Afros dan Revin juga Ranny tiba di sebuah gedung tua, yang tidak terawat juga mengerikan, namun tekat Rossa yang sudah bulat untuk menolong arwah Shakila yang terus penasaran, membuat rasa takutnya hilang, Afros dengan berbekal senter memasuki gedung tersebut diikuti Revin dan Ranny yang terpaksa ikut masuk, begitu tiba di dalam suasana mencekam kian terasa, perlahan Afros melangkah makin ke dalam, ruang demi ruang mereka periksa, hingga suasana makin menakutkan kala mereka mendengar suara orang bernyanyi, dan banyak suara anak riang bermain.
*
"Cha, Gan kalian denger gak, kok rame banget suara anak-anak main ya? Atau jangan-jangan cuma gue yang denger suara itu?" Tanya Ranny dengan suara bergetar ketakutan.
"Enggak cuma lo kok Ran, gue juga denger" ucap Afgan cepat.
"Kasus ini semakin aneh, kalau hanya biduan yang bekerja sama Suryo yang di bunuh, kenapa sekarang ada anak-anak?" runtuk Rossa yang merasa bingung dengan kasus yang di hadapinya, saat tiba-tiba Ranny berteriak dan berlari tak tentu arah
"Haaaaa.. Haantuu"
"Ranny jangan memisahkan diri" teriak Afgan khawatir "Ayo Cha, Vin kita cari Ranny aku takut dia kenapa-napa, tempat ini bahaya"lanjut Afgan lagi, dan memegangi tangan Rossa.
*
Afros berusaha mencari Ranny di sekeliling gedung, ruang demi ruang di periksa oleh Afros hingga mereka melihat Ranny melesat berlari melewati Afros dan menaiki anak tangga menuju lantai 3
"Raaanniii tungguuu" teriak Rossa, Gan Ranny kerasukan itu tadi bukan Ranny kita harus kejar dia" ucap Rossa dengan nafas tersengal "ya ampun Revin mana lagi?" Lanjut Rossa lagi yang tak melihat Revin.
"InsyaAllah Revin gak apa-apa Cha, yang penting kita selamatkan Ranny dulu" tukas Afgan.
"Gak ada yang aman disini Gan Reeviin.. Viin lo dimana?" teriak Rossa memanggil Revin.
*
Afros menghela nafas lega saat mendengar suara Revin menjawab panggilan Rossa.
"Guys tungguin gue dong, gue disini, kaki gue berat banget" teriak Revin meminta Afros menunggunya.
"Vin kita gak bisa nunggu lo, Ranny dalam bahaya, gue tunggu lo di lantai 3 ayo Cha" teriak Afgan lalu menarik tangan Rossa, lalu Afros berlari menaiki anak tangga, tiba di lantai 3 Afros melihat Ranny berdiri di atas tembok di tepi balkon, sambil bernyanyi.
*
Astagfirullah'aladzim siapapun kamu, tolong lepaskan teman kami" ucap Afgan membujuk makhluk yang merasuki Ranny.
"Shakila aku mohon lepaskan teman aku, dia tidak bersalah aku janji akan mencari bukti agar Suryo bisa di hukum, tapi bantu aku untuk mencari bukti-bukti itu" ucap Rossa dengan yakin dan berhasil membuat Ranny turun dari pinggir balkon lalu jatuh lemas tak sadarkan diri.
"Alhamdulillah mereka percaya sama kita Gan, ayo kita buat Ranny siuman lalu kita cari bukti-bukti itu, aku tidak rela kalau Suryo berkeluaran bebas setelah semua kekejaman yang dia lakukan" runtuk Rossa dengan tegas.
*
Afgan tak berkata apa-apa selain mengangguk tanda setuju dengan yang Rossa katakan, lalu Afros berusaha membuat Ranny siuman, bersamaan dengan itu Revin datang dengan langkah tertatih.
"Ya ampun kenapa kaki gue berat banget ya" ucap Revin mengeluh, saat Ranny siuman dan melihat ke arah kaki Revin dan kembali histeris.
"Haaaaantuuuu" teriak Ranny dan beruntung Afgan memegang tangan nya hingga Ranny tidak lagi berlari.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA SANG BIDUAN
HorrorKisah tentang arwah penasaran seorang biduan korban pembunuhan, yg membuat gedung apartemen angker dan banyak gangguan mistis di luar nalar.. bisakah Afros mengatasi masalah nya??