Ranny kembali histeris saat melihat ke arah kaki Revin, beruntung Afgan masih memegang tangan Ranny hingga bisa menahan Ranny untuk lari.
"Lo lihat apa Ran?" Tanya Rossa bingung, karena baik dirinya, Afgan maupun Revin tak melihat apa-apa.
"Itu..itu di kaki Revin ada hantu anak kecil" tukas Ranny membuat Revin jatuh terduduk ketakutan.
"Di kaki gue, Astagfirullah pantes dari tadi berat banget, hik..hik.. Gan usir hantunya" rengek Revin kian ketakutan.
"Gimana bisa gue usir, gue gak lihat apapun di kaki lo" runtuk Afgan kesal.
"Ini petunjuk" ucap Rossa yang terlihat sama sekali tidak takut.
*
Ucapan Rossa membuat semua tersentak terlebih Ranny yang kian ketakutan melihat wujut hantu anak kecil yang menakutkan, dengan mata bolong tak ada bola mata, usus memburai keluar dan wajah banyak bekas sayatan.
"Petunjuk apa Cha, jangan macam-macam deh" runtuk Ranny kesal, "ayo kita pulang aja" pinta Ranny memelas.
"Kalau kita pulang sekarang hantu anak itu akan menempel di kaki Revin selamanya" ucap Rossa masih terlihat santai tanpa rasa takut.
"Selamanya? Selamanya gue ogaah" teriak Revin keras.
"Terus kita harus apa Cha?" Tanya Afgan yang merasa buntu.
*
Rossa hanya tersenyum lalu mendekati kaki Revin dan mulai berbicara.
"Buat kamu adik kecil yang numpang di kaki Revin, kami kesini untuk membantu kalian semua, mencari bukti untuk membuat dia yang bersalah mendapat hukuman" tutur Rossa lembut dan tanpa rasa takut.
Setelah Rossa mengatakan hal tersebut, bukan hanya Ranny tapi Rossa pun bisa melihat hantu anak kecil yang berada di kaki Revin, namun tak lagi menyeramkan, yang terlihat anak kecil yang cantik tersenyum lalu perlahan melepaskan kaki Revin.
*
Rossa pun tersenyum pada gadis kecil itu yang melangkah melewati Rossa.
"Guys dia mau kita mengikutinya" tukas Ranny yang di angguki Rossa dan mulai mengikuti hantu anak perempuan itu.
"Ocha sakti juga, kaki gue gak berat lagi Cha makasih ya" seloroh Revin dengan senyum garing nya.
"Gak usah cengengesan ketinggalan ketemu hantu lagi baru nyaho lo" runtuk Afgan yang langsung berlari kedepan dan melangkah di samping Rossa.
Afros cs terus mengikuti hantu anak perempuan tsb hingga tiba di ruang bawah tanah yang sumpek dan gelap lalu hantu yang menuntun Afros hingga ketempat itu pun menghilang.
*
"Ada apa disini?" Tanya Afgan mengedarkan pandangan nya dengan bantuan penerangan senter yang di bawanya, dan melihat meja dari keramik, alat-alat kedokteran juga sebuah benda seperti kandang ayam berukuran besar.
"Tempat potong ayam kali, inikan cafe, pasti ada menu ayamnya" tukas Revin asal ceplos.
"Bukan, sejak kapan orang potong ayam pakai alat medis" tukas Rossa sambil memungut botol kecil bekas obat "ini obat bius" lanjutnya lagi, setelah membaca tulisan di botol tersebut.
*
Afros mengumpulkan bekas" medis yang ada di tempat tersebut hingga tanpa sengaja Afgan memungut potongan tangan manusia, membuatnya berteriak karena terkejut.
"Astagfirullah'aladzim" teriak Afgan hingga jatuh terduduk dengan nafas tersengal.
"Gan ada apa?" Tanya Rossa yang langsung menghampiri Afgan.
"Itu.. itu aku nemu potongan tangan manusia" tukas Afgan dengan suara bergetar ketakutan.
"Ya Tuhan sebenarnya tempat apa ini?" Tanya Rossa, dan pertanyaan itu langsung mendapat jawaban, ruangan yang gelap tiba-tiba menjadi terang dan tercium bau amis darah yang begitu menyengat.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA SANG BIDUAN
HorrorKisah tentang arwah penasaran seorang biduan korban pembunuhan, yg membuat gedung apartemen angker dan banyak gangguan mistis di luar nalar.. bisakah Afros mengatasi masalah nya??