Peristiwa jatuhnya Suryo dari lantai atas rumahnya sendiri bersamaan dengan Afros cs tiba di luar, membuat Rossa memalingkan wajahnya dan membenamkannya di dada Afgan.
"Astagfirullah'aladzim.
Afgan memeluk Rossa dan menyaksikan polisi menurunkan tubuh Suryo dari atas pagar, tombak menembus dadanya, tapi Suryo tak langsung mati, tubuhnya terus menggelepar bagai ayam yang baru di sembelih, membuat semua bingung.
"Ujung tombak pagar menembus jantungnya, tapi kenapa dia tidak mati?" Tanya Rico yang hanya mendapat jawaban gelengan kepala dari anak buahnya.
*
Afros cs mendekati tubuh Suryo yang di kelilingi oleh polisi.
"Astagfirullah'aladzim dia sedang sakaratul maut pak" tukas Afgan.
"Kebanyakan dosa" tukas Revin, mau kita bimbing 2 kalimah syahadat? Emang kalian ada yang tau agama dia apa?" Lanjut Revin lagi.
"Bawa ke rumah sakit, dia memang jahat, tapi dia tetap manusia, kita wajib menolongnya" ucap Rossa masih dengan wajah ketakutan, namun ucapan Rossa di benarkan oleh semuanya, tubuh Suryo di evakuasi oleh tim medis dan di bawa ke rumah sakit polri, sementara Afros Revin dan Ranny harus berjalan agak jauh, tempat mereka memarkir mobil.
*
Belum jauh mereka melangkah tiba-tiba kembali terdengar suara sang biduan bernyanyi, suara merdu namun tak jelas darimana asalnya.
"Masih ada rasa cinta antara kau dan aku kini tinggal kenangan, ingin kulupakan semua tentang dirimu..
"Yah dia nyanyi lagi, hiks..hiks ayo pergi tobat gue gak mau berurusan sama setan, teman-temannya apalagi anaknya yang demen banget nemplok di kaki gue" runtuk Revin yang bersiap ambil langkah seribu.
"Mereka gak jahat, lihat di balkon rumah Suryo, mereka cuma mau bilang terimakasih dan pamitan sama kita" tutur Rossa sambil menunjuk balkon rumah Suryo.
*
Di atas balkon itu tampak banyak anak-anak, dan beberapa orang wanita namun rupa mereka tak lagi menyeramkan, mereka tampak rapi dan bercahaya, melambaikan tangan pada Afros cs, Afros dan Ranny membalas lambaian tangan mereka dengan senyum, tapi tidak dengan Revin.
"Udah dong dadah-dadah nya pulang nyok" rengek Revin masih dengan raut ketakutan.
"Lihat dong Vin mereka udah gak nyeremin juga" tukas Rossa.
"Tetep aja judulnya mereka hantu" runtuk Revin mulai kesal.
Afgan hanya tertawa melihat sang sahabat yang penakut, perlahan sosok-sosok yang berdiri di balkon rumah Suryo menghilang.
*
Setelah Suryo mendapat hukuman, Afros bisa pulang ke apartemen dengan tenang. Keesokan harinya, untuk ucapan terimakasih pada Afgan yang selalu ada untuknya, Rossa mengundang Afgan makan siang.
Rossa pun mulai menyiapkan hidangan saat Afgan datang sendiri.
"Hy kok sendirian Revin mana?" Tanya Rossa heran, karena Revin tidak pernah menolak makanan.
"Pergi sama Ranny, katanya mau beli sop buah atau mau pacaran kali" jawab Afgan nyeleneh, membuat Rossa tertawa melihat tawa lepas wanita di hadapannya membuat Afgan terdiam dan menatap Rossa dengan tatapan yang sulit di artikan.
*
Rossa tersadar Afgan menatapnya, langsung berhenti tertawa.
"Hei kok bengong, ayo masuk" ajak Rossa yang di angguki Afgan, tiba di dalam Afgan langsung meraih tangan Rossa dan kembali menatapnya.
"Gan' kamu kenapa?" Tanya Rossa bingung melihat polah Afgan.
"Cha' aku tau masalah Suryo sudah selesai, tapi aku gak mau kehilangan kebersamaan kita, yang selama ini terjalin tanpa sengaja, karena masalah Shakila" tutur Afgan lembut
"Maksudnya?" Tanya Rossa
"Aku mau tetap bisa terus berada di samping kamu, menjaga kamu dan menyayangi kamu, Cha aku mau kamu jadi pacar aku" ucap Afgan yang membuat Rossa terdiam.
*
Rossa terdiam menatap mata Afgan, seolah mencari kebenaran disana, hingga Afgan kembali mengutarakan perasaannya.
"Cha, maukah kamu jadi kekasih aku, belahan jiwaku" ulang Afgan dengan tatapan penuh harap.
"Iya aku mau, asal kamu janji, kamu akan jadi pacar yang setia, karena jujur aku juga takut kehilangan kebersamaan kita" tutu Rossa dengan senyum, ucapan itu bersamaan dengan Ranny dan Revin masuk.
"Yeeay ada yang jadian" sorak Ranny sambil melompat kegirangan.
"Terus kita kapan jadiannya Ranny sayang?" Tanya Revin membuat Ranny langsung sewot.
"Siapa juga yang mau sama cowok penakut welk" omel Ranny dengan raut kesal..
"Gue gak penakut kok, gue itu cowok sejati" runtuk Revin.
Mendengar ucapan Revin kejahilan Afgan langsung kambuh, dengan akting ketakutan Afgan menunjuk kaki Revin..
"Vin..Vin kaki lo, it..itu..
"Huaaaaa hantuuuu" teriak Revin lari meninggalkan unit milik Rossa, membuat Afros dan Ranny terbahak
Hahaha.. katanya pemberani??
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA SANG BIDUAN
HorreurKisah tentang arwah penasaran seorang biduan korban pembunuhan, yg membuat gedung apartemen angker dan banyak gangguan mistis di luar nalar.. bisakah Afros mengatasi masalah nya??