Tok tok tok
"Masuk aja, gak dikunci kok!" sahut Yeri
Cklek
"Pagi, Kim Yerim!" Sapa Sehun dengan wajah lebih ceria daripada kemarin.
"Eh, pagi Pak. Ada apa ya?" Tanya Yeri hati-hati, takut kalau ia melakukan sebuah kesalahan.
"Yang kemarin." Sehun mengingatkan Yeri.
"Eh, iya. Bisa di lanjutkan, Pak?" Kata Yeri yang sudah teringat janji Sehun kemarin.
"Sebelumnya, bolehkah kamu memanggil saya selain sebutan, Pak?" tanya Sehun.
"Tapi kan, Pak Oh CEO, gak sopan kalau gak saya panggil Pak." jawab Yeri.
"Iya saya tau, jangan panggil Pak kalau di luar pekerjaan. Saya jadi terlihat lebih tua, padahal saya seumuran sama Seulgi."
"Yaudah, Kak Sehun? Bisa di lanjutin?" Ujar Yeri.
Dia terlalu kepo sama yang kemarin.
'anjir dugun dugun' - Sehun dalam hati bilaik.
"Saya-em saya-em-"
"Hah?" Potong Yeri.
"Saya suka kamu!" Ucap Sehun kenceng kayak teriak gitu trus cepet lagi.
Berhubung Yeri budak kopok, dia bingung. Ini ngerapp apa bicara sih?
"Busa di ulangi? Lambat saja."
Dasar!
"Saya. Suka. Kamu. Udah kan? Saya gak maksa kamu untuk balas perasaan saya, tapi saya ingin kamu menjadi pacar saya. Apakah kamu mau?" Ulang Sehun.
Tuh orang nembak apa pidato sih? Nembak kok gak romantis! Dasar!
Yeri terkejut, dia bingung mau jawab apa. Dia mau jawab iya, tapi apa dia punya rasa ke Sehun?
Mau jawab tidak, dia sungkan. Kan dia yang memberi permintaan ke Srhun, salahmu pokoe Yer!
Nanti kalau bilang 'beri saya waktu' ntar ngegantungin.
Aduh yeri serba salah.
"Saya tau kamu tak punya rasa sama saya. Setidaknya izinkan saya membuatmu punya rasa seperti apa yang saya rasakan." Ujar Sehun.
"Iya, aku mau. Asal kamu jangan kaku ke aku." Akhirnya, Yeri memutuskan untuk menerima ajakan Sehun untuk berpacaran.
"Baiklah, kalau itu mau kamu. Aku akan mencoba. Kamu Sudah makan?"
"Belum." Jawab Yeri cengengesan.
Sehun peka, Sehun pun pesen makanan online sesuai keinginan pacarnya, Kim Yerim.
Tak lama kemudian pesanan datang, sehun dan yeri pun segera memakannya. Hanya sekadar roti bakar dan chocolate milk shake.
Cklek
"Yeri, aku datang. Kangen tidak? Tentu dong!" ucap Jungkook yang tiba-tiba datang trus langsung meluk Yeri. Dia gak tau kalau ada Sehun. Karena Sehun duduk di pojokan, dia juga gak tau status Yeri dan Sehun saat ini.
"Lepas!" Suruh Yeri. Ia takut kalau Sehun marah, karena sedaritadi Sehun terus menatapnya tajam.
Ekhem
Mam?
Pus!
Maung nya Sehun mau kumat ini, makan aja, Hun. Jungkook emang gak sopan, kok.
"Eh? Pagi!" Sapa Jungkook yang baru menyadari kalau ada Sehun diruangan Yeri.
"Pagi!" Sehun balas menyapa Jungkook dingin
Iya dingin, sedingin hati doi ke kalian.
Hai gais, aku back. Aku gabut. Hehehe. Mungkin aku akan sering up cerita yang ini karna 'my couple' ku telah end wkwk.
Jangan lupa vote, ne?
Maap kalau banyak typo.
Papay
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Dear Diary; Hunri [✔]
Fanfic●BOOK 1 'Dear Diary; Hunri' ●BOOK 2 'Dear You; Chenle' -book 1- Siapa yang menyangka kalau gadis miskin 'itu' sebenarnya anak dari pengusaha terkenal se Korea? Namun, karena suatu masalah, gadis 'itu' menjadi menderita selama bertahun-tahun lamanya...