HEARTBEAT
by GarisatasSejak kedatangan Hoseok dan Taehyung, suasana di rumah Jimin penuh canda tawa. Taehyung sangat pintar mencairkan suasana. Bercerita bagaikan air, mengalir sampai jauh
Jimin menyadari bahwa Taehyung dan Jungkook terlihat begitu akrab. Selalu nyambung di setiap perbincangan. Pembahasan yang di pilih Taehyung juga mendidik, Jimin tak perlu khawatir untuk mengawasi mereka. Ia salah menilai Taehyung sewaktu awal Jungkook di buat
"kau akan mengajarkannya menjadi orang mesum"
Jimin menggeleng mengingat tuduhan itu
"Taehyung, kemana Namjoon?" tanya Hoseok. Taehyung yang asik mengobrol dengan Jungkook menoleh perlahan. Wajahnya terlihat ragu, dan bibirnya terlihat bergetar. Apa telah terjadi sesuatu?
"Namjoon hyung sudah seminggu belum pulang ke rumah. Aku pikir kegiatannya di distrik 3 sangat banyak"
Helaan nafas Hoseok menjelaskan betapa kecewanya dia. Ia kecewa, Namjoon sudah pernah berjanji akan selalu menjenguk Jungkook, tapi tak bisa berbuat banyak mengingat Namjoon adalah petinggi distrik
"hyung, santai saja. Jika sudah selesai dengan urusannya aku yakin dia akan langsung ke sini"
Kim Seokjin is calling ...
Handphone Hoseok bergetar, mengalihkan atensinya pada layar pipih di saku celana. Terlihat berpikir sejenak sebelum mengambil tindakan
"aku akan mengangkatnya" lalu berjalan keluar rumah, dan hilang di balik pintu
Dahi Jimin berkerut, kuriositasnya melambung tinggi. Raut wajah Hoseok yang tak biasa membuatnya berpikir yang tidak-tidak. Tepukan pada pahanya membuat Jimin sedikit terlonjak. Taehyung meminta izin membawa Jungkook keluar rumah sembari menjawil dagu Jungkook
"kau suka sekali mencolek dagu Jungkook"
"kulit bagian dagunya lembut. Aku suka" ucapnya dengan tangan yang semakin memainkan dagu Jungkook
Jimin tersenyum tanda menyetujui permintaan Taehyung
Taehyung mengangguk kemudian menarik tangan Jungkook untuk berdiri dan membawanya pergi
Jimin mempercayai Taehyung. Ia yakin Taehyung takkan gegabah kali ini. Soulmate konyolnya itu tak semenyebalkan yang ia pikirkan; pikirnya untuk meyakinkan. Misoo menggenggam tangan Jimin. Meski wajahnya tersenyum sorot mata Jimin terlihat ragu
"tak apa. Taehyung tau apa yang dia lakukan"
Jimin mengangguk. Tak berselang lama Hoseok masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. Menanyakan keberadaan Taehyung dan Jungkook, sepasang kekasih itu menjawab seadanya. Hoseok yang sebelumnya selalu bersikap apatis pada Taehyung kini terlihat panik. Berjalan mengambil tasnya kemudian pamit pulang
Namun Jimin bersikeras untuk ikut. Jimin tahu Hoseok tidak pamit untuk pulang, melainkan ke tempat lain. Dengan berat hati, Hoseok mengijinkan keduanya ikut
Mereka bungkam seribu bahasa selama perjalanan. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Taehyung sulit di hubungi, Jimin harap gundah dalam hatinya hanya berkat pikirannya yang selalu negatif
Hoseok berhenti di depan sebuah rumah, rumah Yoongi. Jimin benar, Hoseok tidak benar-benar pulang. Rasa penasarannya semakin menginvasi, semakin menuntut penjelasan terhadap sikap Hoseok yang tiba-tiba sangat ketakutan
"kanapa ke sini hyung?"
"kau akan tahu nanti" jawab Hoseok dingin
Disana sudah berdiri dua orang, Yoongi dan Seokjin. Sorot mata keduanya terlihat serius
00
Di atas ranjang terbaring seseorang dengan lebam dan jarum infus di mana-mana. Membuat tercengang beberapa dari mereka. Tangan yang terkepal keras, rahang menegas serta sorot mata yang tersulut api amarah, Hoseok menyumpahi dalam hati
"Nam .. joon hyung?"
Jimin terkejut. Namjoon yang selama ini penuh semangat dan positif kini terbaring lemah. Lidahnya terasa kelu, puluhan pertanyaan berkelahi meminta di dahului untuk di lontarkan
"ini karena anak itu?"
Seokjin mengangguk. Yoongi menjelaskan panjang lebar perihal kronologi Namjoon yang berubah menjadi mengenaskan seperti ini. Dari semua hal yang terjadi tetap Jimin tidak mengerti. Ia mulai meragukan kecerdasan otaknya yang di akui hampir di seluruh penjuru negri
"dia membawa Jungkook"
Tunggu. Jungkook? Apa mereka membicarakan Taehyung?
"ya aku yakin karena Jimin tak membawa Jungkook bersamanya" Seokjin mendengus kasar setelahnya
"apa kalian membicarakan Taehyung?"
"kau bodoh atau apa? Sedari tadi kita membicarakannya kau masih tidak sadar?" tanya Yoongi tiba-tiba
Jimin menunduk merutuki kebodohannya. Ini kah jawaban dari keraguan di hatinya? Tapi ia tak bisa percaya seutuhnya. Ia sudah mengenal lama Taehyung, tak mungkin Taehyung melakukan hal keji itu
Hoseok duduk di sebelah Namjoon. Menatap sahabat nya lekat
"sewaktu aku liburan dengan Jimin di pantai, kami di serang seekor anjing. Kata Jungkook anjing itu di kendalikan oleh panas. Jungkook mengenalnya tapi tidak tahu siapa. Aku yakin saat Taehyung datang tadi, Jungkook sudah menyadarinya"
"jadi itu ulah Taehyung?" tanya Jimin cepat
"iya, jenis bulu yang di pakai anjing itu adalah bulu yang sudah lama Taehyung perkenalkan padaku"
Jimin terduduk lemas, kepalanya terasa pening. Sahabatnya, soulmatenya .. adalah biang masalah. Taehyung; diam-diam menghanyutkan. Seokjin memutar otak untuk menyelamatkan Jungkook dari tangan Taehyung. Namun di tenangkan dengan kalimat yang Hoseok lontarkan
"aku mendapat sinyal dari Jungkook"
Dengan menunjukkan hologram dari pergelangan tangannya
"aku akan mengabari kelanjutannya, hyung. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja"
Pesan beserta keadaan kondisi Jungkook tertera di sana. Semua masih terlihat normal. Namun bukan Yoongi namanya jika tidak segera bertindak. Dengan sorot mata tajam dan aura dinginnya Yoongi berdiri keluar ruangan
"aku akan membawanya kembali. Menyembunyikannya dan membuatnya aman dari dunia kejam ini. Aku sudah kehilangan dirinya sekali dan aku tidak akan kehilangan dirinya dua kali"
Untuk kalimat yang di ucap Yoongi aku terpengaruh dari kutipan Lan Wangji
Maaf, Lan Zhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ]
FanfictionProyek ilegal buatan Jimin yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya selesai. Ambisinya untuk menciptakan baja berkedok manusia untuk menyebarkan pengetahuan yang disembunyikan pemerintah tercapai. Hanya tinggal satu langkah lagi, Jimin har...