O5. WHY ?

40 14 2
                                    

HAPPY READING!

5. WHY?
(5. KENAPA?)

"Diam adalah cara yang baik."
-Fino Radino

Ini hari Minggu, tempat dimana orang orang bebas dari segala tugas dan pekerjaan nya di sekolah ataupun di proyek

Rhaisha, Vika, Dikka, Dito, dan Fino sedang berada di depan pintu nya serta memencet bel yang nampak di bagian dekat pagar.

"Buset nih rumah berkeluarga banyak, tapi sepi kayak rumah hantu gini," monolog Dito.

"Orang sabar pantatnya lebar, ya sabar sih lo. Paling Ratu Kevia, Ibu mertua, Papah mertua gue lagi tidur. Ntar juga di bukain." ujar Fino.

"Kita teriak aja lah ayo, kelamaan lo pada," ucap Vika menatap tajam ke arah Dikka yang sedang berdiam.

"Kok lo natap gue jahat gitu, gue diem loh ya anjir." ucap Sang empu yang ditatap tajam.

"Ah, Lama lo pada." sentak Rhaisa.

"KEVIA"
"VIA"
"KEVI"
"TUAN PUTRI
"KEKEV"
"MARKONAH"

Segala panggilan mereka utarkan berkali kali.
Tidak ada sautan dan respon juga dari si pemilik rumah besar itu.

"Anjrit, nggak ada yang ngerespon juga bangke," Dito pun kesal

"Harusnya kasih minum nih, cape banget suara gue buat ngeluarin nama Tuan Putri nya si Fino." ucap Dikka menatap Fino.

"Sabar, orang sabar di sayang Vika," ucap Fino santai.

"Apa-Apaan lo, kok jadi gue." ujar Vika.

"Rhaisa, kok diem aja? Capek?" tanya Dito yang tiba tiba datang ke arah Rhaisa.

"CIEEEEE" sorak mereka selain Dito, dan Raisha.

"Nggak, apa-apaan sih." tutur Rhaisa.

"Oh.. Rhaisa, Vika, nyari Kevia ya?"

Tiba-tiba perempuan berambut di cepol yang ber-umur sekitar 40 tahun datang ke arah mereka dan bertanya.

"Bukan cuman mereka Tan, kita juga dong" dengus Dito

Mereka pun bersalaman kepada Ibunda Kevia yang baik hati dan lembut itu.

"Eh ada Dito, Dikka, Fino juga toh. Ayo masuk dulu ya,"

Akhirnya mereka pun mengikuti Bunda Kevia untuk masuk ke dalam rumah yang besar itu.

"Duduk dulu sebentar ya, Tante bangunin Kevia dulu" ucapnya.

"Emm.. Tan, boleh enggak kita habisin makanannya? Laper banget nih soalnya Tan," ucap Dito spontan. "Heh Dit, kalo ngomong." ujar Vika.

"Ya ampun, boleh kok. Kalian lapar? Minta sama Bi Siti aja ya, nggak papa kok," ucap Bunda Kevia dengan senyuman yang tulus. "Engga Tan, bercanda doang kok dia, emang suka gitu Dito mah Tan," sambung Raisha terkekeh.

"Oh iya nggak papa, Tante tinggal sebentar ya"

"Lu norak banget sih ah," ujar Fino dengan menepuk bahu Dito.

"Pensiun jadi temen kita aja lo ah," sambung Dikka.

"Ya udah sih, gue kan ngomong jujur. Kalau kata Mami gue, jujur itu baik." tutur Dito.

KEVIARAINreesmaithy (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang