Dog

179 27 1
                                    

"hey Jungkook, jangan terlalu kasar. Anjing itu tak sekuat dirimu" ucap Jimin di iringi tawa menggelegar dari Hoseok akibat pertengkaran kecil Jungkook dengan robot anjing yang datang entah dari mana

Kini mereka sedang menikmati mentari pagi. Berjalan di tepi pantai, di temani desiran ombak. Menggenggam tangan sang kekasih, terayun mengikuti langkah kaki. Hoseok tak menggubris walau sebelumnya ia merasa akan menjadi single selamanya

Di tengah aktifitas distrik yang di penuhi oleh besi hidup, mereka berusaha merilekskan pikiran. Dunia ini tidak semenyenangkan di bawah sana. Terkadang mereka benar-benar merindukan tanah, tanah asli alami

"aww"

Ringisan Jungkook mengalihkan atensi mereka, berlari kecil menghampiri Jungkook yang tersungkur

"Jungkook hati-ha-"

Hoseok terkejut bukan main. Jungkook yang jatuh terluka sangat dalam, mustahil jika di katakan sebagai luka akibat terjatuh. Kulit berbahan silikon karet itu terbuka cukup besar, memperlihatkan komponen kakinya yang sibuk bekerja

Hoseok menelisik sekitar dan tak ada benda yang bisa membuat luka selebar ini. Jimin dan Misoo terlihat sama terkejutnya

"bagaimana bisa?" tanya Misoo panik. Kemudian Jungkook menunjuk sesuatu di belakang mereka

Seekor anjing yang mengerang dengan aba-aba akan menerkam bersama matanya yang merah menyala. Tunggu, bukankah itu anjing imut yang tadi?

Ketiganya merasa terancam. Sulit menggerakkan tubuh karena rasanya percuma berlari, ukuran anjing itu begitu besar, tiga kali lipat dari sebelumnya

Benar saja, anjing itu berlari dan melompat bersama mulutnya yang terbuka lebar. Mereka hanya berharap ada sesuatu yang akan menyelamatkan mereka. Walau pikirnya itu tidak mungkin. Hanya berdoa dan menutup mata serapat mungkin yang bisa merela lakukan

BAM

Suara benda jatuh terdengar begitu keras di depan mereka. Membuka kedua mata dengan perlahan takut ada hal lebih mengerikan dari seekor anjing

"anjingnya?"

Dua potong bagian besi mengeluarkan cairan inti terkapar di hadapan mereka. Terkejut tanpa kata. Jungkook berdiri di depan mereka dengan tangan kanannya yang berubah menjadi senjata tajam beroleskan cairan dari anjing itu

Sorot matanya tajam berwarna biru menyala. Hoseok berdiri perlahan, mendekati Jungkook mencoba menenangkan robot itu. Alih-alih mendapat hal mengerikan yang ia pikirkan, Jungkook malah tertawa

"hyung, rasanya geli" ucapnya lalu merubah kembali tangannya ke bentuk semula

Jimin berjalan mendekat ke arah anjing itu, meraba jenis bulu dan kulit yang di pakai

"datang sendiri lalu tiba-tiba menyerang. Ini mencurigakan"

Jenis kulitnya sama seperti kebanyakan robot yang di buat tapi bulu yang di gunakan terasa berbeda. Ia baru menemukan bulu selembut ini, pasti harganya tak main-main. Dengan bahan yang mahal seperti ini, sangat sia-sia jika anjing ini di kirimkan hanya untuk membunuh

00

"tenang saja, Misoo hanya terkejut" Hoseok berushaa menenangkan Jungkook

Jungkook hanya duduk manis di sudut sofa. Ia merasa bersalah setelah melihat Misoo yang tak sadarkan diri karena terkejut. Tak berselang lama Jimin menghampiri keduanya. Memberikan isyarat kalau kekasihnya baik-baik saja

Sunyi menyelimuti mereka beberapa detik

"Hoseok hyung" panggil Jimin kemudian menatap Jungkook sembari tersenyum

"aku pikir kita sudah ketauan" lanjutnya terdengar lirih

Hoseok mengangguk lemah. Ia juga menyadari kalau hal ini sebuah keganjilan yang tak bisa dianggap main-main. Mereka sadar cepat atau lambat ini akan menjadi masalah yang sangat besar

"sewaktu aku berkelahi dengan anjing itu, aku mendeteksi panas"

Jimin dan Hoseok menatap Jungkook penuh tanya. Mereka terkadang lupa jika Jungkook memiliki sensor aktif untuk mendeteksi sekitar

"Aku kenal panas itu, tapi aku tidak tau siapa. Anjing itu di kontrol oleh panas itu"

Jimin dan Hoseok menatap satu sama lain. Mencoba menerka siapa dalang dari kejadian pagi ini. Semua teman terdekat mereka sudah bertemu dengan Jungkook, sulit jika menuduh tanpa bukti

Jimin tidak ingin berlarut dalam pikiran buruknya, beralih memperbaiki kerusakan pada Jungkook. Mereka memutuskan untuk mempersingkat waktu berlibur mereka, tidak ingin hal pahit datang lagi kali ini

-00-

"ya, Taehyungie hati-hati di jalan. Jangan memaksakan"

"tak apa, aku rindu padamu"

"baiklah. Kami akan sampai setengah jam lagi. Masuk saja ke dalam rumah"

"baiklah hati-hati kalian"

Sambungan terputus. Jimin mengabari Taehyung kalau mereka akan segera pulang hari ini. Ya, Jimin tak pernah absen untuk mengabari Taehyung; sahabat baiknya. Baginya Taehyung adalah keluarga, maka dari itu Jimin selalu mengutamakan Taehyung jika ada sesuatu

Sebelum sampai di rumah mereka berencana membeli beberapa makanan untuk di makan bersama. Setelah beberapa jam di perjalanan membuat mereka lapar

Namun ketika mereka masuk ke dalam tempat makan, mereka mengurungkan niat karena hampir semua pengunjung adalah penjaga distrik, bukan hal bagus mengingat mereka membawa Jungkook; proyek ilegal mereka

Kembali ke rumah dengan makanan sisa berlibur mereka, tidak buruk

Sesampainya di rumah mereka di kejutkan dengan Taehyung yang membawa banyak makanan dan hiasan 'selamat datang'. Terlihat berlebihan tapi sangat menyentuh

Inilah yang Jimin suka dari Taehyung, diam-diam menghanyutkan

Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang