Temaram kuterdiam
Menatap lantang tak berbalas
Dimanakah aku berpijak?
Bisu..
Luputlah sudah anganku
Membisu jua mulutku
Tak ada yang terngiang di dekat telingaku
Angin bergemuruh menggulung debu - debu
Ombak bersuara dengan lancangnya
Cakrawala diujung sana menatap
Mengintip daku, si wanita muda yang terbelenggu dalam rasaTemaram kuterdiam
Rasaku tergoyahkan dalam detik
Naungan rindu jauh di sebrang sana
Luruh sudah kebisuan, dan luruh sudah tatap lantang tak terbalas
Hatiku bergemuruh, meraung di bawah sinaran mentari pagi
Ragaku bergetar seiringi jalannya air mengalir di ujung mata
Meringkuk ditemani deburan ombakTemaram kuterdiam
Di tepian pantai utara Jawa
Di pagi cerah hati terkoyak
Di bulan Desember, kumenyeruak
Di sana, sang surya menjadi saksi rasaku tersalurkan
Merongrong seluruh hambaran air laut terpampang di depan mata
Di atas buliran pasir - pasir, daku si wanita muda bersorak
Menyalurkan gejolak rindu pada pemuda jauh di sebrang sana