O8. MORE AND MORE

23 9 0
                                    

HAPPY READING!!

8. MORE AND MORE
(8. LAGI DAN LAGI)

"Sekali berurusan, berkali-kali bermasalah"

"AKU udah pernah bilang sama kamu, kalau mau nemuin siapapun harus ada aku." kata Fino.

Lagi lagi Fino mengeluarkan suaranya sekaligus ke-khawatirannya kepada Kevia.
Bukan hanya satu kali atau dua kali, Fino memang sering mengoceh untuk kebaikan Kevia, pacarnya.

"Iya maaf, lagian juga kan aku kepo, dan kamu juga udah pasti di panggil sama si empat kucrit ini," ucap Kevia dengan menunjuk Rhaisa, Vika, Dito, dan Dikka.

Balasan Kevia maaf maaf dan maaf.

"Kepo gimana nya sih kalau akhirnya udah kayak gini, Kevia Rainree Radino?" tutur Fino dengan menunjuk leher luka Kevia serta menggantikan posisi nama 'Smaithy'menjadi 'Radino'. Aneh memang.

"Kalau punya masalah rumah tangga, nggak usah bawa-bawa kita yang ketjeh badai gini ah.." ujar Rhaisa.

"Hooh, kan jadi nggak enak getoh," ucap Vika seraya melirik Kevia dan Fino.

"Ayo.. Itungan ke tiga udah harus bareng ye cuk," ucap Dikka dengan berbisik sehingga tidak didengar siapapun.

Satu..
Dua...
Tiga....

"KITA GANTENG, KITA DIAM." kata Dito dan Dikka berbarengan sambil ber tos ria.

"Et monyet beruk."
"Gue nggak mau tau ya, kalau kalian ngajak Kevia buat ketemu seseorang, hubungin gue, HARUS" tekan Fino.

"Euleh euleh.. Eneng Kekev jeung Fino kunaon sih ribut ribut.Kapel gols masa ribut wae. Ieu mie ayam na, biar suasanana teh langsung anget euy" ucap Mang Ting Tong penjual mie ayam Kantin sekolah yang amat humoris. Ia menyodorkan mie ayam pesanan mereka ber enam yang Vika pesan.

"Nuhun Mang Ting," ucap mereka berbarengan.

"Makan buruan, keburu masuk," ucap Fino jutek.

"Ih Fino jutek banget sih, maafin aku. Nggak lagi deh," ujar Kevia yang merasa tidak asik dengan sifat Fino.

Fino pun menganggukan kepala nya sebagai tanda persetujuan.

"Kelas lo, sama kelas kita kayaknya jamkos deh, lagi pada berunding di ruang rapat Griadas soalnya." ucap Dito.

"Serius?" tanya Rhaisa, Vika, dan Kevia berbarengan.

"Beneran? Gue sih owh aja" kata Fino dan Dikka yang tidak tersengaja bicara berbarengan.

"Bodo amat!" kesal Dito.

"Kev, pesen minum sana, jalan lu sekali-kali," suruh Dikka.

"Aaah.. gue gibeng lo," tutur Kevia dengan memamerkan gaya silatnya yang abal abal lalu pergi untuk membeli minuman.

"HELOAAH BANG ALIS, Es teh botol empat, es teh manis satu, jus alpukat nya satu yaaaa" pesan Kevia.

"HELOEEH NENG KEKEV, LAKSANAKWAN!" jawab Bang Alis si penjual minuman tersebut.

"Nih es teh botol nya, kasihin dulu, es teh sama jus alpukat nya 3 menit terdepan. Cyuhuyyy..." ucap Bang Alis.

"Eyoi bang, duit nya ntar dulu yeps" "Okey dokey!" sambung Bang Alis.

"WOI, DUIT DUIT DUIT DUIT! BURUAN!" teriak Kevia memalak.

"SWANTUY! Nih," ucap Rhaisa dengan mengulurkan tangan serta duitnya. Disusul dengan yang lainnya.

KEVIARAINreesmaithy (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang