Happy Reading!
°°°
3 bulan setelah kejadian menegangkan antara Sehun dan Agensi JYP, Jihyo telah dikonfirmasi pindah ke Agensi milik Sehun. Sesuai perkataannya 3 bulan yang lalu, yaitu menjadikan sahabat Yeri itu seorang Aktor.Walaupun artikel yang membahas masalah Sehun dan JYP masih gencar menyebar Hoax, Sehun tetap menjaga ikatan pertemanan terhadap CEO JYP.
Jihyo pula telah dikabarkan menikah dengan idol besutan BIGHIT entertainment, Min Yoongi, 2 bulan yang lalu.
Saat ini, Yeri tengah mengandung seorang bayi. Usia kandungannya masih sangat muda, yaitu sekitar 5 minggu-an atau sekitar 1 bulan lebih sedikit. Sehun telah menyuruh Yeri untuk tetap dirumah, akan tetapi Yeri menolak. Yeri ingin tetap bekerja sebagai sekretaris Sehun.
"Kerjaan kamu udah selesai, kan?" Suara Sehun terdengar di indera pendengaran Yeri.
"Sudah, Ayo!"
"Ini waktu nya kamu cek kehamilan, ya?" Sehun mengingatkan.
"Eh iya! Kenapa sih gak ingetin daritadi?" Yeri memukul lengan sehun pelan.
Sehun menyernyit sebal. untung cantik, untung pinter, untung cewek, untung hamil, untung istri, kalau gak pasti udah ku bales, batin Sehun.
"Apa? Bales aja kalau berani!" Yeri melotot.
Ya Ampun, dia tahu? Batin Sehun.
"Ya tahu lah! Ayo cepetan!"
Melihat singa cantiknya sudah tak sabar, Sehun segera membawa singa cantiknya, eh istrinya ke dokter.
Setelah memeriksakan kandungannya, Yeri merengek ke Sehun.
"Sayang!" Panggil Yeri.
"Apa?" Jawab Sehun seadanya.
"Aku ingin sesuatu," Yeri menggantungkan kalimatnya, membuat kadar keinginan Sehun kian bertambah.
"Apa?"
"Aku ingin nyoba rasanya di makan zombie!" Rengek Yeri.
"Kok mintanya gitu, sih?"
"Cepetan dong, cari zombie nya! Aku pengen nyoba dimakan zombie!" Yeri memukul lengan Sehun.
"Permintaan yang lain aja deh!"
"Yaudah, aku pengen semua mantan kamu minta maaf sama kamu!"
Citttt
Sehun mengerem mendadak. Yang benar saja, mana mungkin ia menyuruh semua mantannya minta maaf kepada dirinya.
"Please, deh. Mana mungkin aku ngelakuin itu, Sayang. Kalau ngidam itu jangan yang aneh-aneh dong." Sehun memarahi Yeri.
Yeri menangis histeris. Entahlah, kenapa hatinya sangat sakit ketika Sehun memarahinya. Padahal mah dulu waktu di cubit sama Sehun, Yeri biasa aja tuh. Lah sekarang masa cuma dimarahi Sehun saja dia bisa menangis sehisteris itu?
"Aku bakalan kabulin semua permintaan kamu, asal kamu gak minta yang aneh-aneh!" Final Sehun.
"Yaudah, aku mau di peluk Mark aja. Kalau kamu masih gak mau, aku mau balik ke rumah Eomma ku aja! Aku gak mau lagi sama kamu, gimana?!" Permintaan terakhir Yeri membuat Sehun ice mochi.
"Yaudah, sekarang kita kerumah Mark sama Yeni dulu."
Sehun mengendarai mobilnya menuju rumah adik dan kakak iparnya.
Sesampainya di rumah Mark, Yeri segera keluar dari mobil Sehun. Yeri berlari menuju pintu rumah Mark.
"MARK! KELUAR KAMU!" teriak Yeri. Sehun menyusul Yeri.
"Ngomongnya jangan keras-keras dong! Nanti kalau Yeni marah gimana?" Sehun mengingatkan.
"Suka-suka aku lah!"
Cklek
"Yeri ngapain sih, teriak-teriak?" Mark mengucek matanya.
"Gini nih, Mark dan Yeni. Jadi, Yeri itu lagi ngidam-"
"Hah? Yeri ngidam? Harus di kabulin loh Hun! Kalau gak nanti anak kamu ileran, mau kamu?" Yeni menyela.
"Iya. Aku kesini karena ngidamnya Yeri itu minta dipeluk sama Mark. Ini sebenarnya permintaannya yang ketiga, yang pertama dan kedua sudah ku tolak. Karena gak bisa ku lakuin. Gimana?" Sehun menjelaskan.
"Gak mau!" Tolak Mark.
"Mark! Aku gak mau, ya. punya ponakan ileran. Cepetan sana!" Amuk Yeni.
"Tapi, Yen-"
"Gak ada tapi-tapian, cepetan!" Yeni mendorong Mark ke hadapan Yeri. Saat Mark merentangkan lengannya untuk memeluk Yeri, Yeri berteriak histeris.
"HEH! MARK! KAMU KENAPA SIH?!" amuk Yeri.
"Sayang! Kamu kenapa biarin aku dipeluk sama Mark sih? Kamu udah gak sayang lagi sama aku?" Oceh Yeri.
Ya Tuhan, berilah kesabaran ke Sehun yang tampan ini. Semoga ia sabar menahan rasa ingin membakar seseorang.
"Loh? Katanya kamu pengen dipeluk Mark?" Sehun tetap sabar.
"Kapan aku bilang gitu?!" Bentak Yeri.
Yeri masuk ke rumah Mark dan Yeni, lalu ia dengan seenak dengkulnya memasuki kamar tamu, dan segera menguncinya lekas itu tidur.
"Yang sabar ya!" Yeni menepuk pundak Sehun.
"Yang sabar, doain aja semoga Yeni gak sampai ngidam yang aneh-aneh pas hamil." Yeni melotot ke Mark lalu memasuki kamarnya dan Mark dan mengunci kamar seperti apa yang dilakukan oleh Yeri.
"Kayaknya malam ini kita disuruh tidur di kamar tamu nih!" Mark memelas.
Sehun segera berlari menuju kamar terakhir di rumah ini, dan menguncinya seperti apa yang dilakukan Si Kembar Yeni dan Yeri.
"WOI MASA AKU DISURUH TIDUR DI RUANG TAMU SIH? AH ELAH!"
°°°
Hello, lama tidak up.
Maaf kalau lama gak up, soalnya hp aku rusak untuk yang kedua kalinya. Btw, kalau kualitas nulis aku makin buruk beri tau ya
:( soalnya udah lama gak nulis, aku jadi lupa cara nulis. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Dear Diary; Hunri [✔]
Fanfiction●BOOK 1 'Dear Diary; Hunri' ●BOOK 2 'Dear You; Chenle' -book 1- Siapa yang menyangka kalau gadis miskin 'itu' sebenarnya anak dari pengusaha terkenal se Korea? Namun, karena suatu masalah, gadis 'itu' menjadi menderita selama bertahun-tahun lamanya...