Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Mereka semua langsung turun dari mobil Angga, dan melangkah ke rumah om-nya Angga dengan Angga yang didepan.
Tanpa menunggu lagi, Angga langsung mengetuk pintu yang ada dihadapannya, hingga selang beberapa detik terdengar suara pintu terbuka, dan menampilkan seorang pria yang sudah berkepala tiga itu yang tak lain adalah om- nya Angga.
"Hai om!" sapa Angga seramah mungkin, dan dibalas senyuman tulus oleh orang yang disapanya.
"Ada perlu apa kesini? Ayo masuk dulu!" mendengar itu mereka semua langsung masuk dan duduk di sofa yang sudah tersedia.
"Angga, Ini teman-teman kamu?" tanya om-nya Angga.
"Iya om," jawab Angga.
"Ohh, kenalkan saya om-nya Angga. Panggil saja om Robi," sapa om Robi seramah mungkin memperkenalkan dirinya.
Mereka hanya tersenyum membalas sapaan om Robi. Mereka tidak punya banyak waktu hanya untuk sekedar memperkenalkan diri mereka masing-masing.
"Om, Saya mau nanya tentang ini!" Angga langsung memberitahukan tujuan kedatangannya sembari memberikan buku yang diberikan kak Icha tadi.
"Kalian dapat dari mana buku ini?" tanya om Robi, dan mengambil buku yang diberikan Angga dari tangannya.
Om Robi menatap orang-orang dihadapannya dengan tatapan serius.
"I-itu punya almarhumah kakak saya om," jawab kak Icha mewakili mereka semua.
"Kakak kamu sudah meninggal?"
"Iya Om, dan saya menemukan buku itu dikamarnya."
"Kalian tahu buku apa ini? Buku ini adalah buku mantra yang biasanya orang yang menggunakannya bersekutu dengan iblis." jelas om Robi sambil membuka halaman pada buku itu satu per-satu.
"Lihat! Disalah satu lembar ini ada bekas darah, yang artinya mantra dalam lembaran ini sudah pernah digunakanan."
"Memangnya itu mantra apa om?" tanya Tika.
"Ini adalah mantra pembangkit. Orang yang menggunakan mantra ini biasanya ingin membangkitkan orang yang sudah tiada."
"Apa?!" jawab mereka semua serentak. Terkejut? Tentu saja! Itu artinya Alisha ingin membangkitkan orang mati bukan? Jika itu benar, pasti ia ingin membangkitkan suaminya.
"Dan jika membangkitkan orang yang sudah tiada itu membutuhkan tumbal yang lumayan banyak, dan tumbal ini akan diberikan setiap malam jum'at. Namun, jika iblis itu belum juga puas dengan tumbal yang diberikan, maka nyawa orang yang melakukan tumbal-lah yang akan diambil." lanjut om Robi yang lagi-lagi membuat kami terkejut. Apa jangan-jangan kematian Alisha ada hubungannya dengan ini?
"Lalu, apa ada cara membatalkan mantra itu om?"
"Hanya ada satu cara yaitu, dengan membaca kembali mantra yang sama, dan dengan cara terbalik, namun orang yang membatalkan mantra itu, jiwanya akan diambil, itulah bayarannya." mereka semua Terperangah mendengar penjelasan om Robi. Itu artinya diantara mereka harus ada yang mati jika ingin mengembalikan semuanya seperti semula, begitu?
"Apa om bisa ikut kerumah saya sekarang? Mungkin om bisa membantu kami menyelesaikan semua ini. Apa Om bisa?" mereka semua lagi-lagi dibuat terkejut dengan pertanyaan Tika, sedangkan om Robi terlihat sedang memikirkan pertanyaan yang Tika tujukan padanya tadi.
"Baiklah, Om bisa membantu kalian." mereka terkejut lagi dengan jawaban yang diberikan om Robi. Tidak disangkan om Robi akan menerimanya.
"Terimakasih banyak om! Jadi om bisa ikut kita sekarang kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Cermin✔
HorrorRumah baru, kehidupan baru, dan hal baru lainnya, gadis ini rasakan semenjak kepindahannya ke rumah yang baru di beli kedua orang tuanya. Hal-hal aneh selalu menghampiri gadis itu tanpa kenal waktu. Pagi, siang, sore, bahkan malam sekalipun mahkluk...