15

521 76 6
                                    


"Ih harutooo pake kesini segala"
Aku mendengus kesal

Bukan nya menanggapi ku haruto malah menarik ku masuk kedalam.

"Jangan lama-lama diluar, lo lagi sakit"
Lalu haruto menempel kan punggung tangannya ke kening ku.

"Tuh kan panas ini!!!"































Aku dan haruto duduk di kasurku,

Aku menyenderkan badanku ke kepala ranjang dan haruto duduk di depanku

"Ini obat dari bunda, sama tadi gue mampir beli bubur dulu buat lo"







"Lo belum makan kan?"

"Hehe"

Haruto mendengus kesal
Lalu ia beranjak untuk mengambil mangkuk dan minum

"Padahal gue juga masih bisa jalan"

"Udah diem."

Galak banget.


















"Nih bubur nya, abis itu kata bunda minum obat ini"

Aku menggeleng, karna aku benar-benar tak selera makan.

"Mau di suapin?"

"Gausah"

"Tapi lo harus makan dera!"

"Ini cuma demam biasa, gausah makan sama minum obat juga sembuh"

Haruto nampak kesal

Dia mengambil alih mangkuk bubur itu

"Ayo aaaaa"

Dan ajaibnya aku nurut.

















"Udah"

"Yaudah, udah banyak juga makannya"
"Nih obatnya"










Selesai aku minum obat haruto membereskan mangkuk bubur, gelas dan obat-obatnya.










Sedari tadi aku berusaha menahan untuk tidak tersenyum melihat tingkah haruto

"Haruto.."

"Hmm?"

"Gausah di cuci mangkuk sama gelasnya, nanti aja sama gue"

"Gapapa, lo tidur aja"

"Ih haruto beneran deh gausah"

"Telat.  Udah selesai"
















Haruto duduk disamping ku yang tiduran.

Haruto kembali mengecek suhu tubuhku

"Masih panas"
"Gue bikinin kompres ya?"

"Gue sedia bye-bye fever kok"

"Dimana? Gue ambilin"

"Ditempat yang samping lemari gue"

Haruto mengambil bye-bye fever dan memasangkannya




























Haruto duduk di karpet dan aku tertidur,

Entah kenapa anak itu ga pulang, katanya sih di suruh bundanya buat jagain aku, ah entahlah kepalaku terasa sangat berat.






































Aku merasa badanku begitu mengigil, padahal aku sudah memakai baju hangat dan selimut.

"Dera... Der Lo kenapa?"

"Di-dinginnnnn"
Ujarku dengan suara yang bergetar

"Kerumah sakit aja ya?"

"Gamauu"
"Mamah... Sakit hiks hiks"

Saat sakit satu orang yang ku ingat ialah mamah.

Aku menangis sambil terus mengigil









































































Alarm berbunyi

Aku melihat jam di samping tempat tidurku.

Oh sudah jam 8 pagi.









Tapi

Sebentar...

Kenapa perutku terasa berat?
























Aku menoleh kesamping

Haruto?

Kenapa dia tidur dikasurku?

Bukannya dia bilang mau tidur di karpet?











Saat aku ingin beranjak dari tempat tidur

"Hmm morning.."
Katanya sambil mengeratkan pelukannya

Ohh sial!!

Suara serak nya kenapa sexy sekali

Haruto mendudukkan dirinya.
Dan bersandar di kepala ranjang.

Sedangkan aku?

Aku masih diam mematung








Aku tidur bersama haruto?

Dia beneran haruto?


















"Hmm masih panas tapi udah mendingan"
"Mau sarapan apa?"

Ucapnya sambil merebahkan kembali tubuhnya di samping ku.












"Hey! Gue nanya loh ini"

"H-haruto.."

"Iya dera ada apa"

"Ishh gausah deket-deket mukanya"

"Kenapa? Gue wangi kok"

"Bukan gitu ihhh"

"Hahahaha"

"Kenapa gue bisa tidur sama lo, kan semalem Lo bilang mau tidur di karpet"

"Semalem lo mengigil dera, lo ngigo manggil mamah lo terus, gue bingung mau minta tolong siapa, karna itu udah tengah malem dan gue yakin semuanya udah pada tidur jadi ya gue peluk aja siapa tau udah ga mengigil lagi eh malah ketiduran"

"Ish modus"

"Bukan nya makasih malah dikatain modus"

"Iya makasih, tapi ini awas dulu dong tangannya"

Dia malah semakin menarik ku kepelukannya

"Gini dulu sebentar"

Aduhhh  ini gasehat buat jantungku




Tanpa sadar tangan ku membalas pelukannya.









































"Dera..

"Iya?"

"Pacaran yu"

Soulmate | Haruto Watanabe ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang