"Bangun...""Haruto... Bangun dulu yu"
"Ngggh?"
Dia langsung menegakan tubuhnya sambil mengusap mukanya.
"dera.."
Lirih nyaAku duduk di kursi samping haruto
"Dari kapan?"
"Dari kamu pergi"
"Kamu liat aku?"
"Iya, kamu bareng teh Rara kan"
"Kenapa ga di panggil?"
"Ga berani"
Lirih nya sambil menunduk."Loh kenapa gitu? Panggil aja kali"
Suasana kali ini canggung,
Bahkan lebih canggung dari waktu pertama kali aku diantar pulang oleh nya
"Terus kalo tau aku pergi kenapa ga pulang?"
"Bunda udah cerita semuanya"
"Ehem? Lalu?"
"Aku mau....
"Kita bicarain ini nanti, ini udah pagi, kalo mau lanjut tidur didalem, kalo mau langsung pulang silahkan"
Gatau kenapa aku jadi males aja liat haruto lama-lama
Padahal kan aku ga terlalu percaya sa apa yang di bilang si Yuna Yuna itu.
"Yaudah aku pulang, besok pulang ospek aku kesini"
"Hmm"
Dia pamit,
Tidak seperti biasanya
Biasanya kalo dia pamitan kita selalu berpelukan dulu apapun keadaannya.
Siang ini
aku sedang makan sendirian di tempat makan murah yang tidak jauh dari kostan.
Samar-samar aku mendengar beberapa pelanggan yang sedang memesan makanan
Sampai akhirnya aku mendengar suara pelanggan yang memanggil nama orang yang tidak asing ditelinga ku.
Aku menoleh ke arah tempat pesan makanan
Seperti haruto
Tapikan tidak mungkin, karna hari ini dia katanya ospek dan pasti pulang sore?Kalo pun sedang istirahat gamungkin sampe makan disini kan?
Itu beneran haruto? Sama siapa?
"Loh?!! Ketemu teh dera lagi?"
Aku yang sedang menikmati makan siang ku tiba-tiba hilang selera begitu saja
Saat melihat di depan ku ada Yuna yang berpegangan tangan mesra dengan haruto
Haruto menatapku
Tapi aku enggan
"Sendiri aja teh?"
"Keliatan nya?"
"Hehe siapa tau sama pacar"
YANG KAMU LAGI PEGANG TANGANNYA ITU PACAR AKU!
"Ga punya pacar"
Ucapku dengan nada jutek"Eh by, gimana kalo kita temenin teh dera aja? Kita makan bertiga gitu"
APA KATANYA?
BY? BABY MAKSUDNYA? IDIH.
"Gausah, gue udah selesai kok makan nya"
"Duluan"Aku berlalu begitu saja meninggalkan mereka yang masih terdiam disana
Aku udah bayar makannya kok diawal.
Sedari tadi aku menahan diri untuk tidak menangis,
Dan kini aku menangis sejadi-jadinya, pintu kamar sudah ku kunci.
Aku ga habis pikir ternyata selama ini kepercayaan ku sia-sia,
Dan yang bikin aku lebih ga nyangka lagi ternyata aku hanya di jadi kan selingkuhan oleh haruto
"Brengsek.....!!!!"
"Mau sampe kapan ngehindar terus der?"
Aku yang sedang mengerjakan tugas di kantin fakultas pun mendongak,
Saat mendengar suara orang yang aku rindukan.
Hufttt
Aku mengacuhkannya dan kembali menatap ke layar laptop
Sejujurnya aku kaget kenapa dia bisa disini,
Dan aku kembali ingat kalo dia sekarang mahasiswa baru di kampus yang sama dengan ku sejak 1 Minggu yang lalu, dan tepat seminggu juga aku menghindari nya.
Dia duduk didepanku
Dia menurunkan sedikit layar laptop ku.
"Ngapain sih?!"
"Galak"
Karna aku sangat malas berurusan dengan dia aku buru-buru membereskan barang-barang ku.
"Mau kemana?"
"Balik"
"Yaudah aku anter yah"
"Gue balik sama aji"
Aku melihat haruto mengerutkan keningnya
"Kenapa? Mau marah? Emang ada hak apa lo marah?"
Haruto tersenyum miris
"Yaudah hati-hati yah, nanti kalo udah sampe jangan lupa bersih-bersih dulu"
Kemudian dia tersenyum hangat kepadaku.Aku meninggalkan nya begitu saja tanpa meliriknya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Haruto Watanabe ✅
FanfictieKisah ku yang jatuh pada pesona si Anak SMA .. 17+