Happy Reading!💙
_____________________Berbeda pada hari-hari sebelumnya. Hari ini adalah hari terakhir ospek. Hanya ada makan bersama, pemeriksaan tanda tangan, dan malam keakraban. Tak ada kegiatan yang berat hari ini, hanya saja kegiatan ini dilaksanakan hingga besok pagi.
Mahasiswa dan mahasiswi baru berbaris rapi di lapangan bersiap untuk makan bersama. Sebelumnya, kakak panitia sudah memberitahukan kepada seluruh mahasiswa baru untuk membawa makanan sendiri-sendiri.
"Ayo semuanya, kalian ambil kotak makan kalian, lalu duduk di tempat semula. Hitungan dari 30 ... 29 ... 28."
Perhitungan tanpa aba-aba membuat aku dan teman-teman yang lain terkejut. Detik terus berjalan. Tak ada waktu lagi jika harus berdiam diri. Kita harus secepat mungkin mengambil kotak makan di tas.
Tak jauh memang, semua tas diletakkan di pinggir lapangan. Tapi apakah cukup mengambil kotak makan hanya dalam waktu 30 detik?
Aku bergegas lari secepat mungkin, membuka tas dengan terburu-buru. Saking tergesa-gesa aku mengambil kotak makan, aku sampai lupa menutup tas ku kembali.
Jika aku kembali lagi ke pinggir lapangan untuk menutup tas, waktunya tak akan cukup, bisa-bisa aku kena hukuman karena tak mematuhi aturan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Lebih baik, nanti saja aku menutupnya.
"Cepat membuat barisan!" perintah salah satu panitia di depan.
Semuanya berdiri, lalu meluruskan barisannya masing-masing. "Sudah, Kak!"
"Bagus! Silakan duduk kembali dan dinikmati makanannya. Jangan lupa membaca doa," lanjutnya.
Setelah memerintah, mereka berhamburan di sekitar lapangan dan bersosialisasi dengan mahasiswa baru lainnya. Mereka bersosialisasi dengan baik.
Mereka membuat gelak tawa dan memberikan beberapa cerita lucu yang dibagikan pada juniornya itu.
Dulu yang aku pikirkan tentang ospek ialah suatu ketegangan. Tapi yang ku dapat saat ini adalah suatu pelajaran. Banyak pelajaran yang diambil dari diadakannya ospek ini.
Saat mereka asik menikmati makan, tiba-tiba saja kakak panita itu berdiri. Jujur aku sedikit aneh. Dalam benakku aku bertanya-tanya, 'ada apa?'.
Tak berselang lama, sekitar 10 detik setelah kakak panitia itu berdiri, ketua panitia mengumumkan bahwa makan bersama akan selesai dalam hitungan 20 detik. Dengan cepat, aku segera menutup kotak makanku dan bergegas untuk minum.
Setelah makan, kita harus mengucapkan setidaknya 'Alhamdulillah' tapi kalau bisa membaca doa setelah makan, ya.
Seperti ini doanya, "Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin." Yang artinya, segala puji bagi Allah yang memberikan makan dan minum kepada kami dan Menjadikan kami orang Islam.
Dan ingat, kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberikan rizki sehingga, kita bisa menikmati makan dan minum.
"Tempat makannya ditaruh dulu. Coba semuanya berdiri!"
Tak ada yang membantah, semua mahasiswa dan mahasiswi berdiri mengikuti perintah. "Silakan taruh kotak makan di tas kalian masing-masing, jangan lupa cuci tangan! Kemudian kalian duduk lagi seperti semula."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Cinta Aisyah - [Telah Terbit]
Spiritual[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] • • Ini adalah kisah seorang mahasiswi yang bercita-cita untuk menjadi wanita shalihah. Kegigihannya dalam mencari ilmu agama sudah terpampang jelas ketika ia masuk ke dalam jurusan manejemen dakwah. Hobinya yang memb...