Lewat tengah malam Afros baru menyelesaikan pekerjaan mereka, Afgan sudah di mobil dan hendak pulang saat melihat Rossa dan Reni masih berdiri di pinggir jalan.
"Kok gak pulang Cha?" Tanya Afgan tanpa turun dari mobil, hanya membuka kaca jendela mobil saja.. "aku gak tau supir aku kemana, dia tadi pamit beli bensin tapi belum balik juga" Jawab Rossa dengan wajah resah nya.
"Udah di telefon?" Tanya Afgan lagi.
"Udah tapi hp nya gak aktif" jawab Rossa yang di teruskan oleh Reni yang mengomel. "Bosen dia kerja sama gue, minta di pecat kali tuh orang"
"Bareng aja yuk, kan tujuan kita sama, Vin pindah ke belakang loe" ucap Afgan memberi perintah pada Revin yang sudah terkantuk-kantuk.. "ngapain sih bos, mereka yang nebeng biari mereka yang duduk di belakang lah" runtuk Revin menolak perintah Afgan.
"Pindah atau loe gue pecat" hardik Afgan yang langsung membuat Revin tak lagi mengantuk lalu turun dari mobil dan pindah duduk di belakang..
"Sorry ya Vin" ucap Rossa yang naik ke mobil dan duduk di sebelah Afgan, dan mobil pun mulai bergerak, jalan Jakarta mulai sepi karena sudah larut malam, jadi mobil Afgan bergerak dengan lancar dan dengan cepat mereka tiba di depan apartemen, Afros langsung menaiki lift dan menekan angka 10 saat keluar dari lift di lantai 10 terdengar ada keributan seperti suara orang sedang bertengkar, dan sumber suara dari unit milik Rossa.
"Siapa yg bertengkar di dalam kalau aku dan Reni ada disini?" Tanya Rossa dengan wajah bingung bercampur takut.. "Coba gue buka ya Cha?" Ucap Reni dengan suara sedikit gemetar.
"Jangan ambil resiko, kalian istirahat di tempat gue aja, besok pagi baru kita lihat, bukan apa" kita bukan berhadapan dengan manusia" ucap Afgan mempersilakan Rossa dan Reni bermalam di unit milik nya, yang langsung di setujui oleh Rossa yang sudah ketakutan, tapi baru saja Afros dan lainnya hendak melangkah menuju unit milik Afgan tiba-tiba saja tubuh Rossa seperti ada yang menarik dengan kuat dan pintu unit milik Rossa terbuka, begitu tubuh Rossa tertarik masuk pintu pun kembali tertutup, Rossa terus berteriak meminta pertolongan dari teman" nya.
"Ochaa" panggil Afgan sambil berusaha mendobrak pintu, namun tak berhasil, Afgan dan semuanya kian khawatir saat suara Rossa tak terdengar lagi.
"Coba loe buka Ren, kan elo pegang kuncinya" teriak Revin.. Ya Tuhan suara Ocha udah gak kedengaran" runtuk Afgan dengan wajah cemas.. "Ren cepat buka pintunya" teriak Afgan tidak sabar, membuat Reni buru" Mengeluarkan kunci dari tasnya lalu melangkah ke arah pintu, tapi baru Reni hendak memasukan kunci ke lubang kunci tiba" tubuh Reni terlempar hingga menabrak dinding. "Reenii" teriak Afgan dan Revin bersamaan, dan Revin langsung berlari membantu Reni, sementara Afgan memungut kunci yang terjatuh saat Reni terlempar, lalu mengumpulkan keberanian nya dan membaca doa lalu mencoba membuka pintu, Afgan berhasil membuka pintu dan berlari masuk menyalakan semua lampu dan mencari keberadaan Rossa, saat melihat Rossa terduduk sambil memeluk lututnya, matanya terbuka namun Rossa tidak merempons, meskipun berkali-kali Afgan melambaikan tangan di depan Rossa, akhirnya Afgan mengangkat tubuh Rossa dan menggendongnya keluar dari unit apartemen tersebut, dan membawa Rossa ke unit milik nya..Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA SANG BIDUAN
TerrorKisah tentang arwah penasaran seorang biduan korban pembunuhan, yg membuat gedung apartemen angker dan banyak gangguan mistis di luar nalar.. bisakah Afros mengatasi masalah nya??