Ingatan sendu mulai menderu
Mengintip kilas balik di bawah langit biru
Sudut bibirku tertarik, mata pun bulan sabit
Berbeda dengan hatiku yang mulai membiruWajah-wajah tak asing memaksaku kembali tenggelam
Menikam jantungku dari belakang
Mendorongku semakin tenggelam dan tenggelam
Menyisakan kelabu di ulu jiwaTanganku terbelenggu erat
Mataku terlelap cepat
Nirwana menolak menghampiriku
Raga yang lemah untuk dipapahRinai hujan menghantamku
Menghapus biru menjadi kelabu
Menoreh lara dalam dekap
Dan, mengurungku dalam gelap