HEARTBEAT
by Garisatas"Hari ini?!"
Tuan Wang mengangguk. Dirinya dan Namjoon adalah orang yang tidak menyetujui kebijakan itu. Mereka masih berada di tempat tuan Wang dan berencana menyerang Taehyung dengan segala yang mereka punya. Sementara Jimin masih merenung, ia memikirkan segalanya; Taehyung, Misoo, dan Jungkook
Bagaimana keadaan mereka sekarang, Apa yang sebenarnya terjadi, Mengapa keadaan seburuk ini: semuanya berputar di kepala Jimin. Kesehatannya menurun belakangan ini. Ia tak bisa berbuat apa-apa
Pandangannya menatap jauh pohon-pohon buatan berwarna hijau, tapi ada sesuatu yang mengalihkan pikirannya. Seseorang berlari menuju tempatnya
"Misoo?"
Mereka yang ada di sana mengalihkan atensi pada pandangan Jimin, Misoo berlari ke arah mereka. Jimin berlari keluar dan memeluk Misoo erat. Tangisnya tak terbendung, mengucap syukur terus menerus. Tuan Wang menyuruh mereka masuk, karena dunia sedang tak aman untuk mereka
"Kita harus bersembunyi"
"Maka dari itu ayo masuk ke dalam" seru Tuan Wang
"Tidak, Jangan ke dalam"
"Lalu kita harus kemana?! Jangan berbuat gegabah" Tuan Wang meninggikan nadanya. Karena memang segalanya buntu, tak ada lagi tempat berlari
"Rumah Taehyung. Ruang bawah tanah"
Satu pertanyaan Jimin yang terlintas Bagaimana Misoo tau?
~
"Yakin tidak yakin, pasti masih ada kepercayaan Jimin padaku. Katakan padanya jika ruang kendali ada di sana dan berikan cip ini pada Namjoon hyung untuk membuka hologram di file 7. Katakan kau menguping pembicaraanku. Jungkook tetap padaku, aku akan mengeluarkannya di saat yang tepat"
Itulah yang Taehyung katakan saat membebaskannya
Ia harap apa yang Taehyung pesankan padanya bukan omong kosong
00
Pasukan robot dan drone sudah siap. Taehyung menghela nafas, semoga saja rencananya tak ada yang meleset. Hatinya terasa sakit, memikirkan jalan yang ia tempuh sudah sangat jauh. Terlalu jauh hingga membahayakan sahabatnya sendiri
Yang ia inginkan hanyalah; yang pergi tetaplah pergi, agar kesalahan kedua tak lagi terulang. Namun ia melupakan fakta bahwa dunia yang ia tempati mempermudah merealisasikan itu
Jungkook menepuk bahu Taehyung, mengisyaratkan jika dirinya sudah siap. Baju besi yang ia gunakan terlihat sangat keren, tidak lupa robot buatan Jungkook yang akan menemaninya selama pembantaian
"Kau selalu cocok memakai apapun" puji Taehyung
Jungkook hanya tersenyum, kemudian memakai topeng besinya. Begitupun Taehyung, segala pertahanan diri sudah ia pakai. Perintah sudah di serukan, pasukan pergi satu persatu di pimpin Taehyung
00
"Apa maksudnya?"
"Aku mengambil cip ini dari Taehyung. Aku dengar kendalinya ada di dalam ini. File.. file..."
"7?"
Misoo mengangguk. Namjoon segera membuka data yang ada di ruangan itu
Sementar Hoseok, Tuan Wang dan Yoongi ada di barisan depan untuk melindungi diri mereka bersama pasukan robot distrik 4. Semua robot yang ada di dataran itu sudah terprogram untuk menyerang mereka, namun mereka tidak bergerak sebelum Taehyung datang
"Kau ada rencana lain?"
Yoongi menelisik setiap robot disana. Sepertinya pasukan besi itu dalam mode siaga, mereka takkan menyerang jika tak ada perintah. Yoongi berjalan perlahan ke arah salah satu robot
"hyung, hati-hati" bisik Hoseok
Dan satu robot mati berkat Yoongi yang mengeluarkan sel inti robot itu
"Kalian mau membantuku?"
Disisi lain, Taehyung melihat dari kamera pengawas kegiatan Yoongi dan yang lainnya. Menimbulkan ide baru untuk Taehyung menjalankan aksinya
"Kau memang jenius Yoongi hyung" gumam Taehyung
"Jungkook, pergilah ke belakang rumahku lewat jalur kanan. Berkamuflaselah di sana dan lindungi orang-orang di luar. Aku akan mengendalikan pasukan robot untuk menyerang satu sama lain"
Dan perintah itu di konfirmasi Jungkook
00
Namjoon yang berusaha meretas file 7 pun berhasil. Namun hanya ada satu dokumen di sana, sebuah video. Namjoon membukanya dan keluarlah hologram Taehyung di hadapan mereka
"Hai"
Mereka terkejut, Taehyung yang telah berubah ada di depan mereka. Mata Jimin memanas, sorot marah dan rindu tercampur
"Maaf jika aku selalu membuat kacau. Aku membuat ini untuk ucapan maafku"
Ada jeda sedikit sebelum Taehyung melanjutkan kalimatnya. Wajahnya terlihat lelah, Jimin yakin Taehyung merasa bersalah sekarang
"Maafkan aku telah membuat kekacauan ini. Aku sadar jika aku memberi tau alasanku merencanakan ini, kalian takkan percaya. Jadi lebih baik aku memberi tau rencanaku untuk kalian. Tetaplah di ruangan ini, pasukan itu aku yang mengurus. Aku akan menyerahkan Jungkook di waktu yang tepat. Jika keadaan tidak kondusif masuklah ke dalam kapsul, itu akan terbuka otomatis jika keadaan sudah aman. Aku tak yakin bisa kembali"
Air mata mengalir membasahi pipi Jimin. Tidak, tidak seperti ini. Jimin tidak menginginkan ini. Baginya tak peduli sebesar apapun masalahnya Taehyung tetap hanya seorang anak yang menuntut keadilan, menuntut pengakuan. Jimin berlari berusaha keluar untuk menemui Taehyung. Tapi terlambat ruangan itu sudah terkunci dan hanya bisa di buka dari luar
"Jimin, terima kasih. Terima kasih untuk semuanya, kau satu-satunya orang yang membantuku keluar dari kegelapan. Maaf selalu merepotkanmu, tapi aku ingin kau melakukan satu hal"
Jimin terdiam, nafasnya menggebu. Ia terlihat kalut. Berjalan perlahan mendekati hologram itu
"Aku sangat berterima kasih kau telah mengobati rinduku. Awalnya aku sangat benci kau menghidupkan kembali anak itu, tapi aku kagum dengan robot buatanmu, Mendiang orang tuamu pasti bangga disana. Jimin, tolong jaga Jungkook"
Tangan Jimin terulur untuk menyentuh wajah Taehyung, tapi sebelum sampai hologram itu menghilang. Jimin menangis sejadi-jadinya, begitupun Namjoon, ia merasa gagal melindungi Taehyung, sepupunya
"Ya, aku akan menjaga Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ]
FanfictionProyek ilegal buatan Jimin yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya selesai. Ambisinya untuk menciptakan baja berkedok manusia untuk menyebarkan pengetahuan yang disembunyikan pemerintah tercapai. Hanya tinggal satu langkah lagi, Jimin har...