S E V E N

1.6K 134 3
                                    

"The game starts, enjoy."

  "Ka," panggil Theo kepada Jovanka yang sedang terlihat cemas itu kemudian menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Ka," panggil Theo kepada Jovanka yang sedang terlihat cemas itu kemudian menoleh. Theo bertanya, "Lo keliatan nggak tenang gitu, ada yang mau diceritain?"

Jovanka tampak berfikir sebentar, kemudian menjawab "Gimana sih ya.. " Jovanka mendengus pelan, "Ahh enggak, Mas jujur aja sama gue. Kok bisa dicontact sama mbak Sherly, tapi enggak ada keinginan dikit gitu paling enggak buat contact gue?"

Theo mengulum bibirnya, mencoba menutupi sesuatu fikir Jovanka. Lalu kembali menjawab, "Nanti ya mas kasih taunya, sekarang fokus dulu buat save mission nya 'dia'. Mas nggak mau pikiran lo terganggu waktu kita nyusup nanti."

Jovanka mengangguk pelan, kemudian menguncir rambutnya menjadi ponytail. Setelah itu mengisi waistbag nya dengan beberapa barang pencekcok yang diberikan Sherly sebelumnya.

Rendy yang sedari tadi tidur selama 2 jam perjalanan itu terbangun dan beralih kesisi Jovanka. Mengeluh sedikit karena nightmare yang membangunkan dirinya, "Kak Jo.. Aku mimpi aneh deh.. "

Jovanka menyernitkan dahinya, seolah bertanya ada apa. Rendy menyenderkan kepalanya dipundak Jovanka, "Aku mimpi, yang kesana bukan kita doang. Ada lagi dan sama tujuannya tapi bukan orangnya beda yang bakal mereka selamatin. "

Jovanka menarik sedikit sudut bibirnya menjadi senyuman tipis, dan membelai pelan surai hitam Rendy dengan lembut. Tanpa mengatakan apapun untuk meredakan Rendy yang tampak tak tenang dengan mimpinya.

  "Tempatnya disebuah distrik lama ya? Pantes jauh.. " ucap Jeffrey yang baru saja melihat map kecil berisi lokasi yang mereka tuju saat ini. Sherly datang membawa 2 senapan ditangannya, dan diberikan kepada Jeffrey.

  "Just in case, Jay. Kalo ketemu purges lagi." Jeffrey menerima kedua senapan itu. Sherly memberikan lagi walkie talkie kepadanya dan Jovanka. "Ingat kan apa yang bakal kalian lakuin nanti? Jovanka? Rendy?"

Jovanka mengangguk mengerti, lalu menyuruh Rendy untuk bersiap-siap karena anak buah Sherly yang memberikan aba-aba kalau mereka sudah sampai.

Sesampainya mereka ditempat itu, satu persatu mereka menuruni Van yang mereka tumpangi. Sherly kemudian langsung memberikan arahan kepada anggota lainnya untuk mengambil posisi. Sherly berjalan lebih dulu untuk segera masuk ke gedung itu.

Untuk terakhir kalinya lagi Jeffrey dan disusul oleh Theo merengkuh tubuh Jovanka maupun Rendy sebeum mereka berdua benar-benar menyusul Sherly.

  "Balik nggak ada luka apapun ya, janji?" Jovanka mengepalkan tangannya memberikan semangat kepada mereka. Lalu sepeninggalnya mereka semua, kini Jovanka dan Rendy yang terlihat sedang mencari tempat untuk  mereka tempati sementara.

  "Di rumah itu mau nggak, kak?" tunjuk Rendy ke rumah tak berpenghuni itu persis disebelah kirinya, namun sedikit jauh untuk kesana. Jovanka menggenggam tangan Rendy dan sedikit berlari ke arah rumah itu.


[✔️] PURGE OVERNIGHT || blackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang