Meet you

271 31 6
                                    

HEARTBEAT
by Garisatas

Derap langkah riang terdengar ke penjuru ruangan. Keranjang jati rajut berisikan buah segar dan beberapa makanan kecil terayun bersama tarian kecil gadis yang baru saja membuka pintu di depannya. Aroma feromon menguar tatkala kaki kecil ramping berpijak pada setiap lantai

Senyuman manis ia simpulkan, mendengar desis air yang jatuh pada salah satu pintu disana, membuat sudut bibirnya tertarik. Kakinya kembali berjalan pada counter dapur untuk menghidangkan apa yang ia bawa. Apel, pisang, jeruk, dan makanan kecil kesukaan kekasihnya tertata rapih di sana

Desis air terhenti disusul suara gagang pintu terbuka. Menyuruk pada sisi lemari es memberi kejutan pada belahan jiwa di dalam sana. Dirinya yang pergi ke Jepang untuk mengurus bisnis butik nya yang sempat kacau arkian kembali dengan hati berbunga

"Aaa.."

Tarikan vokal nada tinggi menggema. Mengalihkan atensinya pada presensi gadis yang memutar tubuhnya lemah. Pria yang ia harapkan adalah Jimin malah datang dari lain arah dan sama terkejutnya. Tubuh atletis buatannya terpampang jelas bersama tetesan air yang jatuh dari surai hitam Jungkook

Jungkook mandi

"Jimin ahh.."

Teriak gadisnya yang masih berusaha menutup matanya dari dosa fana. Atau mungkin penyegar mata, sementara. Jimin merengkuh gadisnya dalam

"Jungkookie, cepat ke kamar"

Mendengar suruhan itu, bergegas ia lari masuk ke dalam kamar. Blam. Jungkook lesap

Punggung yang terusap lembut menghilangkan gerun yang beberapa detik lalu membidas dada gadisnya arkian menghapus air mata yang jatuh disana. Gajak manis Jimin meredakan segalanya. Jimin tersenyum gemas, tak di sangka gadisnya benar-benar berusaha menjaga pandangan untuk dirinya

"Itu siapa?"

Tanyanya dengan suara parau sembari memeluk pinggang Jimin. Bagai melihat dewa Neptunus di Spongebob lalu di antar dengan sengatan petir. Di ibaratkan melihat binaragawan namun harus menjaga kepercayaan 'mataku hanya akan menatapmu'. Harus kah kalimat itu ia tarik? Agar tidak seperti munafik

"Dia.. adik baru ku"

00

Netra menangkap rupa, membidik dalam mata. Tak ada kata yang memenuhi ruangan. Hanya aroma lezat dari makanan yang sudah di hidangkan

Jimin paham, akibat afair beberapa saat lalu. Kondisi canggung ini berkat dirinya yang lupa berkabar. Atau sang kekasih yang lupa memberi kabar. Atau.. menyalahkan Jungkook yang keluar kamar mandi dengan handuk sebatas lutut membuat mata terbakar

Kuriositas gadisnya menuntut mengingat Jimin sama sekali tak mengatakan apapun sebelumnya. Terhitung hampir 5 tahun menjalin asmara dan ini pertama kalinya Jimin tertangkap basah menyembunyikan sesuatu. Keinginannya untuk melempar diri ke dalam danau di belakang sana, hengkang dari kilat amarah sang pujaan hati

"Kau berhutang penjelasan, Park Jimin"

"Aku akan menjelaskannya, sayang. Tidak kali ini, ya?" Berusaha menghaluskan suaranya yang bergetar

Panik bukan main. Kalakian bulan-bulan lalu gadisnya pergi tanpa sempat ia bercerita

Jungkook tak bergeming. Tak mengerti situasi apa yang juga menusuknya. Hingga uluran tangan menghampiri dirinya kala menahan lapar teramat sangat

"Namaku Lee Misoo"

Suaranya lembut. Tak seperti detik lalu. Jungkook masih terpaku menatap lekat tangan putih nan harum itu. Jimin tersenyum, mengangguk pelan ke arahnya

"Namaku Jungkook" tangannya menyambut arkian memberi sedikit ayunan

Misoo tersenyum gemas. Mata bulat lucu itu melebar ketika dirinya melempar senyuman

"Kau tak memberinya nama lengkap?"

"Aku ingin. Tapi terdengar seperti aku akan menambah masalah diantara eksistensinya"

Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang