Menatap langit-langit atap yang berwarna putih polos yang menenangkan. Ara yang merebahkan tubuhnya dikasur bergulir kesana kemari mengingat kejadian tadi pagi di sekolah.
Seorang Aslan Guantanamo menggendong Ara Meviandra. Itu sangat memalukan menurut Ara. Tidak tau apa yang akan terjadi besok pagi. Mungkin Ara akan dilabrak oleh penggemar beratnya.
"Arghh!! Ngapain sih pake acara jatuh segala!" pekik Ara seraya mengacak-acak rambutnya.
"Emang ini semua tuh salah Aslan. Coba kalo dia gak nyuruh gue naik di punggungnya. Gak narik gue buat lewat belakang kelas. Pasti semua gak akan jadi kaya gini...." Lanjutnya.
Ara mengambil ponselnya yang berada di nakas samping ranjangnya. Menyalakan ponselnya membuka aplikasi Instagram ingin mengunggah foto baru miliknya.
Ketika Ara membuka aplikasi Instagram, notifikasinya ada 112 komentar baru dan 567 suka. Membuka profil miliknya membaca komentar apa yang diberikan padanya hingga sampai seratus lebih notifikasi.
Oh jadi ini cewek yang di gendong Aslan.
Cakep sih, tapi murah mbaknya
Kakak cocok sama kak Aslan
Muka-muka pelakor
Ara? Cakepan juga gue
Aslan matanya burek atau gimana yaa
Sok cakep amat
Ayook berantem aku gak suka kalian akur
Kemarin aja bilangnya muka Aslan pas-pasan, eh sekarang main gendong-gendongan aja. Jilat lidah sendiri mbaknya
Ara menganga membaca komentar dari netizen di Instagram nya. Jika dibully Ara sudah biasa. Tapi ini? Malah ada yang mendukungnya dengan Aslan.
Gila ni orang malah bilang cocok segala lagi. Ya walaupun yang bilang cocok cuma satu. Batin Ara.
Ara tidak meladeni komentar-komentar pedas netizen. Jika Ara ingin mengunggah foto, ya gakpapa gak masalah gak usah takut. Ngapain takut nanti kalo diserang netizen bertambah banyak palingan cuma depresi.
meviandrara_
meviandrara_ I'm Fine.
Baru saja"Bodoamat deh gue mau tidur. Selamat menghujat kakak kelas dan adik kelasku." Ucap Ara seraya mengelus-elus layar ponsel miliknya.
Lalu Ara mematikan ponselnya dan menaruhnya di nakas samping ranjangnya. Memejamkan matanya dan berharap semoga besok pagi tidak dapat notifikasi kembali dari netizen pemuja Aslan.
***
Tringg triiingg....
Bel masuk sekolah sudah berbunyi. Namun Ara ,Gian dan Aisyah masih mengobrol berkumpul di bangku milik Aisyah.
"Serius Ra?" Tanya Aisyah.
"Iyaa. Tadi pagi dia ngechat gue minta save WhatsApp."
"Terus terus?" Sahut Gian.
"Ya gue bales aja oke."
"Gitu doang?" Tanya Aisyah.
"Sumpah gitu doang gak dibales lagi?" Tanya Gian.
"Iya sih gitu doang. Hehehe." Ucap Ara seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Eh lo bertiga. Gak denger bel apa masih ghibah mulu." Ketus Aslan.
Aisyah,Gian dan Ara menatap Aslan bersama.
"Santay aja kali Slan....." Ucap Aisyah.
"Ya ini gue udah santay kok."
"Dia mah udah santay syah... Tapi emang wajahnya aja yang gak santay dari sononya." Sahut Ara.
Aslan mengernyitkan dahinya. Berdiri mendekati Ara dan menendang kursi yang di dudukinya. Dan lalu Aslan kembali duduk di bangkunya.
Dog
"Aww! Kaki gue kan masih agak sakit begoo. Ngapain Lo tendang kursinya..." Gerutu Ara.
"Massa?" Aslan menaikkan satu alisnya tidak percaya dengan Ara.
"Bucut lu gubluk." Ketus Ara.
HAHAHAHAHHAHA
Satu kelas tertawa melihat Ara yang bicaranya bucut lu gubluk dengan gaya-gaya mengejek wajah Aslan.
Tapi si Aslan Guantanamo tidak tertawa malah menatap Ara.
Awas aja lo! Batin Aslan.
***
Lima menit lagi jam istirahat akan segera selesai. Ara cepat-cepat pergi ke toilet untuk membuang air kecil.
Diperjalanan Ara melihat sekeliling dipinggir kelas hampir semua siswi menatap Ara. Menjadikannya sorotan ingin menerkam.
Ara tidak menggubris tatapan mereka karena dirinya sekarang yang ingin segera membuang air.
Saat ini Aslan berada di kelas. Bu Yuni guru mata pelajaran Matematika sudah ada di depan mata. Namun Ara masih saja belum masuk kedalam kelas.
"Gian. Ara kemana?" Tanya Ari menepuk pundak Gian.
"Di Toilet sih tadi bilangnya." jawab Gian.
Mendengar jawaban dari Gian. Aslan beranjak pergi meminta izin kepada Bu Yuni untuk ke Toilet.
"Bu saya izin ke toilet sebentar ya Bu.."
"Oh iya." Jawab Bu Yuni.
Aslan berlari ketoilet menghampiri Ara. Karena ia tau bahwa Ara akan dikerjai oleh Kinan dan temannya.
Flashback On
Tadi pagi Aslan mendapat notifikasi sosial media sangat banyak. Dari Instagram dan WhatsApp. Aslan membuka aplikasi Instagram notifikasinya berisi orang yang menandai dia dan menyebut dia di postingan Instagram milik Ara.
Aslan membaca komentar yang diberikan oleh netizen yang berada di foto Ara yang baru saja diunggah sepuluh jam yang lalu.
Dari atas hingga bawah hanya ada satu dua yang berkomentar baik. Itu pula yang mencocokkan Aslan dan Ara. Yang lainnya pada membully Ara.
Mata Aslan semakin melebar ketika menemukan komentar dari Kinan mantan kekasihnya itu.
Oh... Jadi cewek kaya gini.. siap-siap aja ya sayang besok disekolah 😍.
Komentar Kinan.
Aslan langsung membuka WhatsApp dan melihat pesan dari Kinan.
Kinan
Aslan
Aku denger banyak berita tentang kamu dan Ara.Tenang aja. Aku tau kok kalo kamu gak suka sama Ara nanti biar aku urus siangnya.
Aslan mengernyitkan dahinya. Padahal dirinya tidak menyuruh Kinan untuk melakukan sesuatu terhadap Ara. Tapi Kinan malah antusias dengan sendirinya.
Aslan langsung menggenggam erat selimutnya. Karena ia tau jika Kinan tidak pernah main-main dengan omongannya.
Flashback Off
___
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUANTANAMO
Teen Fiction"Rata-rata manusia di bumi egois Ra. Gue salah satunya. Gue pengen menang sendiri buat dapetin hati Lo." - Aslan Guantanamo "Kalo Lo sayang sama gue. Gue harap Lo bisa nerima dia buat jadi pengganti gue. Gue rela kok lo harus sama dia." - Ara Mevi...