Ara keluar dari toilet selesai membuang air kecil. Mungkin sekarang Bu Yuni sudah masuk kelas untuk mengajar.
Kinan, Ersya dan Tiara atau biasa di sebut dengan Kinan Cs sedang menyembunyikan tubuhnya di balik dinding samping Toilet yang selesai di lewati oleh Ara.
Kinan menunduk agak kebawah mengintip Ara yang pergi berjalan menjauh, Ersya mengintip menunduk berada di atas kepala Kinan dan Tiara yang juga mengintip menunduk berada di atas kepala Ersya. Begitulah posisinya seperti anakan tangga.
"Lo berdua udah siap buat beraksi kan?" Bisik Kinan.
"Siapp. Gampang gini mah" jawab Ersya dan Tiara yang menganggukkan kepalanya.
"Yaudah sana cabut." Suruh Kinan.
Ersya dan Tiara berjalan menghampiri Ara. Berharap agar Ara gampang untuk dikerjai. Lagian Ersya dan Tiara juga baru tau siswi di sekolah ini yang bernama Ara yang mengguncang satu sekolah karena kedekatannya dengan Aslan baru-baru ini. Dilihat lebih dekat wajah Ara sangat datar seperti anak yang selesai di bully.
"Ara kan yaa?" Tanya Ersya.
"Iyaa"
Ara kaget. Tapi bukan kaget karena dihampiri oleh dua gadis yang tidak ia kenal. Ara kaget karena tumben sekali teman Kinan menghampirinya.
Siapa yang tidak kenal dengan Kinan Cs? Tentu saja Ara kenal. Geng sekumpulan anak yang cantik menawan yang memikat hati para lelaki yang berada di SMA Guantanamo.
Mulai dari adik kelas, kakak kelas, seangkatan dan bahkan guru yang masih muda ada yang menyukai salah satu dari mereka.
Buat Ara yang jadi gadis tidak terlalu terkenal. Boro-boro satu sekolah kenal dengannya. Guru saja hanya satu dua yang mengenalinya. Wajahnya memang cantik tapi masih cantikan Kinan Cs.
Lalu siapa yang ingin mendekat dengan gadis yang selalu memasang wajah datar tidak berekspresi? Tentu saja tidak ada yang mau. Beda dengan Kinan Cs yang sifatnya sangat humoris dan selalu memasang wajah menawan.
Ditambah bentuk tubuh Kinan Cs yang berisi seperti biola spanyol. Sedangkan Ara? Tubuh krempeng layaknya triplek , semua bentuk badan yang rata dan tepos. Mungkin hanya satu dua yang mengenalinya.
Ingat! Hanya mengenalinya tidak menyukainya."Lo bisa bantuin kita gak ?" Melas Ersya diikuti oleh Tiara
Ara mengernyitkan keningnya bingung. Apa yang bisa dibantu Ara. Mau diajak lomba cerdas cermat? Olimpiade? Kayaknya tidak mungkin. Kepintaran Ara tidak sebanding dengan mereka yang selalu mendapatkan juara paralel di sekolah sedangkan dirinya yang setiap Ulangan selalu mendapatkan peringkat belasan? Mana mungkin. Miris!
"Apa?" Singkat Ara.
"Elo bisa bantuin kita ambil sesuatu gak di gudang? Soalnya berat. Buat kita yang cuma dua orang cewek gak bakalan kuat deh hehe" jelas Ersya yang diikuti anggukan oleh Tiara.
Emang kalo gue ikut bisa jadi gampang gitu ya? Kan gue juga cewek tulen. Batin Ara.
"Oh oke"
Ersya dan Tiara berjalan di depan dan Ara mengekor dibelakang mereka. Sampai digudang Ersya menerogoh sakunya untuk mengambil sebuah kunci gudang.
Ceklek
"Ara. Lo dulu dong yang masuk gue takut nanti kalo ada tikus....." Rengek Tiara. Dihadapan Ara ini sangat menjijikkan melihat ekspresi Tiara.
"Gu-gue?" Ara menunjuk dirinya.
"Iyaa... Please.." melas Tiara.
"Gue juga takut sama tikus." Datar Ara.
"Ersya aja gimana?" Lanjutnya.
"E...gu-gue malah phobia tikus Araa...." Sahut Ersya.
Ara memutar bola matanya jengah, berjalan masuk gudang dengan keadaan yang sangat malas.
Byuurr
Air mendarat mengguyur Ara dari atas kepalanya. Ia memejamkan matanya lalu mengusapi wajahnya yang basah.
Apa ini bantuan yang mereka maksut? Sangat mengejutkan bahkan menaikkan emosi yang sudah di ujung tanduk.
Sedangkan Ersya, Tiara dan Kinan sedang menertawainya di belakang.
"Maaf ya Ra.... Gak sengaja...." melas Kinan yang sangat terlihat dibuat-buat olehnya.
"Hahahaha" tawa mereka sudah tidak bisa ditahan. Ara gadis yang sudah membuatnya berada di ambang-ambang api cemburu. Siapa suruh jadi cewek sok kecakepan.
Ini yang tidak Ara suka dari Kinan Cs. Pembully yang terkenal di SMA Guantanamo. Ibaratnya, sekali ada yang ngedeketin orang yang mereka suka auto senggol bacok ngajak baku hantam. Tapikan Ara tidak mendekati Aslan. Kemarin hanya musibah tidak lebih.
Ara membalikkan badannya menghadap kearah Kinan Cs. Menatap mereka tajam. Satu lawan tiga? Tidak peduli menang atau kalah. Tapi Ara harus membalas perbuatan mereka.
Ara mendekati mereka dengan tatapan yang mencekam. Matanya memicing kakinya yang berjalan sangat pelan menambah kekejaman yang berada di raut wajahnya.
Plak plak plak
Ara menampar satu persatu dari mereka. Kinan Cs memegang pipi kanan mereka menahan sakit atas tamparan yang mendarat di pipinya.
Jujur saja Ersya dan Tiara sudah takut melihat perilaku Ara yang ternyata bar-bar. Wajah diamnya tidak mencerminkan perilaku bar-barnya.
Tapi Kinan malah semakin marah atas perilaku Ara. Mata Kinan dan Ara sekarang saling menatap tajam tatapan kebencian tergambar di mata mereka masing-masing.
Ersya dan Tiara berjalan mundur. Sepertinya akan terjadi baku hantam yang cukup mencekam.
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi kanan milik Ara. Mungkin suara tamparan tadi terdengar sampai di luar gudang.
Kinan menjambak rambut Ara, giginya sudah saling bertarung. Ingin sekali mulutnya membuka mengumpat, meluapkan semua emosinya.
"Aww!" Ara merintih kesakitan. Jambakan Kinan ternyata sangat kuat hingga mungkin rambut Ara ikut rontok.
"Lepasin gue!"
"Hahaha.... Seenak jidat ya Lo minta dilepasin... Setelah apa yang udah lo lakuin? Lo salah Ra... Lo salah udah berurusan sama gue." kata Kinan penuh penekanan.
"LO SALAH BESAR!!!" Teriak Kinan seraya melepas jambakannya. Sehingga membuat Ara tersungkur ke lantai.
___
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUANTANAMO
Teen Fiction"Rata-rata manusia di bumi egois Ra. Gue salah satunya. Gue pengen menang sendiri buat dapetin hati Lo." - Aslan Guantanamo "Kalo Lo sayang sama gue. Gue harap Lo bisa nerima dia buat jadi pengganti gue. Gue rela kok lo harus sama dia." - Ara Mevi...