereka bisa mengenaliku, mereka bertanya tentang kehidupanku di luar, hingga pertanyaan tentang mengapa aku disini karna tugas dari dosen untuk mencari pengalaman bukan karna allah, hingga aku jawab "yah, mungkin ini karna tugas tapi keberadaan saya disini insyallah saya mendapatkan tiap-tiap manfaat yang saya dapatkan disini dan itu akan di barengi dengan niat saya untuk allah" aku tidak tahu apakah jawabanku ini benar atau salah pada pandangan mereka
Kini aku pun duduk bersebelahan dengan Naufal dan aku bertanya kepadanya mengapa Ustadz nya belum masuk ke kelas, baru saja aku membicarakannya tiba-tiba seseorang datang dari ambang pintu, ku lihat kerudungnya yang terkibas oleh angin hingga menutupi sebagian wajahnya, ia memakai kerudung segi empat itu berwarna coklat tua, gamisnya yang indah saat terhempas angin. Saat wanita itu telah masuk ke kelas dan mengucapkan salam aku malah memandanginya, AHH! itukah 'ATIKA' benarkah itu atikah yang aku temui waktu lalu saat di pesawat, saat ku tanyakan wanita itu pada naufal benar saja dia atika yang kutemui itu.
Ia mengawali pembicaraanya sebelum memulai belajar alqur'an bahwa ia hanya menggantikan sementara untuk mengajar dikarenakan ustadz Ali yang sedang sakit
Atika tidak mengetahui keberadaanku di kelas ini namun aku saja yang tahu keberadaan atika. Aku tak ingin dekat denganya karna aku tahu akan pergaulan di pesantren berbeda dengan yang di luar. Mungkin suatu saat nanti aku akan dekat denganmu dengan cara yang halal
Setelah 1 jam berakhir belajar alqur'an kini kami kembali ke kobong untuk beristirahat, dan besok pagi kami akan melanjutkan kegiatan memanah yang di sebut dengan archery, itulah yang aku tunggu karna memanah adalah hobiku saat dulu."percayalah bahwa tak ada satu pun yang lebih setia dari Allah subhanahu wata'ala, bahkan sekalipun bayangan akan meninggalkanMu dalam kegelapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Dan Harapan
Novela Juvenilaku tak berharap Akan aku dan Kamu bisa Bersatu Dan menjadi pelengkap agamaKu, Mungkinkah? Namun Aku hanya bisa Berdoa dan berusaha untuk bisa memilikiMu dalam Doa disetiap Sholat tahajudKu, Dan jika Memang DiriMu memang bukanlah Takdirku aku hanya...