HEARTBEAT
by GarisatasMata yang selama ini terpejam. Tubuh yang selama ini terbaring. Aktif di hadapannya. Mata bulat yang lucu, hidung bangir yang menggemaskan, dan tangan lembutnya bergerak kecil menandakan ia bereaksi
"ia manusia?"
Jimin meremang. Menatap dalam bongkahan besi di hadapannya. Bola mata itu menyala, menandakan tanda kehidupan dalam sana. Jungkook hidup
"Hyung?"
Hoseok menajamkan pendengaran. Tidak, itu bukan Jimin. Itu Jungkook yang memanggil. Senyuman mengembang disana
"Jungkook?"
"Aku lapar"
"A..apa?"
Hoseok menahan tawa keras. Terlihat lucu, bahan bakar yang selama ini mengumpani ternyata belum cukup. Ia butuh makanan; makanan manusia. Hoseok memukul lengan Jimin untuk mengembalikan Jimin yang sudah melayang antara kebingungan dan titik bahagianya
Menyuruh Jimin mengambil makanan untuk menghilangkan ekspresi Jungkook yang menggemaskan. Anggap saja Jungkook manusia; ledek Hoseok seraya melepaskan selang yang masih terhubung pada monitor. Salahkan Jimin yang menginginkan Jungkook seperti manusia. Ia yakin setelah ini Jimin akan menambah daftar di buku hutangnya setiap akhir bulan. Jungkook terus menatap Hoseok yang sibuk dengan tubuhnya
"Aku Hoseok. Panggil hyung, ya. Jika butuh sesuatu katakan padaku"
Jungkook mengerjap dengan mulut yang setengah melebar "tapi kau bukan hyung ku"
"Dan mulai sekarang aku juga hyung mu, arra?"
Jungkook mengangguk dan kembali tersenyum. Sensasi menggelitik dalam dada membuat Hoseok terus menerus menampilkan guratan di sisi bibirnya. Ia tak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Entah karena projek 'ilegal' nya yang berhasil atau 'kembali' memiliki keluarga baru
Bertahun-tahun lamanya ia tak pernah merasa kembali hidup setelah kepergian adik semata wayang nya. Mendengar panggilan 'hyung' dari adik yang ia besarkan sendiri. Dan bertemu Jimin yang sedikit membayar rindu akan panggilan itu
Awan kelabu yang mengantar air mata langit, mengurung Hoseok untuk pulang kerumah. Padahal dosen skripsinya sudah berulang kali menelpon, menanyakan kapan dirinya akan datang pada pria beruban tebal itu. Salahkan dirinya yang terlalu terobsesi pada keberhasilan pengembangan Jungkook sampai dirinya melupakan kewajiban kehidupan pribadinya. Aku pikir, aku tidak akan wisuda tahun ini gumamnya di akhiri tawa menggelegar dari Jimin
"Kau pikir siapa yang membuatku seperti ini?"
"Bukankah aku sudah mengatakan jika kau sedang sibuk jangan datang kesini? Tapi kau bersikukuh untuk datang dengan alasan 'Jungkook adalah tanggung jawabku', heol"
Sekakmat
Hoseok tak menggubris. Memang benar adanya. Jari berisinya terus memutar pulpen menyimak kalimat pemutar otak yang barang kali bisa meringankan beban wajib nya. Jungkook hanya duduk menatap intens ke arah Hoseok, seakan mencari sebuah kepastian akan kata 'hyung'
"Hyung, kau stress"
Jimin berusaha menahan tawanya. Bisa di gambarkan sebuah hinaan atau memang Jungkook mengkhawatirkan keadaan Hoseok. Tapi terdengar lucu, Jimin tau keadaan pria yang terpaut satu tahun diatasnya. Kacau. Dibalas dengan usapan lembut dikepala Jungkook, Hoseok tersenyum dengan mata sayu mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ]
FanfictionProyek ilegal buatan Jimin yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun akhirnya selesai. Ambisinya untuk menciptakan baja berkedok manusia untuk menyebarkan pengetahuan yang disembunyikan pemerintah tercapai. Hanya tinggal satu langkah lagi, Jimin har...