[19] Rapat & Traktiran: LISA.

3.3K 441 95
                                    

Malam itu, setelah sampai rumah Lisa langsung masuk kamar dan membanting pintunya.

Jungkook juga nggak henti-hentinya membombardir smartphone Lisa yang akhirnya membuat perempuan itu mematikan smartphonenya.

Untung nggak ada orang tua. Cuma ada Jongin sama Sehun doang.

Itu pun mereka juga bingung ngadepinnya gimana. Cuma saling tatap-tatapan.

Iya. Lisa itu orangnya gampang kesentuh hatinya. Dia gampang nangis. Tapi ini tuh yang paling dahsyat.

Akhirnya malam itu Sehun dan Jongin menggelar sajadah di kamar Lisa, berniat tidur bersama agar Lisa membaik.

[sekretaris]

Sekarang hari Senin. Jam 04.50 pagi.

Mas Jongin baru saja ngebangunin Lisa untuk salat Subuh bareng sama A' Sehun juga.

"Lis, jangan kayak gini lah," ucap Sehun sambil duduk di sebelah Lisa yang masih ngumpulin nyawa di kasur. Nunggu giliran wudhu di kamar mandi kamar Lisa yang lagi dipakai sama Mas Jongin.

Rambut acak adul. Mata sipit. Muka bengkak. Bekas air mata sama ingus di mana-mana. Yah gitulah kalau gambaran lagi patah hati.

Lisa sebenarnya bad mood banget. Tambah bad mood pas inget hari ini tuh ulangan ekonomi tentang Pajak. Tambah bad mood lagi pas keinget sekarang ada rapat pasca Teslympic. Bangsat banget dah pokoknya.

Sudah hancur lebur tuh hati Lisa.

"A'," ucap Lisa lirih, suaranya hampir nggak kedengaran. Memeluk Sehun yang kini juga balas memeluknya sambil mengusap rambutnya yang sudah seperti Singa jantan.

"Aku sayang banget sama Jungkook, A'," gumam Lisa yang kini malah mukul-mukul Sehun.

"Aduh duh," dramatis Sehun. Sebenarnya nggak sakit sih pukulannya, malah nggak kerasa apa-apa. Tapi ya supaya Lisa baikan aja.

"Iya, Lisa. Jungkook juga sayang banget sama kamu. Nanti Aa' marahin si Jungkook deh," bujuk Sehun. "Tapi jangan nangis lagi."

Yang dibalas dengan Lisa yang tambah sesenggukkan. Nggak guna banget emang si Sehun mah.

Tidak lama kemudian Jongin keluar dari kamar mandi, masih dengan celana yang digulung tapi dengan muka segar. Kalian mau tahu nggak sih, sebenarnya Jongin itu setiap Subuh di masjid. Sehun juga, tapi ya kalau dia kemarinnya nggak begadang aja pasti ke masjid kok. Tapi karena sekarang Lisa lagi down, jadi ya mereka nemenin Lisa.

Jongin mendekat ke Lisa yang melamun, berdiri tepat di hadapannya. "Arep ra lebu dhisik, Lis?" tanya Jongin lembut, kini dia duduk bersila di hadapan Lisa yang masih sesenggukkan. (Mau nggak masuk dulu, Lis?)

Yang ditanya menggeleng pelan, "Kudu lebu. Dina iki ono uh pajeg. Terus ono rapat OSIS uga toh," jawab Lisa. (Harus masuk. Hari ini ada uh pajak. Terus ada rapat OSIS juga.)

"Emang ekonomi jam piro?" tanya Jongin.

"Sebelum istirahat pertama."

"Arep mulih pas leren?" tawar Jongin. Oh... Sungguh masable banget dia ini. (Mau pulang pas istirahat?)

Lagi-lagi Lisa menggeleng. "Hari ini ada traktiran, mas. Sayang kalau ngelewatin," balas Lisa polos yang membuat Jongin langsung berdiri dan menoyor kepalanya sampai Lisa tiduran lagi di kasur.

Setelahnya Lisa tersenyum pelan yang membuat Jongin yang melihatnya ikut tersenyum.

"Nah gitu dong. Jangan sedih lagi," ucap Jongin. "Wudhu gih," suruhnya.

sekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang