HEARTBEAT
by GarisatasHembusan pagi ini terasa sangat sejuk. Tetes air yang mengalir dari dedaunan tanaman di halaman belakang rumah terlihat begitu cantik, jatuh ke bawah membasahi dedaunan lain. Beberapa genangan air sudah di hinggapi burung-burung untuk mereka mandi dan minum. Dan beberapa jejak kaki yang masih basah mengarah ke danau di belakang rumah itu
Jungkook duduk di bawah pohon yang ada di sana. Menerawang jauh. Pengelihatannya sangat bagus, saking bagusnya ia bisa melihat jutaan bintang di atas sana. Kelebihan yang tak ia miliki kala masih menjadi manusia
Terkadang ia merasa bersyukur telah di hidupkan lagi, kadang juga merasa sedih; ia merasa hidup seperti zombie. Ia tersenyum kecil, hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah melindungi orang-orang yang ia sayangi dan tidak mengulang luka lama. Tepukan pada bahu menyadarkannya dari lamunan
Jimin, hyung nya. Duduk di sebelahnya dengan senyuman, jangan lupakan matanya yang menghilang kala saraf wajahnya terangkat. Memposisikan tubuhnya dengan nyaman lalu menghembuskan nafasnya pelan
"dari tadi aku mencarimu"
Jungkook hanya tersenyum padanya. Lalu kembali meluruskan pandangannya. Setelah pernyataan Jungkook beberapa hari lalu, mereka semua merasa begitu canggung. Bahkan Jimin yang baru mengenal masa lalu Jungkook ikut merasakan aura kecanggungan yang menyiksa
Hoseok sudah jarang datang. Jimin paham, kenyataan Jungkook yang di ibaratkan hidup kembali belum bisa ia terima mengingat Hoseok masih di selimuti mimpi buruk yang di sebut masa lalu
"aku rindu Hoseok hyung"
"tadi Hosoek hyung telpon. Ia bilang akan ke sini bersama Taehyung"
Jungkook hanya mengangguk menanggapinya. Ada hal yang mengganjal pada diri Jimin, banyak pertanyaan di pikirannya, bahkan sampai ia tak tahu bagian mana dulu yang ingin ia tanyakan
"Jimin hyung, dulu kita sudah pernah bertemu"
Jimin mengerutkan keningnya. Seingatnya ia tak pernah berkenalan dengan seseorang yang bernama Jungkook
"dulu kau pernah menyelamatkanku saat aku di keroyok anak dari sekolah lain"
Jimin total bungkam. Ia langsung mengingat kejadian saat ia melihat seorang anak sma di pukuli di gang sempit. Satu-satunya hal terhebat yang pernah ia lakukan. Karena ia berani memukul seseorang dengan kepalan tangannya, bermodalkan pengetahuan bela diri dari game yang sering ia mainkan di warnet
"aku melihat nametag mu. Dan aku berjanji akan mengingat nama itu selamanya. Dan sekarang-hyung menyalamatkanku lagi"
Sungguh kenangan yang tak ingin ia ingat; keadaan anak itu sangat mengenaskan, pakaian yang robek dan lebam di wajah serta dadanya. Namun sangat berkesan karena telah membuktikan pada dirinya sendiri kalau ia berani membela yang lemah
"hahaha aku mengingatnya. Astaga, Jungkook apakah ini takdir? Kita bertemu lagi"
"ta-"
Kalimat Jungkook yang terputus dan tiba-tiba berdiri membuat Jimin terkejut
Byur
Danau yang semula tenang kini terlihat bergejolak akibat sesuatu masuk ke dalamnya. Seseorang jatuh ke dalam danau
"hah.. hah.. Jungkook! Aisshhh"
Itu Hoseok dengan setengah tubuhnya yang terendam air danau. Taehyung yang berada di belakang mereka tertawa terbahak-bahak. Jungkook yang menyadari itu langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Hoseok naik. Alih-alih Hoseok terangkat ke daratan, Jungkook malah tertarik ke dalam danau, ikut tercebur bersama Hoseok
Jimin tertawa bersama Taehyung
"apa ini? Mandi bersama? Baiklah ayo kita mandi"
Taehyung mendorong Jimin masuk ke air. Ketiganya sudah tenggelam setengah badan. Jimin sempat protes karena baru saja ia selesai mandi. Namun tersenyum setelah melihat Hoseok dan Jungkook ikut tertawa. Taehyung membuka bajunya dan ikut masuk ke dalam danau
Mereka bermain layaknya anak-anak dengan dunianya. Canda tawa menggelegar hingga mengundang Misoo yang sedari tadi masih mendekam dalam rumah keluar untuk mengecek keadaan
"astaga kalian. Cepat naik anak-anak, nanti kalian sakit"
"nanti ibu. Aku masih ingin bermain"
Taehyung menyauti Misoo untuk mengikuti candaannya
"Misoo ya, jangan ikut nyebur. Nanti bisa gawat"
Mendengar seruan dari Hoseok, wajah Jimin memerah. Mengundang gelak tawa ketiganya yang berada dalam danau. Sementara Misoo hanya tersenyum dan masuk ke dalam rumah
Rasanya beban mereka hilang seiring gelak tawa yang saling bersahutan
-00-
Situasi mencekam nan dingin terasa di tempat lain. Informasi yang baru saja terucap oleh salah satu dari mereka yang sibuk dengan kertas di genggaman membuat naik pitam
"tidak mungkin. Yoongi, kau tidak bisa menuduh sembarangan. Kita mengenalnya sendiri. Dan anak itu tidak mungkin dalangnya"
"siapa sangka? Bukankah ada pepatah serigala berbulu domba?"
Seokjin dan Yoongi, di tenggelemkan oleh kenyataan tak masuk akal. Pikiran mereka kacau. Hati mereka berdebar. Bukan, bukan karena sakit tua namun fakta yang seakan menusuk mereka
Seokjin terbelalak
"dia? Tapi .. tapi kenapa? Kita tumbuh bersama. Aku selalu mengajarkan hal positif. Memberinya kasih sayang. Ba-bagaimana bisa?" Seokjin tak bisa menahan emosinya. Marah, kecewa, bingung berbaur menjadi satu
"sekarang anggap kita tak mengetahui apapun di depan mereka. Kita bicarakan ini diam-diam dan simak dengan tenang. Aku yakin kau tak mau hal mengerikan itu terulang lagi. Jadi, tetap tenang hyung" Yoongi berusaha menenangkan Seokjin yang terkejut. Nafas Seokjin menggebu seperti habis lari puluhan kilometer
Seokjin menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. Ya, untuk saat ini mereka hanya bisa bergerak dalam diam. Mereka bukan hanya berperang melawan para petinggi, dan robot. Tapi juga perasaan dan batin
♡Maaf karena slow update :") persiapan ujian :") hihi
Aku tahu udah mulai membosankan, jadi mulai dari chapter ini akan di mulai konfliknya
Apa udah ada yang bisa nebak siapa dalang nya? Dalang apa hayoo?
Kalian tetap jaga kesehatan ya T^T jangan keluar rumah kalo gak ada hal penting. Kalo kalian terpaksa keluar tetep jaga sterilisasi (?) kalian
Aku harap kalian tetep sehat selalu dan bahagia😊
Borahae💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ]
FanfictionProyek ilegal buatan Jimin yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya selesai. Ambisinya untuk menciptakan baja berkedok manusia untuk menyebarkan pengetahuan yang disembunyikan pemerintah tercapai. Hanya tinggal satu langkah lagi, Jimin har...