[30] Tutup Buku.

4.5K 406 295
                                    

Sudah seminggu sejak Jungkook dirawat di rumah sakit. Sebenarnya harusnya saat ini dia tidak boleh bangun dari kasur terlebih dahulu karena kondisi kakinya yang masih harus dalam masa pemulihan. Tetapi lelaki itu tetap ngotot dengan alasan bosen banget di rumah mulu. Walaupun Wonwoo tahu, kalau Jungkook itu sebenarnya mau ke sekolah karena satu hal. Tebak apa? Jawab coba...

Akhirnya orangtua para Handito itu mengizinkan anak tengahnya untuk bersekolah kembali. Yang biasanya Somi diantar oleh Wonwoo, maka kali ini Somi diantar oleh Haechan dan Jungkook berboncengan dengan Wonwoo.

"Iki serius kowe arep menyang sekolah?" tanya Mama Handito untuk yang ketiga kalinya, saat Jungkook sedang memakai sepatunya. (Ini serius kamu mau ke sekolah?)

Jungkook menatap mama-nya dengan tatapan malas, "Nggeh, ma. Aku wis ra popo toh... Mama iki keliwat lumuwih tenan nggeh?" (Iya, ma. Aku udah nggak papa... Mama ini terlalu berlebihan banget ya?)

Mama Handito hanya berdecak kesal mendengarnya. "Yowis yowis. Mama tuh wedi kowe kenopo-nopo toh, cah bagus." (Yaudah yaudah. Mama tuh takut kamu kenapa-napa, anak ganteng.)

"Mengko yen kenopo-nopo mas kabarin nggeh," ucap Jungkook pada akhirnya. (Nanti kalau kenapa-napa mas kabarin ya.)

Mama Handito, "Yowis." (Yaudah.)

Baru saja Jungkook ingin duduk di belakang Wonwoo yang sedang memanaskan Beat-nya.

Wonwoo langsung menoleh ke belakang, "Dek, kowe serius iki?" (Dek, kamu serius ini?)

Jungkook hanya mengangguk-ngangguk malas. "Serius, mas. Yen boso bocah-bocah Jakarta ciyus dah." (Serius, mas. Kalau bahasa anak-anak Jakarta ciyus dah.)

Wonwoo hanya mengangguk-ngangguk.

[sekretaris]

Jam 06.20. Gerbang Sekolah.

"Nanti mau dijemput nggak?" tanya Wonwoo ketika mereka sudah sampai dan Jungkook yang sedang melepas helmnya. "Nebeng lah ya, Jung," ucapnya kemudian dengan agak memaksa. Lah?

Jungkook hanya menatap kakaknya itu kesal, "Ya terus kenapa nawarin, mas?"

"Iseng. Mengko mas arep karo Sana. Hahay." (Iseng. Nanti mas mau sama Sana. Hahay.)

"Yaudah nanti aku nebeng temen aja."

Wonwoo hanya mengangguk-ngangguk lalu pamit pergi ke sekolahnya.

Sesaat Jungkook menatap kepergian Wonwoo sampai ada motor lain yang menghampirinya.

Jongin yang mengantar Lisa.

Sampai tiba-tiba tatapan mereka bertemu selama beberapa saat lalu Lisa yang memutuskan kontak mata itu terlebih dahulu.

Jongin menatap Jungkook dengan senyum ramahnya. Dan Jungkook hanya membalasnya dengan senyum canggung.

"Mengko mas jemput ra?" tanya Jongin ketika Lisa yang masih sibuk mengaca di kaca spion, tipikal anak cewek pada umumnya. (Nanti mas jemput nggak?)

Lisa bergumam tidak jelas, "Ora tahu aku, mas."

Jongin, "Lah piye toh kowe?" (Lah gimana sih kamu?)

Lisa mengambil tangan kanan Jongin paksa lalu salim, "Mengko tak kabarin." (Nanti aku kabarin.)

"Ono Jungkook toh, dek," ucap Jongin usil. (Ada Jungkook tuh, dek.)

"Udah sana pulang gih, mas. Main sana sama Aa'," usir Lisa.

Jongin hanya tersenyum geli, "Mesti Jungkook jeroning atine gini, dek. 'Ati iki nelongso ditinggal marang sliramu,'" ucapnya ngakak sendiri. (Pasti Jungkook di dalem hatinya gini, dek. 'Hati ini tersiksa ditinggal kamu pergi'.)

sekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang