Amnesia

186 21 3
                                    

HEARTBEAT
by Garisatas

Helaan nafas panjang terdengar, setelah bergerumul lama dengan kertas-kertas design akhirnya ketenangan menghampirinya. Tak sadar jika mentari sudah kembali tertidur. Sudah 2 hari Misoo lembur. Pesanan di butik nya meningkat. Setelah pulang berlibur dengan sang kekasih ia pamit bekerja, ia meminta Jimin untuk tidak datang ke kantornya. Namun bukan Jimin namanya jika mematuhi larangan itu

Tadi Jimin mengantarkan bekal, tak lupa note berbentuk katak berwarna hijau bertuliskan kata-kata semangat. Lucu sekali. Dan di genggamannya ada kupu-kupu origami berwarna merah. Ini dari Jungkook; kata Jimin

"Misoo, mau pulang bersama?" tanya Minju, sahabatnya

"ah iya, ayo pulang"

Minju mengangguk sembari menunggu Misoo membereskan miliknya. Gadis itu berjalan ke arah meja kerja yang ada di sudut ruangan

"sudah lama aku tidak melihat kertas origami ini, dari Jimin?"

Misoo menggeleng. Lalu tersenyum manis

"dari Jungkook" setelahnya Minju mengangguk paham. Membolak-balikkan kertas origami itu untuk mengingat bagaimana cara membuatnya. Ketika kertas itu tak sengaja terbuka, ia melihat sebuah foto yang tersimpan di dalamnya

"Mi-Misoo"

Misoo yang mendengar panggilan dari sahabatnya yang meng gagap menatap heran. Kedua mata sahabatnya membelalak kaget. Menambah keheranan pada Misoo

"apa ini yang namanya Jungkook?"

Misoo mengangguk. Sementara kedua mata Minju terlihat menahan tangis, ranumnya bergetar. Ketika Misoo bertanya 'ada apa?' Minju menangis

"kau—ah aku lupa kalau kau pernah amnesia"

Minju menganjak Misoo untuk duduk. Ia terus menatap foto itu

"sebenarnya ada apa Minju? Kau menangis setelah melihat Jungkook itu. Aku sudah berulang kali menceritakannya tapi kau menangis ketika melihat fotonya"

"mungkin kau lupa dengannya Misoo. Dia Jungkook, Jeon Jungkook dari kelas seni. Orang yang kau sukai dulu"

Dahi berkerut, menatap sahabatnya intens

"dulu kita selalu bermain bersamanya. Menjaganya dari kakak tiri dan teman-temannya. Kau menyukainya karena kau bilang wajahnya tampan. Kau hampir setiap hari membuatkannya makanan  dan note manis untuk makan siang. Kau sangat menggilai Jungkook" kekehan kecil mengakhiri lanjutan nostalgianya

Berbeda dengan Misoo yang membelalakkan mata tak percaya. Kejutan apalagi ini? Mengapa orang-orang begitu lambat memberitahu informasi sewaktu dulu? Mengapa mereka senang membuat Misoo kebingungan?

Minju menenangkan dirinya sejenak, menarik nafas lalu tersenyum ke arah Misoo. Gadis di hadapannya masih senantiasa menunggu kelanjutan dari hal mengejutkan lainnya

"tanyakan pada kekasihmu. Aku yakin sekarang dia sudah mengetahui semuanya. Dan, jangan mengingat masa lalu setelahnya. Karena hidup ini sudah berubah" ujar Minju lalu menarik Misoo keluar untuk pulang

Selama perjalanan Misoo terlihat gelisah. Mengubah arah pulang menjadi ke rumah Jimin, dan Jungkook. Waktu sudah hampir tengah malam, namun ia bersikukuh ingin mengetahui segalanya dengan cepat

Sesampainya di sana Misoo berlari dan menemukan Hoseok yang sibuk menekan bel rumah Jimin. Tak lama kepala muncul dari balik pintu yang terbuka. Itu Jungkook, yang tersenyum manis pada keduanya

Keadaan rumah sudah gelap. Hanya ada beberapa cahaya penerangan di beberapa sudut

"Jimin hyung sudah tidur" ucap Jungkook

Hoseok masuk ke kamar Jimin sambil berlari kecil, diikuti Misoo di belakang. Hoseok meletakkan punggung tangannya di dahi Jimin, panas

Jimin sakit

"sepulang dari mengantar Misoo noona bekal, Jimin hyung kehujanan"

Dengan sigap Misoo meletakkan punggung tangannya pada Jimin, benar panas sekali

Ia berlari ke arah dapur berniat mengambil baskom berisi air dan handuk kecil. Ia sadar, kegelisahan yang menyelimutinya sedari tadi bukan hanya karena keingintahuannya akan kebenaran tapi juga rasa batinnya pada Jimin

Misoo telaten merawat Jimin. Bersama Jungkook dan Hoseok yang menemani. Gadis itu tak henti-hentinya mencuri pandang ke arah Jungkook yang sibuk bermanja pada tangan Jimin. Hoseok menyadari sesuatu; Misoo sudah mengingat siapa Jungkook

"Misoo" panggilan Hoseok membuat Misoo meremang kaget

"kau sudah mengingat Jungkook?"

Anggukan kaku Misoo membuat Hoseok tersenyum paksa. Ia menatap Jungkook yang masih sibuk menatap Jimin dengan tangannya yang tak henti mengusap punggung tangan Jimin

"dulu aku sangat menyukai Jungkook, dan kalian adalah teman-temannya yang menyebalkan. Aku hampir mengingat semuanya saat perjalanan ke sini" pernyataan Misoo sontak membuat Jungkook menghentikan aktifitasnya, menatap Misoo keheranan

"Kita pernah bermain bersama selama sekolah. Menghabiskan makan siang bersama, dan..."

"aku menyukaimu noona"

Kalimat itu bagai petir yang menggelegar di tengah malam. Misoo dan Hoseok membisu dengan kedua matanya yang membola. Misoo di kelilingin rasa bingung sementara Hoseok sedikit memaklumi karena ia yang merancang Jungkook, segala perasaan ia masukkan pada diri Jungkook, tak terkecuali cinta

"apa aku tidak salah dengar?" tanya Hoseok memastikan

"aku tahu. Aku hanya seorang robot sekarang, tapi.."

Hoseok meremang, menatap Jungkook penuh dugaan. Semoga saja apa yang ia pikirkan bukan kebenarannya

"aku mengingat kalian semua dengan baik. Terutama bagian dimana Misoo noona pernah menyatakan perasaannya padaku saat sekolah"

Stay safe semua💜 Tetep semangat yang Online Learning, WFH, dan yang lain

Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang