Lego

141 21 5
                                    

HEARTBEAT
by Garisatas

Hancur

Kediaman Yoongi tempat ia berpijak hancur, hampir rata dengan tanah. Serangan yang membidas mereka beberapa menit lalu menghancurkan semuanya

Yoongi

Seokjin

Hoseok

Namjoon

Tergeletak tak sadarkan diri bersama luka akibat serangan tadi di beberapa bagian. Persis seperti kala itu

Jimin berusaha bangkit, membebaskan kakinya dari runtuhan bangunan, berusaha merangkak dan menghampiri ke empat sahabatnya. Mereka masih selamat, hanya saja Hoseok mengalami luka parah di bagian kepala akibat melindungi Namjoon dari kehancuran

"sudah sadar Park Jimin?" Pertanyaan itu terdengar samar. Telinganya masih berdenging sampai membuatnya pening

Berusaha ia menatap seseorang yang dengan lajaknya berjalan pongah ke arah mereka. Bayangannya meliuk-liuk akibat fatamorgana karena api yang masih membara di sekitar mereka

"Tae .. hyung?"

Pria yang di sebutkan namanya tersenyum miring penuh kemenangan. Di sebelahnya, Misoo, gadisnya juga tak sadarkan diri. Di gendong seorang pengawal yang datang bersama Taehyung

"aku akan membawanya bersamaku. Untuk bahan uji coba eksperimen baru ku. Dia memenuhi kriterianya" ucapnya bersama tawa di akhir

"brengsek!"

"oh? Waw. Jimin, ini pertama kalinya kau menyumpahiku. Aku tak percaya" applause Taehyung terdengar membahana. Jimin tidak kuat mendengarnya. Emosi nya menginvasi. Tangannya terkepal kuat hingga jemarinya memutih. Pertanyaan yang bisa ia simpulkan dari isi kepalanya adalah kenapa?

Taehyung berjongkok untuk meraih puncak kepala Jimin lalu mengelusnya perlahan. Jimin merasakan usapan penuh afeksi, namun hatinya masih terasa panas

"mungkin kau bertanya-tanya apa yang terjadi padaku. Biar ku jelaskan sedikit"

Taehyung berdiri, menghirup udara beberapa detik. Alisnya terangkat sebelah bersama senyuman miring andalannya. Kedua tangannya terlipat depan dada dengan kebiasaan kecil Taehyung yang memiringkan kepalanya tanda angkuh. Berdeham kecil sebelum melanjutkan ucapannya

"Jeon Jungkook adalah sepupuku, tepatnya satu-satunya saudara yang ku punya. Kalian telah membunuhnya. Dan menciptakan kembali Jungkook tanpa rasa bersalah. Lelucon sekali"

Dalam keadaan pening yang teramat menyiksa, Jimin di serang sebuah fakta baru yang hampir membuatnya gila. Begitu kejamnya dunia menyimpan skenario menyakitkan ini dari nya. Jimin menatap nyalang ke arah Taehyung

"kalau kau saudaranya, kenapa kau membiarkan keluarga Namjoon hyung mengadopsinya?"

"kau sudah tau ternyata, baiklah aku jelaskan. Mendiang orang tua Jungkook yang menyerahkannya pada keluarga Namjoon hyung karena mereka adalah petinggi distrik. Berharap Jungkook mendapatkan kasih sayang lebih tapi kalian menyia-nyiakan kepercayaan itu"

Taehyung menatap satu persatu mereka yang masih tak sadarkan diri "melihat kalian membayar kesengsaraan Jungkook menyenangkan juga"

"pantas mereka tak memberikan Jungkook padamu. Kau iblis"

Plak

Satu tamparan nyaring menggema. Taehyung dengan raut wajah penuh amarah menatap wajah Jimin yang berpaling sebab tamparan Taehyung

"bukankah sama dengan mereka yang setiap hari membully Jungkook? Park Jimin, sebentar lagi kau akan melihat iblis yang sesungguhnya"

Pria bermarga Kim itu berdiri dengan nafas yang menggebu

"Jimin, maafkan aku. Aku tahu kau bukan bagian dari mereka, tapi kau berdiri bersama mereka. Jika kau berubah pikiran datanglah ke tempatku, tempat bermain kita dulu" setelahnya ia berjalan meninggalkan mereka yang mulai sadarkan diri. Sialnya ia melupakana Misoo yang sekarang menjadi sandera Taehyung

Jimin menatap sendu punggung Taehyung yang perlahan menjauh. Air matanya menetes membasahi debu halus di bawah tubuhnya. Sedih, menganggap dirinya mengetahui segalanya tentang Taehyung, namun nyatanya ia bukanlah sahabat baik

Seberat apa bebanmu hingga melakukan hal sekeji ini?
Bukankah kita sahabat?
Aku pikir aku telah baik mengenalmu, namun aku masih jauh dari kata baik
Taehyung, aku harap.. kelak aku akan mengerti dirimu

Setelahnya kesadaran Jimin mulai menghilang

-00-

Gesekan baja terdengar mengganggu. Jungkook yang sibuk menatap aktivitas distrik di bawah sana melirik sekilas sebuah robot yang masuk ke dalam kamarnya. Lebih tepatnya ruang isolasi

Robot pelayan pembawa alat lukis pesanannya bergerak menghampirinya. Matanya menelisik robot itu takut-takut pembawa perkara lain lebih dari sebelumnya

"terima kasih" ucapnya bersama senyum manis penuh ceria seperti biasa

Robot itu menampilkan emoticon senyum tanda merasa puas, lalu berbalik untuk kembali pada tugasnya yang lain. Namun saat robot itu berbalik, detik itu juga robot pelayan itu takkan pernah kembali menjalankan tugasnya yang lain, mati

Jungkook membersihkan sisa cairan inti robot itu dari tangannya. Senyuman lebar terukir di bibirnya

"saatnya membuat lego" suara siul menggema di ruangannya

Ia tak sabar melihat hasil karya legonya dan menunjukkannya pada Jimin
[]

Heartbeat [ COMPLETED ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang