[✔️] PURGE OVERNIGHT || blackvelvet

S E V E N T E E N

"Stop this."

  "Mereka lama," Wendy melihat kearah depan teras dan belum mendapati mobil milik Wonu disana.

  "Feeling gue nggak enak, kak.. " kata Rose yang tiba-tiba datang, layar handphone nya yang menyala membuat Wendy bisa melihat siapa yang ia chat.

  "Siapa, che?" Wendy berpura-pura bertanya sambil kembali melihat kearah tempat yag ia lihat sebelumnya.

  "Reynand," Rose mematikan kembali handphone nya dan ikut melihat objek yang dilihat Wendy. "Tuh 2 bocah nekat banget ye."

Wendy menoleh kearah Rose, "Maksud lo Minghao sama Lisa?"

Rose mengangguk, "Gila ya, saking si Lisa punya rasa yang tinggi banget, tinggal ngomong ikut grup sialan itu susah amat."

  "Kok dia bisa nerima tawarannya? Secara, si ketua nya aja tau kalo Lisa yang punya dendam yang dalam banget.. " kata Wendy yang penasaran.

  "Waktu gua di minimarket itu, dia tau ada gua, Katie, and Varel disana. So cekcok nya dia emang bagus banget.. " Rose mendongak mengarah keatas dan menghembuskan nafasnya, "Dari dia beri aba-aba ke Minghao untuk dateng, sampai akhirnya orang-orang bawahannya yang jumlahnya nggak main-main bisa dihabisi sama Lisa, Minghao, Marva, dan sisa-sisanya yang ikut kita."

Kemudian terjadi keheningan beberapa saat, masing-masingnya tenggelam dengan apa yang mereka pikirkan.

  "Jam?" Rose menyalakan handphone nya dan melihat jam di lockscreennya, "5 kurang." jawab Rose dan menaruh handphone nya kembali ke saku nya.

 "Lama banget ya," Wendy berkecak pinggang. 

   "Gue rasa dia masih cegah klan nya Barbara.. " timpal Jisa dan memberikan masing-masing orang yang berdiri disitu sebuah kaleng beer.

  "Inget, jangan sampai Katie, Jeno, Jeremy, atau Rendy tau." dan mereka bertiga meminum beer pemberian Jisa sebelumnya.

Masing-masing mulai terdiam setelah meneguk habis minumannya, Rose meninggalkan mereka ke salah satu kamar dibelakang mereka sebelum meracau yang tidak jelas.

  "Kak Wendy," panggil Rose dengan tangannya dikenop pintu kamar yang akan ia masuki, "Kenalin gue sama yang nama nya Jeffrey dong, cakepnya nggak manusiawi banget."