Mendapat keterangan tentang cafe pelangi dari Afros, Rico pun berjanji akan menggeledah gedung tersebut bersama anak buahnya.
Rico berpamitan dari rumah perlindungan saksi, sementara Afros cs masih duduk di ruang tamu.
"Laper, kita lupa tanya selama disini kuta makan apa?" Runtuk Revin takut kelaparan
"Namanya rumah perlindungan pasti fasilitasnya lengkap deh" ucap Rossa yang langsung menuju dapur, tak lama aroma harum masakan menyebar di sekitar rumah tersebut.
*
Mencium aroma tersebut membuat Afgan, Ranny dan Revin berlari ke ruang makan prilaku ke 3 teman nya membuat Rossa tertawa.
"Ada bahan makanan di kulkas, sepertinya tempat ini sudah di persiapkan buat kita" ucap Rossa sambil menyajikan makanan yang baru selesai di masak olehnya.
"Sekarang kita makan terus istirahat, udah beberapa hari kita gak tidur" ucap Afgan yang di angguki oleh teman-temannya, setelah selesai makan mereka pun pergi tidur.
*
Di tempat Suryo.
"Gue gak mau tau, cari perempuan itu, habisi dia, kalau si polisi sok suci itu biar gue yang urus" runtuk Suryo kesal.
Antek Suryo langsung mengawasi gedung apartment. Dengan rencana akan menculik Ranny dan Rossa saat hari gelap.
"Gak ada tanda-tanda dari mereka?" Tanya boncel pada Djarot.
"Pasti mereka ada di dalam" jawab Djarot yang langsung mengajak boncel masuk lalu naik ke lantai 10 dimana unit 313 berada.
*
Malampun tiba, Djarot dan Boncel tak melihat keberadaan Ranny maupun Rossa, unit 313 masih di batasi garid polisi, untuk kasus penemuan mayat di lantai kamar mandi. Saat tiba-tiba Boncel melihat sosok Ranny memasuki unit 313.
"Itu dia bang" teriak Boncel yang lalu menerobos garis polisi memasuki unit 313 diikuti Djarot, tapi tiba di dalam keduanya tak menemukan siapapun.
"Mana Cel?" Tanya Djarot kesal.
"Disini bang" yang menjawab sosok menakutkan, dengan kepala nyaris remuk, rambut berlumur darah bola mata sebelah kanan nyaris keluar, jalan tertatih mendekati Djarot dan Boncel membuat keduanya berteriak ketakutan dan berlari ke pintu, namun tiba-tiba pintu tertutup dan terkunci, kedua orang bayaran Suryo itu terus berteriak dan menggedor-gedor pintu, namun seolah tak ada yang mendengar.
Rasa takut Djarot menjadi saat sesosok bayi yang wujutnya tak kalah mengerikan memegang kakinya.
*
Malam berganti pagi, polisi yang berjaga di lantai 10 merasa malam itu tak terjadi apa-apa namun di temukan Djarot yang sudah tidak bernyawa dengan luka bekas cekikan yang di duga mencekik diri sendiri karena di leher itu hanya ada sidik jari Djarot sendiri, sementara Boncel di temukan dalam keadaan linglung, dan terus meracau
"Ampuun saya cuma di suruh boss Suryo, sontak kejadian itu viral dan di beritakan di televisi.
*
Di rumah perlindungan tempat Afros cs berada..
Rossa sedang asik menyiapkan sarapan pagi di bantu oleh Ranny saat Afgan dan Revin yang baru selesai mandi pagi tiba di meja makan.
"Kayaknya enak nih" tukas Afgan dengan melirik Rossa.
"Lirikan matamu mengandung cinta, oh senyumanmu menyimpan rasa" seloroh Ranny bernyanyi asal-asalan, membuat Rossa tersipu dan Afgan tersenyum malu.
"Kita makan di depan yuk Ran, sambil nonton tv, daripada disini jadi obat nyamuknya sepasang kekasih hihihi" seloroh Revin dengan tawa..
*
Revin dan Ranny menyalakan televisi berniat nonton sambil makan, tapi di tayangan tv memberitakan tentang gedung pelangi yang telah di bongkar dan di temukan banyak jenazah anak-anak juga kerangka manusia.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA SANG BIDUAN
HorrorKisah tentang arwah penasaran seorang biduan korban pembunuhan, yg membuat gedung apartemen angker dan banyak gangguan mistis di luar nalar.. bisakah Afros mengatasi masalah nya??