25

459 59 0
                                    


Semalam haruto emang ngambek,

jadi siang ini ku putuskan untuk menghampiri haruto kerumahnya.
Sekalian silaturahmi sama bunda dan om hanbin

Aku membawa martabak dan sate kesukaan haruto



















Tok tok tok

Cklek pintu terbuka menampakan Haruna yang baru pulang sekolah.

"Hai harunaaa"

Haruna tidak menghiraukan sapaanku dia langsung memeluk ku dengan erat.

"Ututu ada yang kangen sama teteh nih ceritanya"

"Kangen bangetttt"

"Teteh juga kangen banget banget sama Haruna, oh iya kakak ma-

"Ngapain?"

Baru saja aku mau menanyakan keberadaan anak ini kepada haruna,

Eh orang nya udah ada.

Mana ketus banget lagi

"Nih aku bawa martabak sama sate kesukaan kamu"

"Nyogok?"

Aku menghela nafas
"Engga haruto, aku tau kamu belum makan siang kan?"

"Sok tau"

"Hmm yaudah, bunda mana?"

"Ada lagi nonton tv"

"Ok ini sate sama martabak nya buat bunda sama Haruna aja, ya gak dek?"

"Asikkkk"
Ujar Haruna kegirangan

"Yuk Haruna kita samperin bunda"









"E-eh mau sate nya"

Aku tersenyum hangat padanya
"Kamu di kamar aja nanti aku ketemu bunda dulu sebentar"

"Tapi gabakal dikasih ke bunda kan sate nya?"

"Ngga sayang"
Kataku pelan



























"Bunda..."

"Eh dera"

Sesi cipika-cipiki aku dan bunda selesai

Sekarang aku sedang berbicara dengan bunda jennie.

"Nah karna itu haruto ngambek sama aku"

"Haduh anak itu ya, kekanak-kanakan banget"

"Aku bingung bunda, gimana caranya biar haruto ga marah lagi"

"Samperin aja gih ke kamarnya sambil bawa nasi sama satenya, dia gampang luluh kok kalo kamu ngomong nya halus"

"Ampuh ga Bun?"

"Bunda yakin sih ampuh, soalnya dia pernah ngambek banget ke ayah gara-gara ayahnya gahadir pas dia tanding basket, terus ayahnya melakukan hal yang tadi bunda suruh dan berhasil"

"Yaudah Bunda makasih ya semoga haruto luluh"

Bunda mengusap-usap pundakku
"Maaf yah haruto suka Grumpy gitu, makasih udah repot-repot kesini"

Aku tersenyum mendengar perkataan bunda jenni
"Gapapa Bun aku juga suka kok melakukan hal ini hehe"

"Dasar bucin"

"Eh?! Bunda tau bucin?"

"Tau donggg"

"Hahaha yauda Bun ini nasi sama satenya udah aku siapin sekarang aku ke kamar haruto ya bun"

"Iya gih dia belum makan juga"











































Tok tok tok

"Permisi pesanan sudah datang"

Tak ada sahutan apapun

Tok tok

"Sate nya udah siap loh"

Tetap tidak ada respon apapun

"Kalo gamau sih yaudah buat bunda sama Haruna aja"

Tak lama kemudian pintu terbuka.
Menampakkan haruto dengan mata yang sedikit menyipit seperti baru bangun tidur

"Masuk"












Aku duduk di tepi kasur tempat tidur haruto, sedangkan haruto pergi ke kamar mandi belakang untuk cuci muka.







"Kenapa kesini?"
Ucapnya dengan nada dingin

Yaampun masih marah aja

"Mau silaturahmi sama bunda, sama mau ketemu kamu juga, kangen soalnya 2 Minggu ga ketemu"

"Hm."

Aku tau kalo sekarang dia lagi salting

"Gimana ini satenya mau dimakan ga?"

"Nanti"

"Kapan atuh udah mau sore ini"

"Yaudah sekarang"

"Aku suapin yah?"

"Apaan sih, aku masih bisa makan sendiri"

"Yaudah makanya sini kamu makan di karpet, jangan di kursih game "

Iya, dia ngomong sama aku sambil main video game

Dia menghampiriku

"Nih nasinya, kalo kurang bilang ya"

"Cukup kok"

















"Aaaaa"
Disela-sela makannya haruto yang menyadari di perhatikan oleh ku,

dia malah menyuapi aku.

"Gamau, aku udah makan"

"Kapan coba?"

"Hehehe"

"Tuh kan sini 'a' dulu"

Aku menerima suapan dari haruto

"Gimana? Enak ga makan dari tangan aku?"

"Enak, enak banget sering-sering ya haruto suapin aku, kurang-kurangin juga ngambeknya"

"Aaaa lagi"

"Ih udah kamu aja makan yang banyak"






















Haruto kembali kekamar setelah mencuci tangan.

"Der..."

"Kenapa?"

"Baikan yu"

"Hahahaha, aku kira daritadi kita udah baikan"

Bukannya menanggapi omongan ku haruto malah menarik ku kedalam pelukannya.






























Yang berakhir aku dan haruto cuddles in bed

"Maaf ya"
Lirih nya

Aku mendongak kan kepala ku menatap haruto

"Maaf kenapa hey"
Kataku sambil mengelus pipi nya.

"Maaf aku childish banget, seharusnya aku ngertiin kamu, maaf sekali lagi maaf"

"E eh udah gapapa jangan nangis ih"

"Tuh kan ah aku kekanak-kanakan banget ya der? Gini aja aku nangis"

"you're human too , wajar, tapi jangan sering-sering yah aku gasuka, kamu gaboleh nangis, kamu cuma boleh senyum"

Haruto mencium pipiku lumayan lama

"Aku mau ketemu mamah kamu, mau ngucapin makasih sebanyak-banyaknya karna beliau udah lahirin bidadari ke dunia ini"

"Bocah dilarang ngalus ya!!"

"Ey merah juga tuh muka"

"Ngeselin!"

Soulmate | Haruto Watanabe ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang